'Dia' yang Mengetahui Segalanya.

Start from the beginning
                                    

"Yoon, kau baik-baik saja?" Terdengar lagi ketukan secara beraturan, pertanda bahwa Seokjin masih setia menunggu kabar di sana.

"Ya, tunggu sebentar." Ia beringsut perlahan dari ranjang, menemui Seokjin dengan wajah kusut dan kantung mata yang kentara.

"Apa?" Satu kata Yoongi lontarkan kala kenop pintu diputar perlahan. Ia hanya menampakkan bagian wajah saja.

"Kau baik-baik saja?" Seokjin mengulang pertanyaan sembari melihat setiap inci wajah fair kusut Yoongi—rambut berantakan dan alis ditekuk.

Yoongi menggeleng tegas, "Tidak. Aku tak dapat tidur semalaman, hyung. Dan jika boleh ...."

"bolehkah aku tidur untuk beberapa jam saja? Dan kau jangan menggangguku, ya? Kumohon, hyung."

Seokjin nampaknya mengerti, "I-iya ... Maaf mengganggumu, Yoon. Tapi bagaimana dengan kerja kelompoknya?"

"Mereka datang agak telat." Tutup Yoongi ingin segera kembali bergelung dengan selimut di pagi yang cukup dingin ini.

Seokjin termangut mengerti. "Yasudah ... Selamat tidur, Yoon. Nanti akan kubangunkan. Setelah pulang membeli makanan." Jelasnya.

"Hm. Baiklah." Yoongi terlihat sedang tidur sembari berdiri sekarang (karena mata Yoongi tak dapat dibedakan antara terbuka atau tidak).

Pintu ditutup.

Seokjin hendak membalikkan badan, menjauhi kamar Yoongi dan bersiap pergi.

"Hyung ...."

"A-apa? Tak jadi tidur?"

"Lupakan. Aku ikut. Membeli makanan 'kan?" Ucap Yoongi sembari menyambar handuk dan dengan tergesa pergi.

"Ba-baiklah ... Aku tunggu di depan." Dengan mata berkedip dua kali lebih cepat, Seokjin mengangguk. Kebingungan akan tingkah sang adik yang absurd.

'Seharusnya ... Yoongi jangan begadang, aku tak tahu efeknya akan sampai seperti ini.' Lengkap dengan senyum awkward sembari mengusap tengkuk perlahan.







🎈

"Baiklah ... Apa yang disenangi anak berumur enam belas tahun?"

Seokjin mengenakan kaus monokrom kedodoran dengan motif garis serta celana jeans berwarna biru cerah, tengah berdiri menatap beberapa camilan—bersama Yoongi yang mengekori di belakang; memakai hoodie serba hitam.

Secara perlahan, ia menelisik setiap merk yang tertera di sana.

Bangunan berisikan berbagai macam keperluan, selalu tersedia setiap Seokjin inginkan. Saat Seokjin tengah kelaparan kala pulang sekolah, membeli segala kebutuhan rumah, pun menuruti perintah Yoongi setiap saat 'menitip' apa saja padanya.

"Yoon, temanmu suka apa?"

Yoongi setengah kesadaran berjalan kemari nampaknya. Terlihat dari presensi pemuda itu yang malas berjalan apalagi membelalakkan mata meski hanya sekadar melihat jalanan yang ia lewati.

"Hm? Ah, mereka omnivora ...."

Seokjin mengerutkan dahi mendengar penjelasan 'aneh' serta kurang masuk di akal dari Yoongi, "Huh? Apa?"

Decakkan serta helaan, samar-samar terdengar dari kedua belah bibir Yoongi karena ditutupi masker, lantas ia menariknya dan segera memperjelas pembicaraan, "Mereka makan apa saja hyung ... Tak usah pilih-pilih, beli apa saja semaumu. Sekalipun biskuit yang diberi racun tikus ... Pasti habis mereka makan."

BERILIUMWhere stories live. Discover now