" Lo marah sama gue? " Tanya al hati hati.

" Kalo iya emang kenapa hah? "

" Udahlah al gue cape mau tidur "
Yuki berbalik membuka pintu rumahnya.

" Yuki dengerin gue dulu "

" BODO.. Males gue sama lo " Sahut yuki yang kemudian memasuki rumahnya sesaat sebelum ia menutup pintunya yuki pun kembali berujar.

" Dasar cowok gak peka rese nyebelin huh "

Blamm

Pintu pun di banting dengan keras hingga membuat al terkejut.

" Astagahh kenapa sih tuh anak? Duh kalo tahu gini mendingan gue tembak aja tadi dia.. Kenapa lagi gue pake nanya balik cuma buat mastiin ucapan dia bener atau gak.. Aduuh kenapa semuanya jadi rumit gini sih? " Al mengacak rambutnya frustrasi.

" Hemm.. Kayaknya gue harus atur strategi biar gue bisa nembak dia secepatnya. Kalo bisa malam ini juga. "

" Karena gue udah tahu isi hati lo.. Gue gak akan mundur ataupun diam lagi "

***

Sesampainya di kamarnya yuki dengan segera mencuci kakinya lalu menaiki tempat tidurnya. Hito yang sejak tadi memperhatikannya pun  menghampiri adik tersayangnya.

" Aduuhh adik kakak kenapa sih pulang kencan kok ngambek "

" Aku lagi bt nih kak hito mendingan pergi aja deh sana! "

" Duh galak amat sih "

" BODO " Ucap yuki yang kemudian menutup tubuhnya dengan selimut. Namun yuki membatalkan niatnya untuk tidur karena tiba tiba saja terdengar suara nyanyian di depan rumahnya tepatnya di samping kamar yuki.

Mau bilang cinta tapi takut salah
Bilang tidak ya... Bilang tidak ya..

" Eh ada yang nyanyi tuh " Ucap hito. Yuki dengan segera menyingkap selimutnya dan bangun dari tidurnya.

" Siapa yah kak malam malam gini coba.. Gak ada kerjaan banget sih "

" Udah jangan ngedumel.. Sana lihat! Kayaknya sih kakak kenal deh suaranya " Dengan malas yuki berjalan kearah jendela kamarnya lalu membukanya. Seketika matanya membelalak saat melihat al yang tengah bernyanyi tepat di depan jendela kamarnya.

Mau bilang sayang tapi bukan pacaaarr... Tembak tidak yaa... Tembak tidak ya..

" Ya ampun al.. "

Nyanyikan lagu cinta.. Nyanyian yang terindah, kunyanyikan lagu ini yang paling dalam.. Semoga kau mengerti... semoga kau mengerti..

" Astagaahhh si al ituh " Ucap hito dengan raut takjub.

" Kakak ish ganggu deh akh "

" Gila romantis juga yah dia " Ucapnya dengan nada menggoda.

" Iihh kakak sana lah ganggu aja " Sahut yuki dengan wajah memerah karena malu.

" Iya iya iyah kakak pergi " Dengan itu hito pergi meninggalkan yuki dengan senyuman di wajahnya.

Mau bilang cinta tapi takut salah.. Bilang tidak ya.. Bilang tidak ya..

" Bilang aja siiihhh " Teriak yuki membuat al menghentikan nyanyiannya.

" Yuki.. Guee.. "

" Tunggu tunggu.. Tunggu bentar gue kesitu " Menutup jendelanya yukipun keluar dari kamarnya dengan segera ia pun menghampiri al.

" Aduh capek juga gue lari larian "

" Maaf udah bikin lo kesel dan marah tadi " Ucap al menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Where stories live. Discover now