" Iya iyah. Yaudah gini aja kita jadi diri kita sendiri aja gak usah pake aku kamu karena kedengarannya aneh dan lebay " Ucap prilli
" Nah gitu dong kan kalo kaya gini enak tuh gak ribet karena harus ngikutin tren pacaran anak alay "
" Iihh apa sih gak alay tahu tapi sweet "
" Sweet sih sweet tapi kalo gak nyaman "
" Iya iyah laper nih kapan dinernya coba "
" Yaudah ayo " Ali menariknya menuju meja yang sudah ia siapkan yang kini terlihat seperti meja makan di sebuah restoran. Dengan perlahan ali mendudukkan prilli di hadapannya
" Nih menu diner kita malam ini stiek sapi panggang sama ada martabak kesukaan lo " Ucap ali menunjukkan makanan di hadapan prilli
" Lo yang masak? " Tanya prilli heran karena setahunya ali tidak bisa memasak.
" Haha gak lah mana bisa gue masak yang ada masakannya gosong semua gak enak semua merusak diner kita "
Jawab ali sambil tertawa" Hahaha iyah gue lupa lo kan emang gak bisa masak dulu aja ada tugas masak di kelas lo malah gatot dapet nilai jeblog karena bikin tempe goreng sampai gosong " Sahut prilli tertawa mengingat kenangannya bersama ali.
" Haha tuh tahu masih inget aja "
" Yaudah makan gih jangan diliatin mulu " Ucap ali memberikan garpu serta pisau keci pada prilli.
" Iyah "
' Mamah sama raga udah makan belum yah? Mereka punya uang gak yah ' Batin prilli sedih.
" Oyy " Sentak ali membuyarkan lamunannya.
" Eh "
" Malah ngelamun ini tangan udah pegel nih buruan buka mulutnya " Titah ali menyodorkan garpu yang sudah terisi stiek kehadapan prilli hendak menyuapinya. Dengan perlahan prilli membuka mulutnya.
" Gitu dong di suapin ama pacar biar so sweet malah bengong " Ucap ali kembali memotong stieknya.
" Ali " Panggil prilli membuatnya melirik kekasihnya.
" Makasih " Ucap prilli tulus.
" Makasih mulu. Suapin dong " Ali membuka mulutnya lebar lebar. Melihat tingkah kekanakan kekasihnya prilli tertawa pelan
" Iya iya "
Skip
Setelah makan malam ali membawa prilli menuju balkon sekolah tempat dimana mereka dulu sering mengobrol bercanda tawa.
" Udaranya seger yah masih sama kaya dulu " Ucap prilli menatap bintang bintang yang semakin indah jika dilihat dari kegelapan malam.
" Udara rasanya masih sama lah mana ada udara rasa mangga "
" Aliii " Gemas prilli mencubit lengannya.
" Iya iyah " Sahut ali mengusap usap lengannya yang terasa panas akibat cubitan kekasihnya. Ali melirik prilli yang tengah memeluk tubuhnya seolah kedinginan.
" Kenapa dingin yah? Suruh siapa pake baju terbuka begitu " Ucapan ali sontak membuat prilli kesal. Padahal ia sengaja memilih dres selutut berlengan pendek demi tampil cantik di hadapan kekasihnya tapi ali malah membuatnya kesal.
" Ish bukannya peluk ke apa ke biar romantis malah nyolot rese loh " Dengus prilli melipat kedua lengannya di depan dadanya.
" Dasar cerewet bawel. Mau dipeluk ya ngomong lah " Ucap ali yang kemudian memeluk prilli dari belakang.
" Eehh "
" Begini kan anget " Ucap ali menumpukan dagunya di atas bahu prilli
" Iya anget " Bala prilli mengusap lengan kekasihnya yang tengah melingkar di perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love That Can't Be Erased (Tamat)
FanfictionSudah 7 tahun dan aku masih disini dengan perasaan yang sama meski jarak memisahkan hati ini tetap tak bisa berbohong bahwa aku masih mencintainya Yuki Azhahira kato Berkelana aku terus berkelana entah apa yang kucari yang pasti yang ku tahu saat in...
Part 34
Mulai dari awal