#8

20K 609 26
                                    

"Na lo ga bosen apa gambar mulu?" tanya Laura.

"Drawing is my passion, i can't life without this activity"

"Just once for stop doing it?"

"No"

Itulah Nana. Bisa dikatakan dunia seni Nana jauh lebih tinggi dibanding dengan Gita yang padahal juga sama – sama suka menggambar dan rasanya agak sulit lepas dari aktivitas ini. Nana lebih senang menghabiskan waktunya dengan gambar, musik, gambar, musik, dan itu terus sampai ia bosan.

Tangan Nana mulai menggerakkan pensil itu dan memberi aksen – aksen halus pada kertas kosong itu menjadi sebuah gambar yang memang belum kelihatan dengan jelas tapi semakin jelas ketika Nana mulai menebalkannya.

"Nana pinjem kabel data sama flashdisk dong"

"Ga ada ga bawa"

Nana menjawab Ai yang sekarang berdiri dalam keadaan benar – benar dekat dengannya dengan nada judes dan tanpa ekspresi bahkan melihat wajah apalagi mata Ai saja tidak.

"Pelit ni Nana....pasti lo bawa..pinjem dong"

"Ga ada ! emang gue ga bawa ! kalo ga percaya liat aja sendiri !"

Tiba – tiba Ai membungkukkan badannya ke meja Nana dan menahan tubuhnya yang membungkuk itu dengan sikut tangannya yang ada di atas meja Nana saat ini. Ia menatap Nana begitu dekat tanpa balasan dari Nana sedikitpun.

"Alasan lo ga bawa apa"

"Yang punya kan gue. Mau gue bawa atau enggak itu terserah gue"

"Alasan lo ga bawa itu apa, biasanya kan lo bawa"

Ai semakin menatap Nana dengan wajahnya yang semakin dekat dengan wajah Nana dan benar saja senyumannya itu memang cukup mematikan bagi yang tak terbiasa melihat senyuman semacam itu.

"Pelit ni si Nana emang" ujar Ai seketika yang pergi berjalan meninggalkan Nana, namun ketika Nana mendongak dan menatapnya dengan ekspresi kesal karena merasa sangat terganggu sambil mengangkat tangannya yang masih menggenggam pensil seperti ingin melempar Ai dengan pensilnya.

Ai menengok ke arahnya dengan senyuman yang menampakkan gigi – giginya dan dia berjalan sambil sedikit tertawa.

***

"Haahh....sebenernya dia tuh kenapa sih?! Kayak kebanyakan makan micin tau ga sih...rasanya gue kesel banget sama tu anak bener deh...darah tinggi gue lama – lama liat dia"

Nana menatap langit – langit kamarnya. Masih dengan seragam lengkap dengan kaus kaki yang masih ia pakai ia membanting tubuhnya ke atas kasurnya.

"Oi ada temen lu tuh"

"Saytan ! untung gue ga lagi ganti baju ! kalo masuk ngetok kenapa si susah banget !"

"Bodo udah buruan ganti baju lo trus turun sana ladenin temen lo tuh"

"Cewe? Cowok?"

"Banci"

Brak !

"Lah?"

Ivan menjawab pertanyaan Nana dengan jawaban yang tak berhubungan sama sekali dan membanting pintu kamar Nana untuk kembali ke kamarnya dengan tujuan melanjutkan video call dengan pacarnya sambil main PS melakukan pertarungan dengan teman – teman laki – laki di kampusnya.

"Laki apa cewek sih? Kok gue ragu gini" ujar Nana sambil memandang dirinya sendiri lewat kaca besar yang ada di kamarnya itu.

...

High School Lovers/Haters (?)Where stories live. Discover now