Chapter 11 ( Bahasa )

5K 439 105
                                    

"P...bangun..." Kongpop berusaha membangunkann Arthit dari tidurnya yang indah. Biasanya Kongpop membiarkan Arthit bangun siang tapi tidak hari ini karena hari ini adalah hari keberangkatan mereka pergi berbulan madu.

"P... ayo bangun..." Arthit mengulet malas sambil mengumamkan sesuatu yang sangat klise '5 menit lagi'

"P... ayo nanti kita telat." Akhirnya Arthit membuka matanya dan mengangguk.

"Kong, gendong.." kata Arthit sambil mengangkat kedua tangannya seperti anak kecil yang minta di gendong.

Dengan senang hati Kongpop memenuhi permintaan istrinya ini, bahkan memandikannya dan membantunya berpakaian.

"Oon sarapan dulu.." perintah Mae.

"Baik Ma." Arthit bergembira seperti anak kecil menuju ke meja makan. Apalagi ada ikan asam manis yang ia pinta Mae memasaknya kemarin.

Arthit memakan dengan sangat lahap bagai orang kelaparan tidak makan 3 hari.

"Pelan-pelan Oon." Mae tersenyum melihat Arthit nafsu makan, itu berarti Arthit dan bayinya dalam keadaan sehat.

***

Kongpop dan Arthit menunggu di tempat janjian mereka. Disini sudah ada Prem dan Wad, Toota, Bright dan Rome, Knot dan Tew. Ya Tew, walau masih belum berdamai dengan Knot. Untungnya Tew mau ikut setelah Kongpop membujuknya.

Mereka terbagi menjadi 2 group. Tew dan Arthit tidak boleh berada dalam 1 mobil, mereka harus dipisahkan. Jadi Kongpop, Arthit, Bright dan Rome dalam satu mobil, selebihnya ikut di mobil P'Knot.

Hari ini mood Arthit sedang bagus, karena akhirnya ia bisa jalan-jalan, walau cuma ke pattaya. Sepanjang jalan Arthit bercanda dengan Rome dan Bright yang membuat Kongpop tersenyum sepanjang perjalanan.

Kongpop dan Knot mampir di rest area setelah 1 jam perjalanan karena cemilan mereka sudah habis dalam sekejap. Semua pergi ke mini market untuk membeli cemilan. Arthit sedang sibuk memasukkan berbagai macam cemilan kedalam keranjang, dan kebingungan memilih minuman. Tak mau pusing Arthit mengambil satu setiap rasa susu.

Selesai memilih, Arthit melihat ada 3 wanita cantik yang mendekati Kongpop, tertawa gembira dan tersenyum kepada Kongpop. Sudah jelas mereka ingin mengoda Kongpop. Arthit harus memberi mereka pelajaran, beraninya mereka mengoda suaminya.

PLAK.. Arthit menepis tangan salah satu orang wanita yang mencoba menyentuh Kongpop. Tentu saja semua terkejut termasuk Kongpop. Biasanya Arthit tak pernah memukul wanita, paling hanya berkata pedas. Ini pertama kalinya Arthit memukul seorang wanita.

"Kong, siapa dia ?" Tanya wanita yang dipukul Arthit tidak senang.

"Kau sendiri siapa ?" Arthit berbalik bertanya dengan ketus.

"Aku, kenalan Kong." Kata wanita itu tak tahu malu. Kongpop sudah menduga hasil akhir yang tidak bagus dari pertengkaran ini.

"Aku pasangannya."

"Hah pasangan ? Tak mungkin pria setampan Kong ini gay, dia tak cocok untukmu. Lebih cocok dengan wanita sepertiku." Kongpop geram tapi ia mencoba bersabar.

"Aku sedang mengandung anaknya." Jawab Arthit mengklaim suaminya. Kedua teman wanita tersebut berusaha menghentikan temannya untuk tidak bertengkar lagi dengan Arthit, apalagi ditempat umum seperti ini.

"Hamil ? Kau hamil ?? Kau seorang pria hamil ?? Jangan mimpi. Dasar kau manusia aneh."

JLEB. Hati Arthit sakit mendengar pelecehan yang dikatakan wanita itu. Matanya sudah berkaca-kaca, geram, kesal bahkan terhina berkecamuk didalam hatinya.

"Dengar nona, kau tak berhak menghina pasanganku. Lagipula siapa kau bisa berpikir dirimu cocok untuk diriku. Aku malah merasa jijik dengan wanita sepertimu." Kongpop mengunakan suara hazernya.

Wanita itu mengangkat tangannya untuk memukul Arthit dan Kongpop dengan sigap menahan tangan wanita itu dan menarik Arthit kebelakangnya.

PLAKK...

Suara tamparan mendarat di pipi wanita itu hingga meninggalkan tanda merah. Rome memukul wanita itu.

"Dasar kau jalang, mengoda suami orang. Apa tak ada yang mau dengan dirimu yang hina itu jadi harus menjajakan dirimu hah ?" Rome benar-benar marah , bahkan Bright tak pernah melihat Rome semarah itu.

Kedua teman wanita itu sudah ketakutan dan menarik temannya agar pergi menjauh dari sini. Mereka memutuskan untuk segera membayar dan melanjutkan perjalanan ke Pattaya. Sepanjang perjalanan Arthit terdiam, tak bersuara sedikitpun. Hal itu membuat Kongpop merasa resah.

Tiba-tiba Arthit menangis yang membuat satu mobil terkejut.

"Maaf Kong hik... aku....aneh...."

Tuh kan yang Kongpop takutkan terjadi, Kongpop segera menepikan mobilnya di pinggir jalan.

"P... tidak aneh kok.." Rome yang bergerak cepat membujuk Arthit.

"P, kau tak aneh. Kau spesial P. P jangan dengarkan wanita gila itu." Bujuk Kongpop, sungguh Kongpop merasa sangat sedih melihat rasa kecewa dimata Arthit.

"Aku aneh hikkk aku aneh  hikkk...." kata Arthit sambil memukul-mukul kepalanya. Kongpop menahan tangan Arthit agar tak melukai dirinya sendiri.

"P... Jangan pikirkan dia. Pikirkan anak kita."

"Aku aneh aku aneh... hikkk..." Kongpop dan Rome berusaha membujuk Arthit tapi Arthit masih tak mau mendengarkan.

"BERISIK ARTHITTT...." Teriak Bright yang membuat semua menjadi kaget.

"Memang kenapa kalau aneh, kau aneh, aku aneh, rome aneh, Kongpop aneh bahkan semua teman-teman kita juga aneh. Apa menurutmu wanita gila itu tidak aneh hah ? Kita semua aneh didunia ini. Tidak ada yang sama. Berhenti menangis. Akan ku cari wanita itu dan kukuliti tubuhnya. Atau ku potong lidahnya agar kata-kata busuk tak keluar lagi dari mulutnya." Omel Bright panjang x lebar.

Arthit hanya terdiam menatap Bright, dan Bright menatap balik dengan penuh keyakinan.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

"Kau benar kita semua aneh." Kata Arthit yang akhirnya tersenyum.

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now