Chapter 18- Rencana Awal?

8.2K 342 23
                                    

Holla... Eng come back 😉😉
Eh, Eng mau sedikit curhat ya... Di Chapter sebelumnya, Eng nemuin komentar yang katanya masih bingung dengan alur cerita yang Eng buat.
Oke... So di sini Eng pengen nanya aja ke kalian, tapi kaliannya harus jawab dengan jujur.
Bagi kalian yang mungkin kesulitan, atau punya pendapat tentang cerita Eng (contoh: kurang menarik, alurnya briwut, dsb) tolong komen ya. Apa aja yang menyangkut cerita yang Eng buat, kalian boleh tulis di kolom komentar.
Nanti kalau memang ada yang salah, akan Eng revisi.

Oke... Terimakasih atas partisipasinya, and...

Happy reading and enjoy guys

***

My playlist music:
BTS - Fake Love
Your playlist?

***

Xavier's Apartment, cologne - Jerman
21.00 (waktu setempat)

"Iya-iya. Lusa Xavier dan Arthur sampai di sana mom. Jangan khawatir, Xavier tidak akan kabur di acara pernikahan Selena." Suara Xavier memecahkan keheningan yang tercipta di dalam apartemen nya.

Lina sedari kemarin terus meneror putranya dengan berpuluh-puluh panggilan. Ia tidak mau sampai Xavier dan Arthur tidak menghadiri acara pernikahan Selena.

"Bagai mana dengan Laura? Kau akan membawanya bukan?" Pertanyaan Lina di sebrang telpon sana membuat Xavier tidak tahu harus menjawab apa.

"Entahlah... Sepertinya tidak, mengingat kondisinya terakhir kali." Xavier menarik nafas sejenak, "Sudah dulu ya Mom, nanti Xavier hubungin lagi," lanjutnya dengan akhiran kalimat yang selalu sama.

Sementara di waktu yang bersamaan, Laura tengah sibuk memikirkan cara untuk mengakhiri acara makan malam ini. Tidak-tidak, ajang pamer bisnis mungkin lebih tepat.

Mereka -Antoni dan Mr.Jaha- tengah asik membicarakan kebaikan dan perolehan perusahaan masing-masing, tanpa memamerkan minus dari masing-masing perusahaan. Laura jengah dengan semua ini. Inikah yang dinamakan persahabatan?

Ponsel Laura bergetar. Tertera nama Arthur di layar ponsel.

Oh... thanks God. Akhirnya Laura bisa pergi dari acara membosankan ini, sebelumnya ia telah meminta izin kepada Antonie yang notabene berperan sebagai Atasannya.

"Ada apa Ar?" Tanya Laura begitu ia menekan tombol hijau.

"Besok acara pernikahan Selena, kau mau datang bersamaku?"

Apa katanya? Mendatangi pernikahan Selena dengan Arthur? Apa dia sudah gila?

"Aku tahu kau menganggap ku gila dan sebagainya. But, aku juga tahu kau sedang merencanakan something. Semacam, memberi hukuman teruntuk yang menyakitimu? Right?" Seperti bisa membaca pikiran, Arthur begitu tenang menjelaskan maksud nya.

"Wait-wait. Bagaimana jika Xavier-"

"Marah?" Potong Arthur.

"Biarkan saja. Semarah apapun beruang laut itu tidak mungkin membunuhku. Aku tidak menyakitimu," jelas Arthur lagi.

"Baiklah, semua terserah padamu. Jika kau ingin membawaku pergi sekarang, kau harus menculik ku dari perkumpulan membosankan ini."

Arthur terdiam sejenak, "Baiklah, aku akan segera sampai di sana."

Sedangkan Laura kebingungan karena ia belum menyebutkan dimana dia berada sekarang.

Laura ingin bertanya, tetapi sambungan telepon sudah terputus. Arthur mengakhiri pembicaraan mereka dengan penuh tanda tanya di benak Laura.

The Charm Of A Bastard (REVISI)Where stories live. Discover now