Chapter 1 ( Bahasa )

13.7K 525 43
                                    

Note : Cerita ini fiktif belaka, apapun bisa terjadi didalam cerita ini. Mohon pengertian para pembaca jika imajinasi saya kelewatan 😅😅. Selamat menikmati.

Trtttt....trttt....

"Hallo Kong."

".........."

"Aku sedang tidur."

".........."

"Video call ? No, aku mau tidur Kong."

".........."

"Masih jam 8 ? Memangnya tidak boleh aku tidur jam 8."

"..........."

"Aku tak menghindarimu Kong dan aku tidak selingkuh. Aku ini sedang belajar bersama Knot."

"..........."

"APA ? kau mau menyusul ? Tidak. Tidak boleh. Aku disini bukan main-main Kong. Nanti 2 bulan lagi aku pulang."

".........."

"Aku...." Arthit menjeda perkataannya sambil melirik Knot yang duduk disampingnya dan berbisik "rindu kamu juga."

".........."

"Akan kuusahakan secepatnya, tapi kau tak boleh menyusul. Tak boleh. Jika kamu menyusul, aku tak akan menemuimu Kong." Ancam Arthit.

".........."

"Bye bye. Good night."

Arthit menutup teleponya dan menghela nafas berat. Untuk kesekian kalinya ia membohongi Kongpop agar Kongpop tak menyusulnya sejak tiba disini.

Apa kalian berpikir Arthit selingkuh dari Kongpop ? Jawabannya tentu saja bukan tapi ada hal yang dirahasiakan Arthit dari Kongpop.

FLASHBACK ON

"Jika kau masih kepikiran bagaimana jika kau mencoba memenuhi permintaan kami ?" Usul Mr. Suthiluck.

"Maksud Uncle ?" Tanya Arthit bingung.

"Kalian akan pindah kerumah ini setelah kau lulus dan bekerja untuk kami." Arthit menganggukan kepala tanda setuju.

"Dan bagaimana kau mencoba ini ?" Kata Mrs. Suthiluck sambil memberikan brosur ke Arthit.

"Ini.... pencangkokan rahim ? Apa maksudnya ini Aunty ?." Tanya Arthit bingung.

"Ada dokter kenalanku sedang praktek di Phuket, dia bisa membantumu jika kau ingin mempunyai keturunan darah dagingmu Oon. Jika kau berminat, Aunty akan menanyakan prosedurnya. Tapi Aunty tak akan memaksa, semua ini harus kau putuskan sendiri."

"Baiklah Aunty, akan Oon pikirkan."

FLASHBACK OFF

Dan disinilah Arthit ditemani Knot untuk melakukan prosedur pencangkokan rahim. Mrs. Suthiluck sudah mengatur semua prosedur dan membiayai operasinya. Proses operasi dan penyembuhan memakan waktu 2-3 bulan.

Arthit ingin memberi kejutan pada Kongpop saat pernikahan nanti jika memang operasi ini berhasil tapi jika tidak ya setidaknya Arthit sudah berusaha demi Kongpop. Walau Kongpop bilang tak peduli tapi Arthit yakin dalam hati Kongpop ada rasa ingin memiliki anak dari darah dagingnya sendiri.

Arthit membohongi Kongpop dengan alasan akan belajar di perusahaan Mr. Suthiluck yang dikelola oleh P'Earth kakak sulung Kongpop di Phuket ditemani oleh Knot pada saat Kongpop menjelang ujian akhir.

"Apa kau yakin dengan semua ini Ai'Arthit ?" Tanya Knot untuk kesekian kalinya.

"Yakin Ai'Knot, sudah berapa kali aku menjawabnya." Jawab Arthit kesal menjawab pertanyaan yang sama berulang-ulang.

"Konsekuensinya terlalu besar Arthit, apa kau siap mendapat cemoohan orang lain yang melihatmu hamil ? Lagian kenapa tiba-tiba kau mau melakukan ini ?".

"Ai'Knot, Kongpop sudah berkorban banyak untukku, setidaknya aku ingin mewujudkan satu harapannya. Soal nanti kata orang, akan kucoba menguatkan mentalku lagipula ada Kongpop kok yang melindungiku hahaha..."

"Sepertinya ada hal yang lucu..." sapa seseorang yang masuk ke ruang rawat inap yang super vvip ini.

"Tak ada kok P'Beam" balas Arthit.

"Besok adalah hari operasinya, apa kau tegang N'Arthit ?" Tanya dokter Beam yang akan menangani operasi Arthit.

"P ada satu pertanyaan yang menganjal ?" Kata Knot.

"Silakan bertanya N'Knot " jawab P'Beam ramah.

"Apa Ai'Arthit akan menjadi wanita ?" Tanya Knot yang dihadiahi lemparan bantal dari Arthit.

"Sialan" Sumpah serapah dari Arthit.

"Hahaha... menanamkan rahim dan menyuntikan hormon dalam dosis tertentu tak langsung membuat N'Arthit menjadi wanita. Hanya sekarang Arthit mempunyai dua organ reproduksi. Semua tetap normal kecuali yang ada didalam." Jawab P'Beam sambil mengedipkan mata ke Arthit yang menjadi malu.

"Bagaimana jika Arthit sudah tak mau mempunyai anak lagi ?" Tanya Knot detail.

"Ohh.. nanti akan kita adakan operasi pengangkatan kembali. Hanya saja ini masih dalam tahap percobaan, tingkat kesuksesan untuk bisa hamil hanya 50%. Berdoalah agar keajaiban iti terjadi. Baiklah saya tinggal dulu N'Arthit jangan stres berat dan N'Knot tolong jaga N'Arthit dengan baik."

"Terima kasih P." Kata Knot dan Arthit berbarengan

***

Operasi berjalan lancar tapi Arthit masih tak sadarkan diri. Sudah tiga hari Arthit tak sadar, Knot cemas bukan kepalang. Ia takut terjadi hal buruk kepada Arthit. P'Earth sudah bolak balik kerumah sakit untuk memantau keadaan calon adik iparnya ini.

"P'Beam, Arthit masih tak sadar ?" Kata Knot mendatangi kantor P'Beam.

"Kita tunggu satu hari lagi, jika Arthit masih belum bangun akan kita ambil tindakan. Sementara ini kondisinya masih bagus, organ dalamnya tida menunjukan tanda-tanda penolakan atas pecangkokan tersebut." Jelas Beam kepada Knot.

"Tapi P, aku cemas. Aku harus bilang apa kepada Kongpop jika sesuatu yang buruk terjadi pada Arthit."

"Tenang N'Knot, percayalah Arthit tidak akan ada apa-apa."

Knot tak bisa tidur dimalam harinya, takut-takut Arthit terbangun dan ia tak mengetahuinya.

***

Entah kenapa malam ini Kongpop merasa cemas, sudah 3 hari ia tak berbicara dengan Arthit. P'Knot selalu beralasan nanti akan menghubungi kenyataannya tidak.

Kongpop memasukan beberapa baju kedalam koper, bersiap-siap menyusul Arthitnya.

"Kong, kau mau kemana ? " tanya Mae melihat Kongpop sedang mempacking bajunya.

"Kong mau menyusul P'Arthit Mae, sudah tiga hari P'Arthit tak bisa dihubungi. Kong cemas Mae." Kata Kongpop yang benar-benar mengkhawatirkan Arthit.

"Tapi Kong, besok kau ujian." Kata Mae memperingatkan.

"Mae... Kong ingin pergi menyusul P'Arthit" Kongpop pasang muka ngambek.

"Apa Oon tak marah jika kau kesana disaat kau harusnya melaksanakan ujian ? Lagipula disana ada P'Earth dan Knot yang menjaganya. Kau tak usah khawatir. Kau ujian dulu, jika memang masih tak bisa dihubungi, kita akan pergi bersama-sama menyusulnya bagaimana ?" Tawar Mae memberikan usulan ke Kongpop.

"Baiklah Mae, Kong akan menuruti. Tapi besok jangan menghalangi Kong untuk menyusulnya."

"Ok, sudah malam Kong. Tidurlah biar fokus ujian besok." Kata Mae yang mengecup dahi Kongpop anak kesayangannya.

"Selamat tidur Mae."

"Selamat tidur Kong."

Malam itu Kongpop bermimpi hal yang aneh, dimana ia bermimpi sedang mengelus perut Arthit dan berbicara dengan seseorang yang berada didalam perutnya. Kongpop begitu merasa bahagia menantikan sang bayi akan lahir ke dunia nantinya. Kongpop tersenyum memimpikan hal itu.

Andai saja semua ini menjadi kenyataan. - Kongpop.

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now