[54] AMARYLIS

234 37 6
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Seperti halnya kertas lakmus, orang itu harus jelas. Dirinya merah atau biru."







-AMARYLIS-





Laboratorium itu terbagi menjadi dua ruangan–yang satu lebih kecil, untuk menyimpan berbagai cairan Kimia dan berbagai perlengkapan praktikum. Sedangkan ruang yang lebih besar adalah tempat para siswa belajar dan melakukan praktikum dengan meja kursi yang sudah tertata sedemikian rupa.

"Doyoung-ah, akhirnya kau datang juga." ucap guru Lee. Sedang Doyoung hanya membungkukkan badannya dan segera menghampiri gurunya itu. "Kau akan mengikuti olimpiade Kimia." Lanjutnya.

"Eh?" kaget lelaki bernama lengkap Kim Doyoung itu.

Doyoung pun hanya mengangguk pasrah. Cukup senang rasanya dapat mengikuti olimpiade Kimia, itu tandanya ia cukup 'ahli' dalam bidang itu sehingga terpilih dari ratusan siswa kelas 1 dan 2 yang ada disekolah ini.

"Begini, Olimpiadenya akan diselenggarakan bulan depan. Masih ada 30 hari untuk mempersiapkannya. Seharusnya, aku yang menjadi pembimbingmu. Tetapi, aku sangat sibuk. Aku khawatir kau tidak mendapat bimbingan yang intens." sesal guru Lee.

Hanya saja, pengalaman yang membuatnya cukup trauma mengikuti sesuatu yang berbau olimpiade. Doyoung hanya takut kembali mengecewakan dirinya dan orang lain. Ia tipikal orang yang kalau sudah jatuh susah untuk bangkit lagi.

"Ja-jadi?" tanya Doyoung mulai cemas.

"Kau dibimbing oleh sunbaemu. Tahun lalu, ia berhasil membawa gold medal untuk negara kita dalam olimpiade Kimia tingkat internasional. Sebentar lagi ia akan datang." lanjut guru Lee.

"Ah, maaf guru Lee. Kalau boleh tahu selain saya apakah ada siswa lain yang mengikuti olimpiade seperti ini?"

"Tentu saja ada. Sekolah kita memiliki tim khusus untuk setiap bidang olimpiade sains. Tapi, mereka semua berasal dari kelas 2. Aku khawatir kau cukup sulit mengikuti mereka karena masih kelas 1. Jadi, sebagai pembiasaan awal aku menyuruh seseorang untuk membimbingmu menggantikanku."

Ia tidak tahu siapa yang akan membimbingnya. Tapi dari kabar yang didengarnya sebelum memutuskan masuk ke sekolahnya ini, ia sudah tahu bahwa sekolahnya yang sekarang ini terkenal dengan kemampuan akademik para siswanya yang memiliki otak brilliant hampir setara ilmuwan terkenal dunia. Meskipun tidak semuanya sih.

Pintu putih laboratorium terbuka. Munculah seseorang dari sana.

"Kau mengenalnya 'kan? Im Yoona dari kelas 3 Sains-A", ucap guru Lee dengan bangga.

"Nah, Yoona-ya anak ini yang akan kau bimbing. Tolong ajari semua yang kau ketahui," ucap guru Lee yang di balas anggukan oleh Yoona.

"Kim Doyoung, kelas 1 Sains A. Mohon bimbingannya sunbae.", ucap Doyoung membungkukkan badannya.

FLOWERS FOR YOUWhere stories live. Discover now