[56] CACTUS

244 30 7
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"If you were a cactus, I'd endure all the pain just to hug you."





"Ah, sebagai ucapan terimakasihku, kau boleh membawa salah satu tanaman yang sudah dikembangbiakkan turun-temurun oleh keluargaku. Sebentar kuambilkan!" Nenek itu berbalik dan berjalan ke arah rak yang dipenuhi dengan macam-macam tanaman.

Si nenek tersenyum saat ia sudah kembali berhadapan dengan Changwook. Di tangannya ada sebuah pot kecil berwarna merah bata yang berisi bebatuan kecil dan pasir serta tanaman hijau berduri. Changwook bukan tidak tahu kalau tanaman itu termasuk dalam golongan kaktus. Yang tak pernah ia sangka adalah ada jenis kaktus yang bentuknya gempal menyerupai roti yang baru saja keluar dari oven. Tampak empuk-meski duri yang menghiasinya membuat Changwook sadar diri untuk tak menekannya dengan telapak tangan terbuka lebar.

Pengetahuan Changwook tentang tanaman memang masih terbilang minim. Dan walaupun orang menggadang-gadangnya sebagai pemuda jenius, Changwook tahu pasti bahwa pengetahuan dan kejeniusan adalah dua hal yang berbeda meski saling berkaitan.

"Ini Gymnocalycium horstii. Aku sengaja memilihkan tanaman yang paling mudah dirawat. Dalam kondisi yang tepat, ia bisa segera berbunga. Cara perawatannya akan kutuliskan dalam kertas kecil, ya!" cerocos si nenek menggebu-gebu.

"Berbunga?"

Senyum di wajah si nenek mengembang. Ia sudah beranjak ke sebuah meja tinggi, membuka lacinya, mengambil pena dan secarik kertas, lalu mulai menulis. Sementara tangannya bergerak memenuhi lembaran kertas, nenek itu kembali bersuara,

"Bunga kaktus horstii ini adalah salah satu bunga kaktus yang paling cantik. Memang nilainya masih di bawah eurypleurum, tapi horstii jauh lebih mudah dirawat. Apalagi oleh lelaki kantoran yang tak suka hal-hal merepotkan sepertimu."

Changwook hanya bisa menggaruk bagian belakang kepalanya dengan tangan yang tak memegang pot kaktus dan tertawa kikuk. Ia tak tertarik dengan perbandingan nilai horstii ataupun euryblaba apalah itu namanya. Diam-diam, tanpa sepengetahuan si nenek, sudah terbersit sebuah rencana dalam kepalanya mengenai apa yang akan ia lakukan pada kaktus tersebut. Diam-diam pula, ia membatin, Kalau Nenek sudah tahu aku tak suka hal-hal yang merepotkan, harusnya Nenek tak usah memberiku kaktus segala, bukankah begitu? Lagipula aku hanya membantunya menyebrang jalan tadi.

Lantaran ia sempat tenggelam dalam pemikirannya sendiri, Changwook pun jadi sedikit tersentak saat sang nenek menyodorkan kertas yang sudah ditulisi ke hadapannya. Changwook baru membaca kata-kata 'Cara merawat Gymnocalycium horstii' saat suara nenek kembali mengalihkan fokus perhatiannya.

FLOWERS FOR YOUWhere stories live. Discover now