6. Hasil Tes

36.7K 1.4K 16
                                    

Sisilia membuka sebuah kamar menggunakan kartu VVIP Anastasia. Dia masuk terlebih dahulu dan si Topeng Perak mengiringinya. Di dalam kamar itu terdapat tempat tidur besar dan furniture lengkap bergaya modern minimalis. Sisilia membuka sebotol air mineral 350 ml dan meminumnya langsung sekali tenggak.

Si Topeng Perak memperhatikan tanpa membuat suara.

"Duduklah, buat dirimu santai," ujar Sisilia, dia melempar tas pestanya ke atas ranjang, lalu duduk di tepi ranjang, melepaskan sepatu hak tingginya yang sedari awal dia memakai telah menyiksanya, membuat kakinya mati rasa.

Dia lalu mengeluarkan beberapa keping benda berbungkus alumunium foil dan membuka bungkusnya, mengeluarkan beberapa stik tes. Dia mengeluarkan berbagai benda-benda kecil dari dalam tasnya.

Si Topeng Perak duduk di sofa berseberangan dengan ranjang, sehingga membuatnya puas mengamati kelakuan Sisilia.

"Kemarilah!" panggil Sisilia, menyuruh si Topeng Perak mendekatinya di ranjang.

Pria itu bangkit dari sofa, beralih ke sebelah Sisilia, dan melihat benda-benda stik kecil berbagai bentuk yang disusunnya di seprei. Gadis itu menggenggam erat tangan kanannya dan menatap ke dalam matanya dengan serius.

"Jika kau ingin berhubungan badan dengan seseorang, entah kau seorang gay atau bukan, hal pertama yang harus kau pastikan adalah, kau mempercayai orang itu, dan tidak membawa bibit penyakit yang bisa ditularkannya padamu," kata gadis itu, membuat si Topeng Perak terheran-heran.

Dia menggenggam jemari pria itu dengan erat, dan mengoleskan kapas alkohol ke ujung jarinya. "Ini akan terasa sakit sedikit," ujarnya lagi, lalu dia menempelkan alat seperti pulpen ke ujung jari pria itu.

Ctak!!

"Ah," desah si Topeng Perak, menahan sakit. Ujung jari manisnya mengeluarkan darah segar. Kenapa wanita ini melukainya? Apa yang ingin dilakukannya?

Tangannya masih digenggam, wanita itu mengarahkan tetesan darah di ujung jarinya ke stik-stik yang di susunnya. Ada 3 macam stik. Dan setiap stik mendapat 2 sampai 3 tetes darahnya. Setelahnya wanita itu menutup ujung jarinya yang berdarah dengan plester luka, dan mulai mengerjakan sesuatu pada stik-stik itu.

"Ini adalah tes untuk mengetahui apakah di dalam tubuhmu terdapat virus Hepatitis A, B dan C, HIV, Sifilis, Gonorrhoe. Jika hasilnya positif, bisa dipastikan kau tertular penyakit tersebut dari seseorang, dan kau bisa menularkannya kepada pasangan seksualmu yang lain," Sisilia menjelaskan.

"Jadi, bagaimana hasilku?" tanya pria itu, setelah beberapa menit.

Wanita itu tersenyum padanya. "Selamat!! Semuanya negatif, kau bersih dan terpercaya!"

"Lalu, bagaimana denganmu?"

"Tentu saja negatif. Aku memeriksanya setiap 6 bulan."

"Kalau begitu ... aku bisa mempercayaimu, 'kan?" tanya pria itu lagi.

"Ung?" Sisilia tercenung keheranan.

Pria bertopeng perak itu tiba-tiba mendorong wanita bergaun merah di hadapannya sehingga terbaring di ranjang dan mencium bibirnya dalam dan kuat.

Sisilia terkejut sesaat, akan tetapi mulai menikmatinya ketika pria itu mulai memasukkan lidah ke dalam rongga mulutnya. Mereka berhenti sesaat untuk menarik napas.

"Uh, oh ... kukira kamu ... gay ...," desah Sisilia dengan napas terengah dan pipi bersemu merah.

"Siapa bilang aku gay? Baby, aku ini pria selurus tongkat." Pria itu lalu melanjutkan mencium bibir wanita di bawahnya.

Play In Deception (END)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora