"Sial! Bisa-bisanya dia pergi bersama Devano." batin Putra menggerutu

Saat ini Putra sedang kesal karena Putri pergi begitu saja bersama Devano tanpa sepengetahuan dirinya. Tentu saja dirinya marah dan kesal karena status gadis itu sudah sah menjadi isterinya sejak kemarin, seharusnya dia menjaga sikapnya dan tidak bisa seenaknya saja pergi bersama oranglain.

Putra berbalik dan bergegas segera turun kelantai bawah menuju pintu utama hendak keluar menemui Jack.

"Jack!" panggil Putra sambil berjalan gusar kearah Jack yang sedang bersantai duduk disebuah kursi.

Jack langsung menoleh dan bangkit dari posisinya. "Siap, ada apa tuan?"

"Devano dan Putri pergi kemana?" tanya Putra to the point

"Mereka berdua pergi kesebuah mall tuan,"

"Ck. Sudah kuduga," gumamnya kemudian langsung memerintahkan Jack untuk menyiapkan mobil dan mengantarkannya kesebuah mall.

"Kau tahu dimana mallnya?" tanya Putra kepada Jack saat sudah dalam perjalanan.

Jack menggeleng. "Tidak, tetapi sepertinya Devano membawa isteri anda kesebuah mall ternama."

---------------

Tangan kanan Putri kini sudah menenteng sebuah paperbag berukuran kecil berisikan sebuah ponsel keluaran terbaru yang barusaja dibelikan oleh Devano. Perasaannya kini kembali senang karena Devano.

"Kau lapar?" tanya Devano

Putri mengangguk.

"Mau makan?" tawar Devano

"Kau yang traktir ya,"

Devano lalu terkekeh pelan. "Tentu saja aku yang traktir."

"Okeyyy,"

Devano dan Putri berjalan beriringan menuju sebuah restaurant yang terdapat disebuah mall ternama ini.

Setibanya disebuah restaurant dalam mall, Devano dan Putri menempati meja yang kosong.

Banyak para pengunjung restaurant disini menatap kearah Putri dan Devano yang sedang duduk, seakan mereka berdua menjadi pusat perhatian disini.

Putri menoleh sekeliling dengan risih. Dirinya merasa menjadi pusat perhatian disini.

"Mereka semua menatap kearah kita," bisik Putri kepada Devano

Devano lalu menoleh sekeliling dan mengangguk. "Ya, mereka semua pasti sudah mengenalmu."

"Aku merasa tidak nyaman,"

"Kau harus mulai terbiasa. Anggap saja mereka angin lewat."

"Tidak bisakah kita mencari tempat lain yang lebih sepi?"

Devano menggeleng. "Disini saja,"

Putri menghela nafasnya pasrah. "Yasudahlah,"

Lalu tak lama kemudian waiters datang menghampiri Putri dan Devano untuk menanyakan ingin memesan apa.

---------

Putra berjalan memasuki sebuah mall ternama dikota ini, kakinya melangkah dengan gusar. Kini dirinya mengenakan sebuah topi polos berwarna hitam yang biasanya dikenakan Jack. Lagi-lagi dirinya harus menyamar jika ditempat umum seperti ini.

Kini dirinya sudah berada dilantai khusus yang menjual ponsel, kakinya melangkah kesana-kemari mencari keberadaan Putri dan Devano. Sudah seisi lantai ini ia kelilingi tetapi tidak ketemu.

Putra berhenti sebentar dan merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Dirinya hendak menelfon Devano dan menanyakan dimana keberadaannya sekarang.

Telfon pun tersambung tetapi belum terjawab oleh Devano.
Putra kembali melangkahkan kakinya sambil menelfon Devano. Kepalanya menoleh kesana kemari mencari sesuatu.

Hasilnya nihil, Putra tidak mendapati Devano dan Putri disini. Dirinya pun kembali kebasement untuk menghampiri Jack.

Saat hendak menuju basement dilantai bawah, Tak sengaja Putra mendapati apa yang dirinya sedaritadi cari. Kini Putra menemukan Devano dan Putri yang sedang berjalan beriringan, yang sepertinya mereka berdua hendak menuju basement juga.

Dengan langkah terburu-buru Putra langsung mendekat kearah dua orang itu dan langsung menarik lengan Putri dengan kasar untuk ikut dengannya.

"Awshhhhh," ringsi Putri kesakitan karena Putra menarik lengannya secara paksa

Devano terkejut saat mendapati adiknya berada disini dan membawa Putri pergi bergitu saja.

"Kenapa kau ada disini?!" pekik Putri sedikit terkejut

Putra hanya diam dan terus membawa Putri agar ikut dengannya. Devano berada dibelakang keduanya dan berusaha mengejarnya.

"Lepaskan aku Putra!!" berontak Putri

"Ikut denganku!"

Putri menggeleng, "Aku tidak mau."

Putra hanya diam dan terus menarik lengan Putri memaksanya untuk menuju basement bersama.

Putri masih tetap berusaha untuk berontak agar dilepaskan. Putra tidak kasihan sedikitpun pada Putri, dirinya terus memaksa Putri untuk ikut dengannya.

"Putra lepaskan dia!" teriak Devano dari belakang yang masih berusaha mengejar Putri.

Putra tidak mengubris dan terus berjalan menuju basement sambil menarik paksa lengan Putri.

Setibanya dibasement, Putra membawa masuk dengan paksa isterinya kedalam mobil untuk duduk. Putra mendorong tubuh Putri begitu saja masuk kedalam mobil.

"Awshhh, Kau kasar sekali sih!" ringisnya kesakitan

Putra lalu masuk kedalam mobil dan duduk disamping Putri. Kemudian pintu mobil ia tutup begitu saja.

"Cepat jalan Jack!" perintah Putra kepada Jack

Jack mengangguk dan segera melajukan mobilnya.

Devano mengetok-ngetok kaca mobil sambil berteriak agar Putra mau melepaskan Putri bersamanya. Tentu saja itu tidak Putra hiraukan. Mobil terus melaju dan Devano pun menyerah, akhirnya dia berlari kearah mobil yang dibawanya tadi dan berusaha mengejar mobil yang ditumpangi adiknya bersama Putri.

.
.
.
TBC
Jangan lupa vote dan komentarnya ya😊

Putra, Putri, & Perjodohan [END]Där berättelser lever. Upptäck nu