Special Chapter III

5.5K 368 34
                                    

Sebelum membaca cerita lebih lanjut, ada berita bahagia nih dari pasangan Kongpop dan Arthit yaitu :

JRENG...

JRENG...

JRENG...

ARTHIT SEDANG HAMIL 2 MINGGU.

YEAYYYYY * Sorak Zyzy yang di pelotoin oleh Kongpop *

Your hell is begin now Kong 😎😎...

"Kong.... peluk..." pinta Arthit manja banget, sejak hamil 2 minggu Arthit manjanya minta ampun. Sudah 2 hari ini Arthit selalu menempel pada Kongpop bagai perangko dan map, tak mau jauh sedetikpun. Bahkan mandipun selalu bersama-sama.

Kongpop memeluk Arthit dengan posisi duduk dimana punggungnya bersandar pada dipan tempat tidur dan Arthit duduk diatas kedua pahanya, Arthit mengalungkan kedua tangannya dibelakang leher Kongpop. Wajah Arthit ditaruh di atas pundak kanan Kongpop.

"Kong... say it.." Kongpop yang mengerti maksud Arthit langsung melaksanakannya.

"I love you... P'Arthit...." bisik Kongpop lembut di telinga Arthit, walau geli tapi Arthit suka mendengarnya. Tak peduli kalau telinga dan wajahnya akan memerah nantinya. Toh suaminya sendiri jadi gak apa-apa donk.

"Lagi...."

"I really love you P'Oon..."

"Hehhehe.... lagi...."

"I love you Arthit Suthiluck, mother of my sons..."

"Lagi..."

"Lalu P'Arthit ?" Tanya Kongpop. Arthit menegakan kepalanya dan mencium lembut dan cepat bibir Kongpop.

"Me too..."

Bagaimana ? Udah meleleh belum ? Ini bagian bagusnya... setelah ini ada bagian buruknya hahaha....

Contoh 1 :

Arthit tidak hanya menjadi sangat manja tetapi juga menjadi sangat possesif, terbukti semua yang menelpon Kongpop harus melalu Arthit bahkan Kongpop dilarang untuk bekerja, harus menemaninya dirumah setiap hari. Sehingga untuk urusan pekerjaan terpaksa Kongpop menyerahkan kepada P'Mu atau Pho, kadang Kongpop mencuri-curi waktu untuk bekerja melalu email ataupun memberi perintah dengan video call saat Arthit sedang tidur.

Kemarin Aim menelepon Kongpop untuk memberi tahu bahwa ada investor yang tertarik dengan proyek yang sedang Kongpop kerjakan dan investor itu ingin bertemu Kongpop secara langsung minggu depan

Saat Kongpop sedang kebinggungan untuk menjawab, sebuah tangan meraih handphone dari tangan Kongpop. Siapa lagi pelakunya kalau bukan istrinya yang tercinta.

"Kong sibuk, tak bisa kerja..." jawab Arthit kepada Aim lalu langsung menutup teleponnya.

"P...." kata Kongpop kesal, ini urusan bisnis yang penting.

"Apa ? Kau mau marah padaku ?" Tanya Arthit galak.

"Bukan, tapi itu tak sopan." Kongpop mencoba membujuknya.

"Justru dia yang tak sopan, aku sudah minta kau cuti seminggu. Kenapa Aim masih menganggu !"

"Aim hanya memberitahu bahwa minggu depan ada investor baru."

"Lalu ?" Tanya Arthit dengan tampang yang berekspresi - so what ?-

"Ini urusan penting P."

"Maksudmu ?"

"Investor itu tertarik dengan proyek kami, mereka ingin bertemu denganku." Jelas Kongpop sambil berharap semoga Arthit dapat mengerti.

"Jadi ini penting ?"

"Iya."

"Lebih penting dari aku ?"

Kongpop diam.

"Lebih penting dari anak kita ?"

Kongpop menutuo mulutnya rapat - rapat. Tanda bahaya sudah terpancar di wajah Arthit.

"Dan lebih penting dari bayiku ?"

K.O. Kongpop mengibarkan bendera putih, menyerah lebih baik daripada nanti ada perang dingin yang mengakibatkan seseorang kabur dari rumah.

"Tentu saja kalian lebih penting P." Kata Kongpop yang berjalan mendekat dan memeluk Arthit.

"Kau pintar." Kata Arthit tersenyum kemenangan.

Para pembaca, kira-kira apa kehamilan kedua lebih menakutkan dibandingkan kehamilan pertama ?

Contoh 2 :

Waktu  makan menjadi waktu perang menurut Kongpop. Istri dan anak-anaknya hanya mau makan jika disuapi Kongpop, terlebih lagi Kongpop harus adil dalam menyuapi mereka.

Aom duduk di kiri Kongpop, Roong duduk di kanan Kongpop sedangkan Arthit duduk didepan Kongpop. ( ini maksudnya makan dibawah, bukan di meja makan.)

"AAAA...." Teriak ibu dan anak berbarengan membuka mulut mereka.

"Daddy Aomm dulu..." pinta Aom, baru sendok mengarah ke mulut Aom terdengar protes dari Roong.

"Daddy Loong dulu...."

"Gak, Aom dulu..."

"Loonggg..."

"AOM..."

"LOONGGG..."

"Kong... aku lapar..." kata Arthit sambil mengelus perutnya yang masih rata.

Nah kalau begini, apa kalian punya solusi untukku ? - Kongpop.

Contoh ke 3 :

Kongpop terusir dari kamar tidurnya yang hangat, 3 + 1 makhluk imut menempati kamar itu. Awalnya mereka selalu tidur berempat karena Aom dan Roong tak mau tidur dikamar mereka. Tapi semenjak Arthit hamil, Arthit merasa kepanasan, jadi mau tak mau Kongpoo harus mengalah.

KRINGG... KRINGG...

Telepon Kongpop berbunyi dan memunculkan nama pemanggilnya yaitu P'Knot.

"Swasdeekhap P'Knot." Sapa Kongpop begitu mengeser tombol hijau.

"........."

"Ada apa P'Knot ?"

"........"

"Tew ? Mau mangga ? Sudah jam 12 malam."

"........"

"Aku tak tahu P. Maaf tak bisa membantu."

"........"

"Hahaha.... sabar P hanya 9 bulan."

"........"

"Aku ? Aku sedang terusir dari kamarku."

"........"

"Beginilah nasib para suami P hahaha..."

"........."

"Hati-hati dijalan P"

9 bulan...

Cuma 9 bulan...

Bertahan 9 bulan...

Sabar 9 bulan...

Aku pasti bisa... aku pasti bisa...

Kongpop mengulang-ngulang kata-kata tersebut bagaikan mantra yang membawanya ke alam mimpi.

Pesan moral :

"Berani berbuat harus berani bertanggung jawab."

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now