#14

16.1K 557 48
                                    

Mendadak suka sm lagu ini....tapi  ga tau guys kayaknya enak plus pas ga sih lagunya? ya gak sih?

----------------------------------------------------------------------------------------------

Tin ! tin !! tin !! tin !!!

"Woi jalan dong !!!"

"Woii buruan woii !!!"

Suara klakson dan suara teriakan orang – orang di jalanan merupakan pertanda bahwa Nana sudah sangat terlambat. Waktu yang sudah menunjukkan pukul 06.55 sementara tepat pada pukul 7, gerbang sekolah sudah ditutup dengan rapat dan Nana belum sampai di tengah perjalanan.

Naura Artia : gimana nih upacara udah dimulai pasti kan

Laura Utami : lagi rapihin barisan lo masi lama apa?

Naura Artia : ya masi orang gue aja blom nyampe tengah jalan

Gittar : Na upacara udah mulai pak Sugeng udah benerin mic

"Kelar hidup gue"

...

"Pak tolong lah Pakkk...pakk tolong lahhh"

"Ga ada salah kalian kenapa pada terlambat !"

"Pak saya kasih duit rokok sama ngopi deh Pak beneran deh Pakk"

"Ga ada ! enak aja kamu nyogok – nyogok saya maksudnya apa ?! saya laporin kalian ke Pak Sugeng ya !"

"Pakkk tolong lahhh Pak" pinta Nana mewakili teman – temannya yang sudah dibantahkan oleh Pak Tatang.

"Tidak ada"

Nana yang hanya bisa terdiam setelahnya hanya bisa duduk di depan gerbang sekolah bersama teman – teman sesama nasib keterlambatan dengannya. Mengingat guru pelajaran setelah upacara adalah wali kelasnya sendiri sekarang Nana rasanya benar – benar ingin menguatkan niatnya lebih baik kembali ke rumah dengan berpura – pura sakit.

"Gue pulang aja deh" ujarnya kecil sambil menanjakkan kakinya dari tempat ia berdiri.

Set !

"Eh? Apaan nih !"

"Abis ini pelajaran bu Ningsih ! lo sekelompok sama gue kan?! Lo yang bawa laptop kan?! Lo mau ga dapet nilai gara – gara lo kabur??"

"Ya kan Kaisa juga bawa ! udah awas gue mo pulang aja daripada bokap gue dipanggil"

"Ga ada buruan lo ikut gue skarang !"

"Apaan sih dibilangin gue ga mau !"

"Buruan atau lo gue gendong paksa"

Ai menarik tangan Nana ke arah halaman belakang sekolah yang memang tak pernah dijaga oleh pihak sekolah. Halaman belakang sekolah selalu menjadi tempat nyaman untuk anak – anak telrambat berkumpul dan membolos dengan memesan makanan di kantin.

"Naik" ujar Ai.

"Ya gue takut naik ginian bodoh ! ini tinggi ! gue pake rok ! kalo rok gue sobek lo mau nanggung hah?!"

"Perlu gue pinjemin celana gue?! Iya?! Buruan naik sebelom ketauan gue bantuin"

"Bener bantuin lo ya ! awas lo ngelepas kaki gue ! jangan ngintip !"

"Potong leher gue kalo gue lepasin lo ! ogah gue ngintip !"

Hup !

"Nih tangkep tas gue !"

Ai menyusul Nana yang sudah berhasil meloncati pagar halaman belakang sekolah. Nana yang hampir menggagalkan segalanya karena hampir teriak akibat kucing yang berada di dekatnya langsung berhasil Ai hentikan. Ia membekap mulut Nana dan berganti posisi dengan Nana.

"Lo takut kucing? Takut tinggi? Takut apa lagi lo?"

"Heh ! gue takut bukan dibikin – bikin ! gue takut beneran takut !"

"Ahhh udahlah cepetan masuk"

...

Tepat sesuai rencana Ai, mereka tepat berada di kelas sebelum pelajaran dimulai. Mereka datang dengan seragam setengah lusuh akibat terkena tanah dan debu yang menempel di tembok tadi.

Kaget. Anak – anak di kelas kaget karena Ai dan Nana datang bersamaan belum lagi meihat pergelangan tangan Nana yang saat ini digenggam erat oleh Ai yang membuat siapapun yang melihatnya merasa mereka seperti orang pacaran. Dengan napas yang masih terengah – engah dan posisi masi berdiri di depan pintu kelas, keduanya sampai tak sadar dengan tangan mereka yang menjadi pusat perhatian anak – anak di kelas.

"Ehemm !!! aduuhh anak lahir kemaren udah pacaran aja"

"Ha? Pacaran? Apaan sih maksudnya?" ujar Ai yang masih tak sadar.

Otak Nana yang bekerja keras itu berhasil mencerna kuat apa maksud dari perkataan Botak ke arah mereka. Sadar akan yang terjadi, Nana langsung mengarahkan matanya ke arah tangannya yang masih Ai genggam dan melepaskan tangannya paksa dari genggaman Ai.

"Giliran tercyduk baru dilepas hadeu....jadi telat gegara sarapan dimana dulu ni mas? mbak?"

"Ngomong apa lo barusan hah?! makan nih pacaran !"

Brukkk !

Semua mata tertuju pada Ando yang kini sudah terjungkal dari kursinya. Lengkap dengan tas Nana yang tepat masih ada di atas kepala Ando dan kursi Ando yang sudah tidak lagi pada posisinya.

Nana bergegas mengambil tasnya dan langsung duduk pada tempatnya.

Selama pelajaran demi pelajaran berlangsung Nana memang masih kesal tapi rasanya mata Nana seperti ada sesuatu yang menarik sehingga ia tak mampu melepaskan pandangannya dari Ai walaupun ia hanya melirik dalam jangka waktu sangat pendek.

"Na lo tadi berangakat bareng bang Ivan?"

"Iya trus gue telat trus pas gue mo pulang itu anak ayam satu malah maksa gue"

"Tangan lo digenggam gitu lo ga sadar?"

"Enggak. Gue Cuma sadar tadi dia sempet bekep mulut gue karena gue hampir teriak"

"So sweet......"

Hati Nana rasanya benar – benar seperti berubah. Ditambah kejadian tadi pagi walau tak sadar namun rasanya setelah sadar, semuanya serasa seperti melayang. Ketika pertama kalinya ia begitu dekat dengan seseorang yang bahkan belum ada setengah tahun ia kenal.

***

"Sekarang itu jaman emansipasi wanita ! Cowok aja bisa tega kenapa cewek enggak ! lo juga harus berani ! buat mereka tau kalo cewek ga selemah dan sebodoh yang mereka pikir ! emang yang bisa dibikin sakit hati cuma cewek? cewek juga bisa bikin cow...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sekarang itu jaman emansipasi wanita ! Cowok aja bisa tega kenapa cewek enggak ! lo juga harus berani ! buat mereka tau kalo cewek ga selemah dan sebodoh yang mereka pikir ! emang yang bisa dibikin sakit hati cuma cewek? cewek juga bisa bikin cowok sakit hati !"

-Syasa-



HAI GUYS SORRY AKU BARU UPDATE LAGI DAN INI PENDEK BANGET ABIS AKU LAGI ULANGAN - ULANGAN DAN PROJEK NUMPUK SO SORRY FR LATE UPDATE YAA..

KEEP VOTE AND COMMENT GUYSS


High School Lovers/Haters (?)Where stories live. Discover now