Karena sejak muda terbiasa mengatur waktu dengan baik, Adel menjadi seorang gadis muda yang sangat disiplin dan dapat dipercaya oleh rekan kerjanya.

Seperti pada hari-hari biasanya, Adel akan bangun lebih awal dibandingkan ayah dan ibunya untuk memasak sarapan untuk kedua orangtuanya. Adel sendiri lebih suka sarapan dengan roti daripada nasi, jadi ia hanya memasak dua porsi saja untuk ayah dan ibunya. Setelah sarapan siap, barulah Adel membersihkan tubuh dan bersiap untuk kerja.

"Laporan keuangan, dompet.." kening Adel berkerut dalam. "Ah, handphone.."

Adel berlari kecil menuju ke ranjangnya, lalu dengan cepat menyambar ponsel yang sejak kemarin malam tanpa sadar tergeletak di sana. Tidak biasanya Adel bertindak seceroboh itu dengan meletakkan ponsel disembarang tempat, hanya saja kemarin malam ia terlalu sibuk begadang mengerjakan laporan keuangan yang harus ia serahkan pagi ini. Karena kelelahan tanpa sadar Adel tertidur pulas dengan keadaan laptop masih menyala dan ponsel di samping tubuhnya.

Setelah memastikan barang-barang penting yang harus dibawa lengkap, Adel menyempatkan diri bercermin untuk mengamati penampilannya. Barulah Adel bergabung bersama kedua orangtuanya untuk menikmati sarapan.

"Kemarin begadang lagi, Del? Papa lihat lampu kamar kamu masih nyala sampai jam setengah tiga pagi."

Adel yang sedang mengoleskan selai strawberry di roti tawar sontak menoleh dan tersenyum pada Rudy. "Iya, Pa."

"Kamu enggak capek, Del?" tanya Santi ibunya.

Santi memang selalu tidak tega jika melihat Adel bekerja terlalu keras. Terlebih gaji yang putrinya peroleh tidak sebanding dengan pekerjaaan yang selalu gadis itu kerjakan.

"Udah biasa, Ma. Lagian waktu kuliah dulu juga sering kok begadang ngerjain tugas," Adel memperlebar senyumannya untuk menenangkan Santi.

Adel nemilih untuk fokus pada sarapannya dan mengabaikan tatapan dalam dari kedua orangtuanya. Adel tidak ingin keletihan di wajahnya terlihat oleh mereka. Jika dibandingkan dengan kelelahan yang kedua orangtuanya alami selama ini, Adel merasa tidak pantas jika mengeluh hanya karena waktu tidurnya banyak tersita.

Selagi menghabiskan rotinya, Adel meraih ponselnya kemudian membuka aplikasi ojek online.  Setelah menuliskan alamat rumahnya dan tempat tujuan, Adel meletakannya kembali ke atas meja. Menunggu hingga aplikasi itu memunculkan nama driver yang akan mengantarnya ke tujuan.

 Menunggu hingga aplikasi itu memunculkan nama driver yang akan mengantarnya ke tujuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(*Nama telah disamarkan)

-------------

"Pa,Ma. Adel berangkat sekarang ya," Adel mencium punggung tangan kedua orangtuanya bergantian.

"Driver-nya udah sampai?" tanya Rudy dijawab anggukan oleh Adel.

"Sebentar lagi sampai, Adel tunggu di depan aja. Papa Mama juga hati-hati ke tempat kerjanya."

Sesuai Titik, Ya?  Where stories live. Discover now