Special Chapter II

5K 348 69
                                    

Arthit membanting kesal hasil test kehamilannya yang hanya bergaris satu. Padahal dia cukup rajin melakukan proses pembuatan baby dengan Kongpop. Bahkan dia selalu memenuhi permintaan Kongpop untuk nambah. Apa rahimku mulai tak bagus ? Pikir Arthit.

Arthit memutuskan untuk bertemu dengan P'Kit untuk membahas tentang kesuburan rahimnya. Bukannya membahas tentang kesuburan rahimnya, malah Arthit mendapat kabar yang tak mengenakkan bahwa Kongpop melakukan vasektomi tanpa sepengetahuannya. Akan kuhajar kau Kong. Batin Arthit.

"KONG!!! DASAR PEMBOHONG." Teriak Arthit pada Kongpop yang baru saja masuk ke kamar sepulang kerja.

"Ada apa P ?" Tanya Kongpop bingung.

"KAU MEMBOHONGIKU."

"Apa salahku P ? P selalu menuduhku yang bukan-bukan."

"AKU MENUDUHMU. KAU MELAKUAKN VASEKTOMI TANPA BILANG DULU PADAKU. DAN KAU MEMANFAATKAN AKU." Jgerrr..... seakan petir menyambar mengenai Kongpop. Kenapa P'Arthit bisa tahu ? Pikir Kongpop.

"Kau lihat saja nanti. Aku akan membalasmu." Kata Arthit menyengir licik. Neraka Kongpop dimulai dari sekarang.

***

"Huh..." Kongpop menghela nafas berat, hari ini dia tak bisa fokus bekerja. Arthit mulai mengancam bahwa tak boleh menyentuhnya sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kongpop lebih rela dihukum lari keliling lapangan dibanding tak boleh menyentuh Arthit.

"Kau juga sih yang cari masalah." Kata Aim yang menjadi tempat curhat Kongpop.

"Aku takut Aim... bukannya aku tak ingin menambah anak, kau tahu itu." Kata Kongpop.

"Apa yang kau takutkan. Roong dan Aom tumbuh dengan baik. Mereka sangat bahagia."

"Aku takut terjadi seperti dulu. Aku rasanya mau mati jika kejadian itu terulang lagi."

"Tapi P'Arthit menginginkannya. Apa kau tak ingin membahagiakannya."

"Akan ku pikirkan."

***

Kongpop dipukul oleh seseorang hingga pingsan saat dia tiba di depan pintu gerbang rumah.

"Bawa dia masuk." Kata sang pemukulan.

"Bagaimana kalau saya sipecat nong Arthit ?" Kata P'Jane ketakutan, mana ada karyawan yang membantu pemukulan bosnya.

"Sudah, nanti aku yang bertanggung jawab. Kita kan tak keras memukulnya. Paling dia benjol." Kata Arthit cuek. "Bawa dia ke kamar terus ikat kedua kaki dan tangannya."

P'Jane pasrah hanya bisa menuruti majikannnya saja. Entah kenapa pasangan ini aneh bin ajaib, mana ada seorang istri yang menculik suaminya di depan rumah pula.

P'Jane pamit diri setelah menuruti semua keinginan Arthit. Dan Arthit tinggal menunggu Kongpop sadar.

"ARGRH..." Kongpop mengerang kepalanya sakit akibat dipukul seseorang. Kaki dan tangannya terikat. Siapa yang berani mengikat Kongpop ? Pikirnya.

"Sudah bangun ?" Tanya sang pelaku penculikan.

"P'Arthit.... " kata Kongpop bingung buat apa Arthit berbuat begini.

"Aku menculikmu." Kata Arthit bangga.

"Aku tahu itu. Kaki dan tanganku juga sudah kau ikat." Kata Kongpop santai. Toh penculiknya ternyata istrinya sendiri. Paling juga kena pukul sedikit karena sepertinya Arthit ingin menghukumnya.

"Aku akan menghukummu." Ancam Arthit.

"Hukum saja." Kata Kongpop tidak takut. Arthit bangkit menuju ke kamar mandi, mengabaikan Kongpop.

5 menit kemudian. Arthit balik dengan hanya menggunakan kemeja putih yang agak kebesaran. Sexy, itu kata yang tepat mengambarkan Arthit saat ini.

Arthit mulai membuka kancing kemejanya satu persatu dengan gerakan mengoda didepan Kongpop. Arthit menarik bangku di ujung tempat tidur hingga Kongpop dapat melihatnya dengan jelas apa yang ia lakukan.

Arthit mulai mengeluarkan adiknya dan bermain sedikit demi sedikit dengan seksinya, bibirnya mengeluarkan suara yang menggoda.

"Ahh... ah...." Arthit mendesah dengan lembut dan mengoda sambil mengocok adiknya sendiri.

"P.... lepaskan ikatanku...." Kongpop terangsang melihat pemandangan mengoda dihadapannya.

"Akh... Kong.... " Arthit makin cepat mengocok adiknya.

"Oh.. shit.... P.. lepaskan aku..." adik Kongpop bangkit walau tak ada yang menyentuhnya. Kongpop sungguh ingin menyentuh Arthit sekarang.

"Aaakhh..... nikmat...." Arthit memuntahlan cairannya lalu tersenyum sangat mengoda. Membuka kedua pahanya lebar dihadapan Kongpop.

"Ingin masuk ?" Tanya Arthit yang disambut dengan anggukan semangat oleh Kongpop.

"Please... P aku sangat ingin..." mohon Kongpop.

"Benar ?.. tapi aku suka mian sendiri.."

"P lebih asik bermain berdua..."

"Tapi aku tak suka pembohong Akkkkhhh...." Arthit memasukan sendiri satu jari ke lubangnya.

"P'Arthitttt....."Kongpop meronta-ronta mencoba melepas ikatannya namun tak berhasil.

"Haruskah aku memasukan jari kedua ?" Tanya Arthit. Arthit masih memaju mundurkan jarinya. Dan mendesah dihadapan Kongpop.

"Aku saja...Arghh.... yang melakukannya."

Arthit mendorong Kongpop hingga terjatuh diatas kasur dan memposisikan bokongnya diatas adik Kongpop yang masih terbungkus. Arthit sengaja mengoyangkan pinggulnya maju mundur.

"P mau apa ... hah... hah... akan ku turuti."

"Cabut vasektomimu dan aku ingin hamil." Kata Arthit mantap.

"Dan kalau kau berbohong sekali lagi, aku akan melakukan aksi tutup lubang dan kita lihat sampai berapa lama kau bertahan." Ancam Arthit.

"Baik P. Aku menyerah."

Aku pemenang sejati - Arthit

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now