"Aku tak tahu. Sepulang aku dari perjalanan bisnis, dirumahku tak ada orang. P'Jane bilang ia mengantar P'Arthit dan anak-anakku kemari. Jadi aku langsung menyusul kemari." Jelas Kongpop.

"Ehh... jadi apa masalahnya ?" Tew tak habis pikir kenapa seniornya itu kabur dari rumah.

"P'Knot, Tew apa boleh aku minta tolong ?" Pinta Kongpop.

"Apa itu ?" Tanya Tew.

"Boleh aku menginap disini. Err.. maksudku tolong jaga anak-anakku malam ini. Kalian boleh tidur dirumahku. Aku ingin berbaikan dengan P'Arthit."

"Boleh saja. Tapi dengan satu syarat." Kata Knot.

"Apa P'Knot ?"

"Aku tak mau dikomplain sama tetangga karena kalian terlalu ribut."

"Hahaha... tenang saja P'Knot."

***

Kongpop masuk ke kamar Arthit setelah P'Knot dan Tew pergi membawa Roong dan Aom. Sebenarnya Kongpop masih merasa lelah baru saja ia pulang dari perjalanan bisnis dan ia mendapati kabar bahwa Arthit pergi dari rumah. Apa lagi salahnya sekarang ?

Kongpop membuka semua pakaian kecuali boxer yang ia pakai dan menyusul Arthit ke tempat tidur. Dikecupnya pipi Arthit dan memeluknya dari belakang. Arthit bergerak menjauh namun Kongpop mendekatinya lagi hingga Arthit terpojok menjadi sandwich antara Kongpop dan dinding.

"Lepaskan...." Arthit berusaha melepas pelukan Kongpop.

"Tak mau. P kenapa kabur dariku ?" Tanya Kongpop.

"Lepaskan Kong...."

"Gak mau...."

"Kongpop Suthiluck!!"

"Arthit Suthiluck, istri dari Kongpop Suthiluck na..."

"Aku benci. Aku benci....."

"Tapi aku cinta P'Arthit..."

"Kau...." Kongpop merain dagu Arthit dan menciumnya. Meski Arthit menolak namun Kongpop menahannya dan tetap menciumnya. Memaksa itulah gambaran ciuman Kongpop sekarang. Meski menolak namun Arthit juga rindu, awalnya Arthit bersikeras menolak perasaannya namun lambat laun Arthit mulai mengikuti  permainan Kongpop.

Setelah Kongpoo merasa yakin Arthit mulai melemah, Kongpop melepaskan ciumannya.

"P kenapa pergi dariku ?" Tanya Kongpop. Arthit hanya terdiam.

"P..... P'Arthit kharp..." bujuk Kongpop.

"Oke. Jika P tak mau bilang aku pergi." Kongpop melepas pelukannya.

"Pergi sana kau lebih memilih dia kan dari kami hik...."

"Dia ?"

"Iya dia. Sekretaris barumu. Kau senang melakukan perjalanan dengannya." Ternyata Arthit cemburu sama sekretaris Kongpop. Pikir Kongpop. Aku tak cemburu tapi ini demi rencanaku. Pikir Arthit.

"Lalu ?" Kata Kongpop santai.

"Lalu apa ?" Kata Arthit galak.

"Apa P menuduhku melakukan yang tidak-tidak ?" Tanya Kongpop serius. Melihat perubahan wajah Kongpop, Arthit jadi terdiam dan mengalihkan pandangannya.

"Jawab P." Desak Kongpop.

"Aku takut Kong hikk... hik..." Arthit menangis dan Kongpop langsung memeluknya. Kau lemah airmataku hahaha...

"P bukankah sering kukatakan bahwa aku hanya mencintaimu seorang." Kongpop mengusap lembut punggung Arthit.

"Tapi aku ingin baby girl dan kau tak mau." Pinta Arthit yang masih belum hamil. Hanya sekali Kongpop kelepasan, itupun atas saran mertua Arthit. Selebihnya Kongpop selalu berhati-hati.

"Kharp P.... mari kita buat baby." kata Kongpop akhirnya mengalah dan merekapun melakukannya. Yes, berhasil. Pikir Arthit.

***

Arthit menelepon ibu mertua dengan senang, menyampaikan informasi bahwa Kongpop setuju untuk membuat baby girl. Sekarang mereka melakukannya tanpa memakai kondom lagi.

Aku tak sabar ingin bertemu denganmu my baby - Arthit.

Untung aku sudah vasektomi, jadi bisa melakukan lebih sering tanpa khawatir - Kongpop.

SIDE STORY.

"P'Arthit ayo kita membuat baby lagi." Kongpop meminta olahraga malam padahal kemarin mereka sudah melakukannya. Setelah Kongpop setuju membuat baby girl, hampir setiap hari Kongpop meminta jatah. Alasannya agar Arthit bisa lebih cepat hamil. Lama-lama bisa hancur tubuhku. Pikir Arthit. Bayangkan saja Kongpop kalau minta jatah tak mau hanya satu kali, harus berkali-kali sampai Arthit memohon untuk berhenti.

"Kong... stop... jangan hari ini." Arthit memohon.

"Bagaimana dengan baby girl P ?" Bujuk Kongpop.

"Walau aku menginginkan baby girl tapi bukan berarti harus melakukannya setiap hari seperti ini." Kata Arthit kesal.

"Jadi P tak mau baby girl ? Baiklah kita tunda saja.

"Eer... " Arthit berpikir sejenak. "Baiklah, lets do it."

See, kau tak akan bisa menang dariku P'Arthit - Kongpop.

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now