'Dia' yang Mengetahui Segalanya.

2.2K 302 139
                                    

🎈

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎈

Yoongi tak dapat tidur.

Tapi, itu bukan masalah besar. Toh besok adalah hari libur ....

Dan Yoongi bisa tidur siang sepuas yang ia inginkan.

Namun, masalahnya adalah ....


'Terkutuklah dia! Si stalker yang tanpa alasan jelas, membuatku tak bisa tidur! Membuat hidup Min Yoongi menderita! Akan kusantet seumur hidup!'

Ucap pemuda itu menggebu-gebu dibalik selimut.

Sungguh, benak Yoongi sangat rumit sekarang.

Kalung, stalker, dan ....

Hoseok.

Ia menaruh curiga pada manusia itu. Manusia berbadan ceking dengan tingkah paling absurd sepanjang sejarah Yoongi mengenal manusia. Entah darimana ia berasal, planet pluto, mungkin.

Pikiran Yoongi mulai tertaut pada kalung, dan Hoseok yang 'sok tahu' dengan masalah keluarga Min.

'Semuanya berkaitan?'

'Atau mungkin Hoseok mengarang saja?'

'Hanya candaan?'

Betapa pedarnya hati Yoongi kala menemui sang kakak; didapati telah tak bersuara dan sunyi senyap. Hingga kini ia harus menyimpan rasa penasaran semalaman penuh.


Begitulah. Hingga pagi menjelang, Yoongi tak kunjung bisa mengistirahatkan mata sekaligus otaknya.

"Yoon ...." Ketukan pintu terdengar secara perlahan.

'Akh ... Jin-hyung.'

Ia berdecak kesal. Entah mengapa Yoongi malas menemui Seokjin di sebalik pintu meski sekadar berucap 'ya', apalagi menanyakan perihal kalung semalam.

"Yoongi ...." Suaranya terdengar kembali.

'Tolong, aku ingin tidur, lima menit saja ....' Lirih Yoongi dalam hati.

Baiklah. Yoongi lupa akan bahaya insomnia yang telah ia pelajari beberapa hari lalu kala pelajaran biologi. Mulai dari hipertensi, berimbas pada masalah tulang belakang dan berakhir kematian.

Oh, sungguh, Yoongi takut akan mati muda sekarang.

'Lihat 'kan? Kook, ini semua karenamu. Kau yang berkata insomnia namun aku yang terkena imbasnya.'

'Ah, tidak. Ini semua sebab Hoseok.'

Sebaiknya Yoongi berhenti menyalahkan orang dan segera menyambangi Seokjin dengan setumpuk rasa khawatir di pintu kamar.

BERILIUMWhere stories live. Discover now