Aku kembali dengan bunga-bunga di tanganku❁|❁"Setiap bunga menyimpan makna tersirat dalam kelopaknya. Menyimpan rahasia pada tangkainya. Menimbun perasaan dalam semerbak aromanya. Karena itu semua hal yang tak sempat terucap, kusampaikan dengan bung...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Mungkin aku bisa memilih untuk bersikap sedikit egois saat ini."
-GARDENIA-
Yoona tengah beristirahat sejenak dari kegiatannya disebuah Minggu pagi, ia bahkan masih harus bekerja-pikirnya sedikit miris. Sampai seseorang tiba-tiba muncul di hadapannya.
Dan, disinilah mereka dengan Yoona yang duduk nyaman di sofa merah tua sambil membaca buku-entah-apa. Sementara seseorang itu hanya puas berdiam diri di sebelah Yoona yang tampak asyik dengan bukunya-terabaikan.
"Yoona-ya~ aku sudah sengaja datang ke sini, dan kau malah mengabaikanku," Orang itu, Jongki mulai merajuk dengan wajah sok memelas dan dibuat-buat pada gadis disebelahnya.
Masih dengan sebagian atensi pada bukunya, Yoona menjawab, "Lagipula aku tak meminta oppa untuk datang kemari, hm."Telak. Jongki bungkam. Yoona memang benar.
"Tapi kau bisa kan memperhatikanku sebentar? Syutingnya juga masih lama." Jongki masih belum menyerah membujuk visual Girls' Generation itu.
"Tunggu sebentar kalau begitu. Sedikit lagi selesai." Tentu saja, sedikit yang dimaksud Yoona agak berbeda dengan yang ditangkap Jongki. Hitungan waktu sebentar itu pun menjadi berbeda bagi keduanya. Jongki sudah nyaris mati bosan-dan kesal karena diabaikan, sedangkan Yoona belum menunjukkan tanda-tanda akan segera menghentikan kegiatannya-membaca.
"Err, Yoona-ya," lelaki berwajah baby face itu memanggil, entah memang karena ada keperluan atau hanya mencari perhatian.
Yoona hanya menjawab satu kata, "Ya."
"Ada yang ingin kutanyakan padamu."
"Silahkan. Aku mendengarkan." Yoona mengalihkan sepasang iris madunya pada wajah menawan Jongki. Bukunya diletakkan di atas pangkuan.
Jongki beringsut mendekat, kemudian mulai bicara, "Begini.. kalau kau mencintai seseorang, dan kau ingin ia menjadi milikmu. Apa yang akan kau lakukan?"
Sepasang mata Yoona melebar-pertanyaan Jongki meleset jauh dari dugaannya. Dan, kenapa pula Jongki menanyakan hal semacam ini pada Yoona? Lagipula, gadis mana pun yang disukai Jongki pasti jatuh ke pelukannya dengan mudah. Jongki cukup tampan-ah, bukan cukup. Tapi memang tampan, ia aktor papan atas yang paling diinginkan dan pada dasarnya Jongki baik-meski sedikit kekanak-kanakan.
"Tatap matanya, dan katakan aku mencintaimu, jadilah milikku. Mudah bukan?" Yoona menjawab sekenanya-bisa dibilang asal, lalu kali ini mengalihkan perhatiannya pada ponselnya. Jongki benar-benar salah alamat jika bertanya hal seperti ini kepadanya.
