[48] ALMOND BLOSSOM

486 48 19
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ia tidak perlu mendapatkan kembali penglihatannya untuk mengetahui betapa dunia ini luar biasa, ia hanya butuh nyanyiannya-untuk tahu bahwa dunia ini sungguhlah indah."





-ALMOND BLOSSOM-





'Selamat petang menjelang semuanya! Kembali lagi di acara kesayangan Anda semua, kali ini, sebelum membacakan berita-berita tentang perkembangan dunia seni musik, mari kita dengarkan dahulu lagu dari musisi muda berbakat yang baru memulai debutnya-'

BRAKK-!

Yoona kaget. Konsentrasi pendengarannya terpecah karena secara tak sengaja tangannya menyenggol setumpuk buku di samping radio tersebut-dan menyebabkannya terjatuh.

Ia terpaksa membungkuk dan meraba-raba lantai untuk mengembalikan buku tersebut ke posisi semula.

Suara sang penyiar rupanya telah berganti dengan alunan musik yang indah. Alis Yoona terangkat-tanda bahwa dirinya mulai menunjukkan ketertarikan pada intro lagu yang otomatis membuainya itu.

Ah, rasanya ia kenal lagu ini.
Eh-kenal apa tidak? Atau-ah, tidak tahu.

Lengkung senyumnya menampak, tipis sekali namun itulah bahasa tubuhnya yang telah larut dan menikmati lagu tersebut. Lagu yang terangkai dengan sangat apik.

Yoona menaruh lipatan tangannya di atas meja, dan menumpukan kepalanya di atas sana, menikmati lagu tersebut dan seakan dimanja oleh apiknya alur nada beserta lirik yang disusun rapi oleh sang musisi.

.

Adalah sebuah kecelakaan sekian tahun lalu, yang menyebabkan semua ini. Menyebabkan Yoona harus selalu membawa tongkat berbentuk silinder di tangannya, yang berfungsi sebagai mata.

Kejadian yang menyebabkan Yoona harus mengalami perubahan pola hidup yang benar-benar drastis, yang harus membuatnya terbiasa walau dengan rasa sakit hati pada awalnya.

Dan di sinilah ia sekarang, menyusuri trotoar dengan perlahan. 'Mata ketiga' yang ia pegang menimbulkan bunyi halus-beradu dengan batu konstruksi trotoar yang masih diliputi gundukan kecil salju di beberapa area.

Biarpun begini, ia bersyukur karena ia buta setelah sebelumnya bisa melihat dengan normal. Dengan begitu, ia sempat mengetahui beberapa tempat umum dan bahkan hafal akan posisi hal-hal favoritnya di kota.

Tongkatnya terangkat sebentar, bunyi ketukan terdengar berkali-kali saat Yoona sedang memastikan tempat yang ia tuju ini benar. Ia selalu bisa mengenali tempat ini, seolah ini mempunyai magnet dengan dirinya hingga ia tak perlu susah-susah mencari.

FLOWERS FOR YOUWhere stories live. Discover now