Chapter 15 - Lost (1)

10.2K 431 8
                                    

⭐Yeayyy, Xavier-Laura come back. Btw, sorry banget kelamaan, ngebuat kalian bosen nungguin si Bastard Xavier. But seriusan, Eng lagi ujian ini. So, Eng belum sempat buka hp, nah.. mumpung ini udah mendekati libur dan terbebas darinujian dan tugas-tugas, sebisa mungkin Eng akan luangkan waktu buat merampungkan work ini. Okee...
.
.
.

My playlist music:
Selena Gomez - The Heart Wants What It Wants

.
.

SO, HAPPY READING AND ENJOY GUYS

***

"Bagaimana, sudah ada perkembangan?" Pertanyaan yang kerap kali Xavier dengar membuat rasa bersalah pada dirinya semakin bertambah. Ia melihat Antonie Soedjono, yang notabene Ayah kandung Laura dengan tatapan lesu sembari menggeleng.

Beribu rasa penyesalan ia limpahkan pada dirinya. Ia terus menggenggam tangan mungil Laura. Ini sudah hari ke tiga setelah insiden penculikan Laura. Dan tiga hari ini pula Laura belum juga sadar. Dia masih nyaman dengan tidur tenangnya yang membuat cemas seluruh orang disekitarnya.

Antonie menatap Xavier, "Kau pulanglah, biar saya yang menjaga Laura,"

Xavier terdiam, ia tengah memikirkan hal yang mungkin bisa dikatakan gila olehnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xavier terdiam, ia tengah memikirkan hal yang mungkin bisa dikatakan gila olehnya. "Saya akan meninggalkan Laura. Saya tidak ingin terjadi lebih dari ini kepadanya."

Antonie sedikit terkejut, "Really? Kau bahkan belum meminta maaf padanya," ucap Antoine yang kemudian membuat Xavier bimbang.

"Saya tidak bisa terus mempertahankannya. Mereka akan mengincar Laura, karena mereka tahu ia adalah tunangan saya." Xavier menghembuskan nafas kasar.

"Apa tidak ada cara lain yang tersimpan di otak cerdasmu itu?" Antoine bertanya dengan nada seolah ia sedang meragukan Xavier.

Entah, tiba-tiba saja Xavier merasa tidak ingin melepas Laura. Kemudian ia mengeluarkan semua ide yang ia punya dan merundingkannya dengan Antonie. Ia sangat membutuhkan peran Antonie untuk melindungi Laura, yang entah sejak kapan telah membuat perasaan Xavier menghangat jika bersama wanita itu.
Antonie terlihat setuju dengan apa yang Xavier kemukakan. Walaupun ada beberapa yang Antonie ubah agar bisa berjalan mulus nantinya. Dengan persetujuan Xavier, tentunya.

***

Perlahan-lahan Laura membuka kedua kelopak matanya. Mencoba untuk bersahabat dengan cerahnya cahaya yang seakan menusuk bola matanya. Ia mengamati sekeliling. Mengapa semua bernuansa putih? Bahkan pakaiannya pun berwarna serupa. Dengan perasaan gelisah, ia berjalan tak tentu arah. Tempat ini seperti tak berujung.

The Charm Of A Bastard (REVISI)Where stories live. Discover now