" Gak usah belaga gak tahu lo bangsat "

Bugh

" Kenapa lo diem aja berengsek lawan gue "

Bugh

Darah segar mengalir di sudut bibir al ia tersenyum mengejek.

" Cih cuma segitu kemampuan lo? " Ucap al meremehkan. Ali mencengkeram kerah baju al dengan nafasnya yang kembang kempis.

" Kenapa berhenti? Ayo hajar gue sampai lo puas.. Sampai gue mati sekalian. " Tantang al. Ali menggelengkan kepalanya tak percaya.

" Gila.. Lo bener bener mau mati ternyata " Mendengarnya al tertawa keras tawa yang terdengar memilukan.

" Hahaha untuk apa gue hidup.. Satu satunya orang yang gue sayang lagi sekarat di rumah sakit. Bokap gue gak peduli sama gue. akh cewek gue si pembawa sial itu, yang bikin hidup gue menderita kemana dia sekarang " Ucap al mengundang kemarahan ali

" Brengsek.. Ngomong sekali lagi abis lo sama gue " Bentak ali menatapnya tajam. Mendengarnya al tertawa tawa yang membuat ali muak.

" Hahaha.. Kenapa? Lo cinta sama dia? Ambil sana! Gue udah gak butuh!.. akh lo mau jadiin dia selingkuhan lo? Ckckkck kasihan prilli " Mendengarnya sontak ali mendidih karena amarah.

" DIAM LO BANGSAT " Teriak ali yangkemudian menojok tulang pipi al.

Bugh

" LO YANG DIAM.. KENAPA LO DATANG DATANG MARAH MARAH SAMA GUE " Balas al dengan geram ali kembali mencengkeram kerah baju al menatapnya tajam.

" Apa lo benar benar gak tahu? LO BENAR BENAR GAK TAHU AL? " Al menatapnya tak mengerti.

" YUKI MENDERITA GARA GARA LO AL " Jelas ali. Al terdiam mencerna perkataannya namun sedetik kemudian al kembali tertawa.

" Hahahaha " Mendengarnya ali mengeram marah

" Kenapa lo ketawa hah. Gak ada yang lucu gue gak lagi ngelawak bangsat " Al mendelik dan balik mencengkeram kerah baju ali.

" DIAM LO.. lo bilang yuki menderita. LANTAS APA YANG TERJADI SAMA GUE SEKARANG?.. " Bantak al membuat ali mengendurkan cengkeramannya. Al menatapnya dengan raut sedihnya. Al berlutut dan kemudian terduduk lemas di hadapannya.

" Apa lo gak lihat? " Tanya al dengan suara serak. Tanpa pertahanan al menangis di hadapannya.

" Gue disini juga menderita hiks gue disini juga sekarat hiks rasanya gue mau mati li gue mau mati hiks " Tuturnya membuat ali terhenyak. Di matanya kini al terlihat begitu rapuh. Ali bahkan belum pernah melihat al sehancur ini.

" Kalo lo sebegitu menderitanya.. " Lirih ali pelan ia menatap al kemudian menarik kerah baju al.

" KENAPA LO GAK MENGHENTIKAN YUKI PERGI? KENAPA HAH KENAPA? " Bentaknya marah. Al terhenyak perlahan lahan raut wajahnya berubah.

" Yuki pergi " Gumam al yang terdengar seperti sebuah pernyataan.

" Ya.. Di pergi atas permintaan lo.. Yuki pergi meninggalkan kehidupannya meninggalkan sahabatnya meninggalkan teman temannya dan itu semua GARA GARA LO BERENGSEK GARA GARA LO DIA PERGI. " Al melepaskan cengkeraman ali. Menatapnya meremehkan.

" Keh.. Baguslah itu artinya dia sadar diri.. Dan gue gak akan menderita lagi " Balasnya. Ada rasa sesak di dadanya yang ia coba untuk sembunyikan.

" Lo benar benar.. Lo bukan al yang gue kenal. Kemana perginya perasaan cinta lo? Apa cuma segitu aja. Apa lo gak percaya sama yuki? " Al menyandarkan tubuhnya dengan kedua lengannya di belakangnya. Al menengadah. Ia menatap lurus langit yang terlihat cerah.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Where stories live. Discover now