Valdo tanpa sadar mengejar perempuan itu tetapi dia terlambat, perempuan itu sudah menaiki Taksi dan melaju begitu saja.

"Shitt!" umpat Valdo.

Valdo tidak merencanakan pertemuan ini, semula dia akan pergi untuk menemui klien di Bali setelah mengadakan pesta, malah bertemu dengan Clara yang sedang membantu seseorang. Valdo tidak menyangka kalau dia akhirnya mengetahui siapa perempuan itu.

Valdo mengambil telpon yang setia menemaninya untuk menghubungi Rio. "Rio, sepertinya kita akan lebih lama di sini. Aku ingin kau mencari tahu informasi seseorang!" Perintah Valdo kepada Rio.

Flashback off

"Mama!" Teriak Putri.

Seketika Clara terbangun dari lamunan setelah merasakan goncangan lembut di lengannya. Clara melihat Putri yang mengerucutkan bibirnya marah karena diabaikan.

"Ehh Putri, ada apa sayang?" Clara membelai rambut Putri dengan sayang. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana masa depan mereka. Pria itu pasti akan mencaritahu tentang mereka. Sebaik-baiknya Clara menyembunyikan Putri, pria itu pasti akan mengetahuinya.

"Mama kenapa Putri panggil-panggil tidak menjawab Putri?" Putri semakin mengerucutkan bibirnya dan membuat dia terlihat sangat mengemaskan.

"Maaf sayang, Mama sedang memikirkan sesuatu. Bagaimana kalau Mama membelikan ice cream yang enak buat Putri, bentuk maaf Mama karena mengabaikan Putri, bagaimana mau tidak?" Bujuk Clara kepada Putri.

"Wahhhh ice cream! Putri mau Mah. Ye ye ice cream." Putri melompat-lompat kesenangan, gadis itu sangat menyukai ice cream.

Melihat betapa bahagianya Putri, Clara merasa berat dihatinya.

Putri, apakah dia akan merebut mu dariku. Bagaimana jika dia membawamu pergi dari Mama. Aku tidak bisa melepaskan mu Putri. Kamu adalah satu-satunya yang aku miliki. Aku tidak akan bisa hidup tanpamu nak.

"Mama, ayo~" Putri menarik tangan mamanya itu.

"Iya sayang, hati-hati nanti kamu jatuh bagaimana?" Clara mengenggam tangan kecil dan halus milik Putri untuk menuju kedai ice cream yang berada tepat di sebelah apartemen miliknya.


*****

"Tuan, ini semua adalah informasi tentang perempuan yang tuan perintahkan. Dan ini adalah laporan tentang tes DNA yang tuan minta kemarin."

Rio menyodorkan dua map kepada Valdo. Valdo sangat penasaran dengan anak kecil yang mirip dengannya. Dia merasa jantungnya seakan berdetak lebih cepat, ada sedikit harap di hati kecilnya itu. Valdo segera menerima kedua map dan membukanya. Pertama-tama dia membuka map yang memberikan informasi tentang Clara.

Nama: Clara Cahyaningtyas
Tempat Tanggal Lahir: Desa Wita, 23 maret XXXX
Umur: 22 tahun
Orang Tua: Kedua orang tuanya telah meninggal namun jasad sang ayah tidak di temukan.
Tempat Tinggal: Tinggal di sebuah apartemen dan bekerja di toko bunga Beautiful Roses.
Status: Belum kawin, tetapi sudah memiliki satu anak bernama Putri Rosalia Debora.

Valdo mengerutkan keningnya dan mengambil map yang kedua.

Seketika Valdo dibuat terkejut setelah membuka map itu yang dimana di map itu tertulis 99,99% adalah anak kandungnya. Dan nama anak itu adalah Putri Rosalia Debora.

Jantung Valdo seolah ingin keluar dari dalam dadanya, jadi selama ini dugaanya memang benar, bahwa perempuan yang lari ketakutan lima tahun yang lalu adalah perempuan yang telah dia nodai. Dia tidak menyangka kalau kejadian di malam itu telah membuahkan sebuah janin yang tidak diinginkan.

"Akhh!!" Valdo sangat frustasi.

Bagaimana bisa ia menelantarkan ibu beserta anak kandungnya itu. Bagaimana bisa dia tidak mengetahui bahwa perempuan itu telah hamil anaknya. Bagaimana kehidupan mereka selama ini, apakah mereka hidup dengan cukup? Valdo tidak bisa membayangkan bagaimana Clara berjuang seorang diri demi menghidupi dirinya dan Putri.

Kenapa Valdo begitu bodoh. Dia memang tidak mengerti bagaimana mengutarakan isi hatinya, tetapi dia tidak akan begitu tega menghamili seseorang tanpa ingin bertanggungjawab. Valdo bukan pria bejat yang seperti itu.

Tenanglah Putri, aku akan segera menjemput kalian untuk pulang. Aku tidak akan menyerah jika Clara menolak untuk ikut bersamaku, tetapi dengan segala cara aku akan membawa kalian pulang.

Valdo mengambil telpon di meja dan mengetik nomor sang Mama, setelah deringan kedua, telpon itu akhirnya tersambung. Valdo tanpa menunggu pertanyaan Yuli langsung mengatakan tujuan dia menelepon. "Halo Ma, bersiap-siaplah, Mama akan segera mendapatkan seorang cucu."

"..."

Belum sempat Yuli menjawab telfon putranya itu. Valdo sudah memutuskan sambungannya. Dia segera memakai jaket dan mengambil kunci mobilnya.

"Rio kamu di sini bersama mereka, aku akan keluar untuk suatu keperluan!"

"Baik tuan." Rio tidak berani bertanya macam-macam kepada tuannya itu. Dia tidak akan mencampuri urusan sang majikan, dia hanya akan menjalankan perintahnya saja.

Aku datang anakku.....

Dilain sisi Yuli masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh putranya. Seorang cucu? Apa dia salah mendengar.







🌺🌺🌺


Lanjut ......

Little Baby (Tamat)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ