Ibu, Kau Berubah.

2.3K 338 105
                                    

Rahang Yoongi memerah, matanya berair, tak sanggup menahan perih yang menjalar di wajahnya.

Min Hyeji dengan secarik kertas bertinta merah ia remas penuh amarah, alis menekuk dan deru napas yang memburu, menghiasi hari Yoongi kala ia pulang dari sekolah.

"Jelaskan padaku." Titahnya.

Yoongi hanya terdiam, menunduk, tak melontarkan sekalipun penjelasan pada Min Hyeji.

"Min Yoongi! Jelaskan padaku apa arti dari ini?!" Emosi wanita itu membuncah, tak terbendung lagi. Ia melempar kertas yang sedari tadi ada digenggamannya dengan kasar pada anak kandung sendiri.

'Oh ... Tuhan, mengapa harus saat ini?' Keluh Yoongi dalam hati tatkala melihat benda kusut yang sudah tak berbentuk tergeletak di lantai—tepat di bawah pandangannya.

"Apakah kau tak bisa belajar dengan benar?! Huh?! Sebegitu sulitkah kau mendapatkan nilai delapan puluh?!"

Tetap sama.

Yoongi masih terdiam.

Dan sangat jelas membuat Min Hyeji pedar.

"Untuk apa Tuhan menciptakan mulut jika kau tak bisa menggunakannya?! Jawab aku!"

"Tak berpendidikan!" Ia siap melayangkan lagi sebuah pukulan didasari amarah yang membumbung tinggi.

Dan Yoongi hanya terpejam, bersiap menerima itu 'tuk kesekian kalinya.

Ia pikir, ini memang salahnya. Tak lebih giat dalam menghapal rumus-rumus pelajaran, dan kini harus mendapat konsekuensinya; ia mendapat nilai yang kurang dari apa yang Min Hyeji targetkan-ia dapat nilai 78.

Terjadi lagi.

Terhitung dua kali Min Hyeji mendaratkan lengannya secara kasar di pipi Yoongi—hari ini—kini sebelah kiri.

Yoongi masih bergeming, ia terdiam di tempat dengan bahu yang naik-turun.

Pemuda itu berusaha menahan sakit dan amarah yang telah menyatu, membaur, hingga ia tak dapat membedakannya. Tak tahu mana yang hendak ia muntahkan mentah-mentah.

"I-ibu?! Ada apa?"

Suara yang mereka kenali terdengar di ambang pintu. Kemudian derap langkah kaki kian mendekati mereka, Seokjin melempar tas asal setelah mendengar beberapa teriakan Min Hyeji yang mengisi seluruh rumah.

"Yoongi ... A-ada apa?" Ia khawatir melihat adiknya terdiam dengan kedua pipi memerah. Seokjin merangkul kedua pundak anak itu.

"Ibu ... Tolong, jangan seperti ini. Yoongi tak salah apapun ... Ia sudah berusaha keras ...."

Min Hyeji hanya terkekeh mendengar paparan Seokjin.

"Tolong bu, jangan lakukan ini ... A-aku yang salah, aku tak mengajarinya pada saat itu ...." Ia memohon, disusul dengan tatapan tak percaya Yoongi.

"Aku menghidupi kalian seorang diri! Dan inikah balasannya?! Setelah apa yang aku korbankan padamu?!"

Ya ampun.

Ia memulai pembicaraan yang sama.

Inilah yang Yoongi benci, entah setan jenis apa yang telah bersarang ditubuh Min Hyeji; karena dengan tega ia mengubahnya menjadi seperti seseorang yang asing, kasar, tak senonoh, bahkan yang paling buruk ....

Ia membenci anaknya sendiri.

"Pergi. Min Yoongi. Masuk ke kamar. Aku sangat kecewa padamu."

Ya Tuhan ....

Apa salah anak itu hingga ia harus mengalami hal ini?

"Yoon, masuklah ...." Pinta Seokjin dengan intonasi pelan.

BERILIUMWhere stories live. Discover now