64.

2.2K 90 3
                                    

Bara melemparkan tongkat kayu tadi ke tubuh difo lalu menghampiri reyn yg berdiri disamping marshal yg menutup mulutnya tak percaya karena ini pertama kalinya reyn melihat sosok papa nya yg biasanya lembut dan penyayang itu memukuli seorang laki laki hingga pingsan.

Bara memegang kedua pundak reyn "tolong jangan percaya omongan lelaki tadi" pinta bara

"Tapi...lelaki itu--"

"Jangan percaya reyn!" bentak bara membuat reyn menunduk ketakutan.

"Maaf" bara langsung memeluk reyn yg ketakutan karena dari dulu bara memang tidak pernah membentak reyn dan ini adalah pertama kalinya

"Kamu cuma anaknya papa, bukan Lelaki itu. Tolong kamu jangan percaya omongan lelaki itu, cuma kamu anak papa reyn" jelas bara sedih

"Mending kalian pulang" saran marshal. Bara melepas pelukan nya

"Ok, gue izinin reyn dulu"

"Bara balik seperti dulu lagi" ujar davin sambil berdiri di samping marshal

"Hooh"

Setelah mengizinkan reyn ke BK dengan alasan neneknya sakit, bara membawa reyn pulang dengan kecepatan tinggi dan membuat reyn ketakutan

"Papa, turunin kecepatanya" pinta reyn pelan, tapi bara diam. Seakan dia tuli karena pikiran nya yg selalu tertuju pada kejadian masa lalu.

Saat ia pertama kali mengenal putri di hari pertunanganya

Bara dan putri pun berdiri dan saling berjabat tangan.

"Bara mahesa"

"Putri adia reynald"

Mereka pun saling tersenyum,lalu melepas jabat tangan mereka dan duduk dengan tenang.

Ia ingat, hari pertama ia berbicara pada calon istrinya yg bara pikir putri bisa berpikir dewasa di umur yg masih 15 thn.

"Kita ngapain disini?" Tanya bara tapi pandanganya tetap lurus ke depan

"Mandang langit" jawab putri singkat dengan memandang bintang2 yg ada di langit

"Cuma buat itu doang?"

"Hmm"

"Gua mau nanya,lo kelas berapa,lo sekolah dimana?" Tanya bara dengan menatap putri

"Gue kelas IX SMP HARAPAN 1..kaget y?"ucap putri dengan tetap menatap langit

"Gue disini,ngapa lo liat langit? Berasa gk di ajak ngomong gua"

"Lo sendiri?" Tanya putri,kali ini dia menatap bara

"Gua kelas XI SMA MULIA"

"berarti kita beda 2 thn y"ucap putri lalu tersenyum garing

"Gua gk nyangka lo masih SMP?"

"tpi abis ini gua lulus kok,2 minggu lagi"

"Trus lo mau masuk SMA mana?" Tanya bara,ia jadi penasaran apa ni cewek masuk ke sekolahnya apa tidak

"Gak tau,ngikut mama aja"

"Lah lo gimana sih,kan yg sekolah lu,kok malah mama lo yg nentuin?" Ucap bara agak keras

"Kan mama gua yg ngebayarin sekolah gua,jadi gue harus ikut apa kata mama.sesuai ekonomi lah"

"Lo kan anak orang kaya,ngapain mikirin ekonomi?"

"Y harus lah gua pikirin,kan gk tau kalo ke depanya nanti perusahaan papa hancur trus gua udah masuk ke sekolah faforit tpi akhirnya gk bisa bayar uang sekolah..kan malu kalo kek gitu"jelas putri panjang lebar

Please...Stay With Me (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang