#27

6K 267 40
                                    

"Ini nama anak – anak yang nilai - nilainya selalu jelek ! Farrel, Gilang, Ando, Aldi, Bara, Torop dan masih banyak lagi !" amuk bu Nadia di depan kelas.

"Yahh ibu lagian soal susah – susah...kan salah ibu"

"Salah saya ! salah saya ! salah kamu ga pernah perhatiin saya di kelas ! pokoknya saya akan buat kalian – kalian yang ada dalam daftar ini mendapat pengajaran khusus"

"Yahhh paaan sihhh buuuu"

"Diam ga usah komen !"

Ya....sudah tak asing lagi kalau kelas ini menjadi kelas yang banyak masalah dan nilainya juga selalu hancur apalagi nilai – nilai mata pelajaran pokok. Kelas ini terkenal solid, iya solid dalam hal contek mencontek. Banyak guru yang sudah menyerah dengan keadaan dari kelas ini, rasanya kalau boleh meminta...mereka akan meminta pensiun untuk mengajar di kelas ini.

Tringgg

"Kantin gak?"

"Kantin lah....laper nih cacing – cacing perut gue"

"Dasar anak cacingan lo La"

"Ehm...Nana tunggu, Laura, dan Vera juga...ada yang mau ibu bicarakan, bisa ikut ke ruangan ibu kan"

"Ah iya bisa bu" jawab mereka bertiga dengan pasti.

...

"Jadi.....saya sudah memilih dan meminta anak – anak yang nilai pelajarannya tinggi untuk membantu meningkatkan nilai mereka....sesuai dengan nilai tinggi kaliandi pelajaran yang kalian kuasai masing – masing"

"Laura....kamu mengajar Ando matematika karena nilainya sangat hancur, Vera kamu mengajar Gilang di ekonomi, dan kamu Naura....mengajar Farrel di bidang bahasa...untuk yang lainnya...saya sudah meminta Artha, Qiezza, dan kawan – kawan kalian yang lain"

"Yahhh bu kenapa bahasa harus saya? Bahasa saya aja masih dibawa bahasanya Andra bu...kenapa ga Andra aja?" protes Nana.

"Naura......Andra itu segeng dengan Farrel..kamu tau itu, dan kalau saya meminta Andra yang mengajar Farrel...yang ada bukan belajar tapi mereka akan terus menerus bercanda akhirnya bukan hanya nilai Farrel yang tidak akan berkembang atau malah semakin turun....tapi nilai Andra juga bisa ikut hancur. Jadi saya benar – benar meminta tolong kalian....terimakasih saya harus rapat ke ruang guru"

"B-bu !"

Nana POV

Hah? ngajar? Ai pula? Kalo aja arti ngajar yang dimaksud disini itu adalah menghajar bukan mengajar...gue akan sangat senang hati menerimanya, tapi nyatanya? Ini bener – bener ga pernah terlintas dalam otak gue. Gue ngajarin orang yang udah gue anggap sebagai rival gue sendiri boi !!!!

"Tuh !"

"Paan nih ?"

"Pake nanya lagi ! itu jadwal belajar lo sama gue ! dan gue ogah !"

"Ya ga usah ngajarin gue...susah bener"

"Eh ! otak tuh dipake ! gue juga ga mau nilai gue jadi korban apalagi nilai sikap gue Cuma gara – gara gue ga ngajarin lo !"

"Hilih...bilang aja emang lo yang mau deket – deket ama gue !"

"Gue? Deket – deket sama lo? Halu lo ketinggian tolol !"

"Ga usah alasan kali"

Hilih, pake senyum gajelas lagi tuh orang. Muak gue liatnya, rasanya mukanya pengen gue tabok !

Saat gue sedang tenang – tenangnya...balik dari kantin bisa ketawa sama temen – temen gue dan ketika gue liat tulisan di buku sketch gue yang menodai buku itu rasanya gue pengen amuk masa siapapun yang nulis ini ! ga perlu nebak susah – susah ! jelas dia Ai ! iya si manusia tolol satu itu !

High School Lovers/Haters (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang