Aku kembali dengan bunga-bunga di tanganku❁|❁"Setiap bunga menyimpan makna tersirat dalam kelopaknya. Menyimpan rahasia pada tangkainya. Menimbun perasaan dalam semerbak aromanya. Karena itu semua hal yang tak sempat terucap, kusampaikan dengan bung...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Apa ini yang dimaksud keberuntungan bagiku karena bisa bertemu serta mengenal dirimu?"
Zhang Yixing atau kau dapat memanggilku Lay. Aku bukanlah seorang yang percaya dengan ramalan. Peruntungan baik dan buruk nasib dalam satu hari, ditentukan dengan jimat atau benda-benda keberuntungan dan semacamnya—itu tentu hal konyol menurutku. Tentu aku bukan si hijau 'shooter terbaik kiseki no sedai' dalam serial anime favorit Luhan-ge.
Meski aku terlahir dari keturunan Chinese murni yang sebagian besar keluargaku juga sangat mempercayai adanya peruntungan, hoki atau apalah itu dan mereka kerap untuk membawa—benda-benda yang menurutku aneh dan tidak lazim. Ayolah kita hidup di abad 21 yang membutuhkan sesuatu yang realistis sekalipun hal-hal berbau ramalan selalu mempunyai penjelasannya tersendiri, tapi ilmu pengetahuan lebih dapat diterima akal pikiran manusia. Bagiku realita adalah mutlak dan absolut.
-ACACIA FLOWER-
Setiap hari bahkan setiap waktu berlalu begitu saja, aku masih memegang prinsipku untuk selalu berpikir secara realistis. Namun, semuanya sedikit berubah saat dimana aku pergi dari negeriku, mungkin aku sedikit merubah pemikiranku terkait hal-hal yang tidak realistis. Aku jadi sedikit percaya pada apa yang orang katakan peruntungan. Semua berubah sejak aku berjumpa denganmu dan mungkin sedikit mengenal sosokmu. Jadi, wajar saja kalau aku cukup percaya bahwa takdir berjumpa denganmu adalah salah satu keberuntunganku yang terbaik.
-ACACIA FLOWER-
Hari ini, aku datang ke practice room untuk berlatih choreo bersama para memberku—EXO. Rutinitas yang biasa kami lakukan setelah resmi debut dan persiapan menuju full album pertama kami.
Saat memasuki ruang latihan, mataku tak menangkap satu orang pun disana. Sepertinya aku datang terlalu awal. Atau mereka sengaja mengerjaiku—mengingat bagaimana jahilnya kelakuan para maknae. Haish padahal tadi saat di dorm mereka semua sudah siap berlatih. Kemana para member yang lain? Anehnya lagi, ada apa dengan Suho dan Kris yang biasanya selalu on time dan tidak mentoleransi member lain yang terlambat. Tapi, apa yang kulihat mereka semua tak disini.
Akhirnya, daripada memusingkan kemana perginya yang lain aku berjalan menuju bangku panjang yang berada di depan practice room dan berniat untuk meletakan tasku disana.
"Selamat pagi, Lay-ssi." Kata suara yang terdengar familiar di telingaku.
Suara ini sepertinya aku mengenalnya. Lembut dan terdengar merdu, membuatku terlonjak kaget saat mendengar ada suara yang menyapaku. Aku pun menoleh pada sosok yang berada tepat dibelakangku.
"Y-Yoona sunbaenim s-sejak kapan kau ada disana?!" Tanyaku yang masih terkejut dengan kemunculan gadis jelmaan dewi ini.
"Oh baru saja, aku kebetulan lewat practice room kalian." Jawab Yoona sunbae dengan ekspresi ceria khas dirinya. Ya Tuhan senyumnya membuatku benar-benar-aish!
