[56] CACTUS

Mulai dari awal
                                    

"Semoga kaktus ini bisa membantumu ke depannya, sebagaimana kau telah bersusah-payah membantuku tadi, Changwook-ssi."




-CACTUS-




Bel berdentang, saat seseorang memasuki toko. Bunyinya langsung membuat Im Yoona berpaling dari majalah yang tengah dibacanya dan segera memasang senyumnya. Ia juga langsung turun dari tempat duduk dan berkata dengan lantang,

"Selamat datang."

"Hi, Yoong!"

Senyumnya seketika menghilang saat melihat siapa yang datang. Ia sedikit terkejut, tapi kemudian ia mengembangkan senyum lain yang lebih tulus.

"Oppa." sambutnya hangat. "Lama tak bertemu. Tumben kau kemari, bukankah seharusnya kau tengah berkencan dengan tumpukan berkas di kantor ayahmu."

"Tiga hari berturut-turut aku tinggal di kantor. Kau bisa lihat mataku hampir menyerupai panda. Ayahku benar-benar kejam."

Yoona tersenyum prihatin. "Menurutku itu salah satu cara ayahmu untuk menguji kelayakanmu. Lagipula dengan mata panda itu kau tetap terlihat selayaknya manusia." pujinya setengah tulus setengah mencemooh. "Jadi, ada keperluan apa kau kemari? Rindu padaku?"

Alis Changwook naik beberapa mili. Ia kemudian mengangkat tangannya, memperlihatkan satu kantung putih yang sedikit menggembung.

"Apa itu?"

Changwook berjalan semakin mendekat ke arah meja tempat Yoona berdiri di baliknya. Ia meletakkan bungkusan putih tersebut dan memperlihatkan isinya.

"Kaktus? Kau dapat darimana?"

"Ya, cara perawatannya dan hal-hal yang kau butuhkan tentang kaktus itu ada di dalam kantongnya. Seorang nenek yang kubantu untuk menyebrang jalan." Setelah mengatakan itu, Changwook menguap. "Sudah, ya. Aku pulang dulu. Aku masih butuh tidur."

"Sebentar," ujar Yoona menghentikan. "Jadi, kaktus ini untukku?"

Changwook menyipitkan mata. "Kalau tidak, kenapa kubawa ke sini?!"

"Ini kaktus yang bisa berbunga, 'kan? Gymnocium?-bukan. Gymnocalycium? Dan kalau gempal begini-mungkin horstii." ujar Yoona sambil merogoh kantung plastik dan menemukan satu catatan kecil di sana.

"Hm, baguslah kalau kau tahu. Aku-"

"Kau tahu arti bunga kaktus, oppa?" sela Yoona lagi. Matanya memandang tajam ke arah lelaki yang sekali lagi tengah menguap.

Sembari menghapus air mata yang muncul di ujung mata, Changwook menjawab, "Mana mungkin. Aku tak tertarik dengan bahasa bunga."

"Kau belum membaca catatan ini?" introgasi Yoona lagi sembari menggoyangkan kertas dengan tulisan-tulisan yang padat tersebut.

"Belum. Aku tak perlu tahu, 'kan? Toh bunga itu sudah kuberikan padamu. Sudah, ya. Aku benar-benar sudah mengantuk." Dengan demikian, Changwook berbalik lalu mengangkat sebelah tangannya. "Sampai jumpa."

Bel di pintu berbunyi ketika Changwook melewatinya lagi. Begitu sosok Changwook sudah menghilang, diam-diam Yoona tersenyum. Mungkin dengan ini, ia bisa mendesak lelaki yang menganggap dirinya oppanya itu untuk segera mengambil keputusan. Yoona sudah tak sabar dengan kondisi tanpa kemajuan seperti ini.




-CACTUS-

FLOWERS FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang