55. You Can't Stop Me Loving Myself

14K 719 16
                                    


Karena Sisilia sekarang hamil, Ambrosio berpikir sudah saatnya ia mengajukan pernikahan kepada Sisilia. Sisilia tidak menyukai posisi isteri kedua. Berati terlebih dahulu yang harus dilakukannya adalah bercerai dari Anastasia. Ia menemui kedua orang tua Sisilia di rumah. Tn. Felix Andrean dan Ny. Shopia Arsinta.

Felix seorang pria berusia 50 tahunan, bertubuh agak gemuk, rambut tipis, mata bulat tampak ramah dan pipinya tembem. Sisilia mungkin menuruti fitur wajah ayahnya. Sedangkan Shopia wanita berusia 40 tahunan, berpenampilan trendi, rambut hitam pekat di cat untuk menutupi ubannya, wajah tirus, hidung mancung, tulang pipi yang tinggi, mata tajam, bertubuh langsing. Penampilan Anastasia banyak menurut dari ibunya.

Mereka berkumpul di ruang kerja di rumah keluarga Sisilia. Ambrosio duduk dengan penuh wibawa di meja kerja, sementara Felix dan Shopia duduk dihadapannya, seperti kreditur duduk menghadap bankir.

"Aku dan Sisilia sudah berhubungan selama setahun lebih..." Ambrosio menerangkan. Kedua orang tua Sisilia tampak kaget mendengarnya. Mereka tak menduganya karena Sisiia selama ini berada di Jepang untuk pelatihan. "....jadi, Tn. Felix, Ny. Shopia, aku tetap akan bertanggung jawab pada kalian, hanya saja untuk menikahi Sisilia, Aku harus bercerai dari Anastasia. Jadi aku minta kalian menyuruh Anstasia menceraikanku supaya Sisilia bisa menjadi isteriku yang sah!"

Wajah Felix dan Shopia tampak berkerut masam. Sisilia ternyata menikam saudaranya sendiri dari belakang!!

"Kau tahu? Aku bisa saja menggunakan cara-cara yang tidak akan kalian sukai. Aku bisa saja melempar kalian ke jalanan jika aku menginginkannya. Aku bisa melakukannya dan tetap mendapatkan Sisilia, tapi aku tidak melakukannya karena aku masih menghormati kalian sebagai orang tua Sisilia" ujar Ambrosio dengan kandungan ancaman dalam kalimatnya.

Felix menyenggol lengan isterinya dan berbicara dengan suara rendah padanya "Ah, biarlah Sisilia menikah dengannya. Coba pikirkan ini! Itu berarti CEO Ambrosio tetap jadi keluarga kita. Anastasia bisa kita gunakan untuk menggaet CEO lainnya. Lagipula ini di luar dugaan kita, Sisilia yang tak pernah kita perhitungkan ternyata bisa menarik perhatian CEO Ambrosio, Kalau begini kan keuntungan kita bisa double..."

Shopia tampak berpikir sebentar. Wanita itu mangut-mangut dengan berbagai kalkulasi dalam pikirannya.

Ambrosio mengangkat alisnya menatap kedua orang di depannya ini. Ia bisa mendengar jelas percakapan mereka. Sebegitu tergiurnya mereka dengan harta sampai-sampai menggunakan anak mereka sendiri sebagai ladang uang.

Shopia menyengir lebar menatap Ambrosio "Eh, menantuku.... Ehm, tentu saja kami akan menuruti permintaanmu. Kami akan membujuk Anastasia melakukannya, tenang saja, Anastasia pasti menurut pada kami. Dia anak yang penurut, jangan khawatir, CEO Ambrosio, Anastasia pasti akan menceraikanmu..."

Shopia dan Felix menemui Anastasia di studio kerjanya. Awalnya Anastasia marah mendengar keinginan Ambrosio agar dia menceraikannya, tetapi setelah bujukan ibunya dan mengatakan dia bisa menggaet CEO lain, Anastasia tampak lebih tenang.

"Baiklah kalau begitu!" Anastasia berseru besemangat "Aku akan menceraikan Ambrosio, agar ia bisa menikahi Sisilia, tidak masalah! Tapi ia tidak melarangku, kan untuk mengekspose hubungan kami?"

"Apa maksudmu, Anastasia?" ibunya terheran-heran.

Anastasia bersenandung riang lalu mengambil tas pesta dan mantel keluarnya. "Aku ingin menemui Ambrosio langsung. Mengucapkan selamat padanya!" ujarnya sambil pergi keluar studio.

Dalam mobilnya di perjalanan menuju kantor Ambrosio, Anastasia menelpon beberapa kenalannya lalu ia menyimpan ponselnya dan tersenyum sumringah.

"Ambrosio, kau bisa menghentikan rencanaku untuk menguasaimu, tetapi kau tak bisa menghentikanku mencintai diriku sendiri" gumamnya. You can't stop me loving myself!

Anastasia menemui Ambrosio di sebuah ruang kerja sederhana, berdesain minimalis dengan furniture simpel modern. Pengacara Ambrosio juga ada di ruangan tersebut. Mereka akan menandatangani surat perceraian.

"Aku senang akhirnya Sisilia bersedia menikah denganmu, meskipun aku harus menceraikanmu, Ambrosio, itu artinya kita masih keluarga. Sebagai kakaknya aku turut bahagia untuk Sisilia." Ujarnya setelah selesai menandatangai surat cerai.

Ambrosio berdiri memunggunginya, menatap ke luar jendela. Ia belum mengungkapkan permintaaan menikah pada Sisilia, tetapi setidaknya Anastasia bersedia bercerai.

"Ehm, Ambrosio, kau harus berterimakasih padaku, karena dengan menikahiku kau bisa bertemu dengan Sisilia, kau tahu, dia bukan gadis yang bisa ditemukan dengan mudah..." ujar Anastasia lagi.

"Kau benar..." sahut Ambrosio datar sambil membalik tubuhnya menghadap Anastasia. "Aku berterimakasih padamu...." ujarnya tulus. Jika saja Anastasia tidak memikat pacar-pacar Sisilia, Sisilia mungkin sudah bersama orang lain sekarang.

"Hei, bagaimana kalau kau antar aku ke bawah, sebagai penghargaanmu terhadapku. Aku ini bakalan jadi iparmu lho..." goda Anastasia. Dia menyimpan surat perceraian miliknya dalam tasnya.

"Baiklah!" sahut Ambrosio datar. Ia dan Anastasia, lalu masuk ke dalam elevator. Ambrosio mengantarnya hingga ke teras kantornya. Para karyawan dan orang-orang yang mengenali mereka tampak berseru terkejut dan berbisik-bisik menggosipkan mereka.

Mobil jemputan Anastasia tiba di depan teras. Dengan cepat anastasia menyentuh tangan Ambrosio dan mengecup kilat bibir pria itu "Terima kasih, adik ipar!" ujarnya sambil tersenyum lebar lalu memasang kacamata hitam dan masuk ke dalam mobil.

Ambrosio mendengus ketus setelah Anastasia pergi. Huh, ada-ada saja wanita itu, sepertinya dia haus akan sensasi dan perhatian.

Di dalam mobil anastasia menepon kenalannya, seorang fotografer situs gosip terkenal. "kau sudah mendapatkannya?"

"Sudah!" sahut orang itu "Trims, Anastasia, kau memang ratu sensasi abad ini. Berita ini akan jadi sensasi nasional!"

Anastasia menutup ponselnya dan menyengir girang. Dia akan mengungkapkan pernikahannya dengan Ambrosio pada media agar seluruh khalayak ramai mengetahuinya. Dengan begini kelasnya sebagai selebriti akan naik lagi. Dia memang butuh sensasi untuk mempertahankan popularitasnya. Dia tidak boleh kalah dari artis-artis muda saat ini.

"I love myself!" seru Anastasia girang.    

Play In Deception (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang