Chapter 14 ( Bahasa )

Start from the beginning
                                    

"Hahaha... Tentu saja tidak. Kau sudah naik jabatan Nong."

"Hah ???" Arthit heran kenapa ia naik jabatan padahal selama ini ia sudah banyak cuti selama hamil. ( Author : kau lupa siapa suamimu Arthit 😆😆 ).

"Hush jangan buka mulut lebar terlalu lama. Nanti ada serangga yang masuk. Hahaha..." Canda Durian kepada Nong-nya yang merupakan orang spesial di perusahaan ini.

"Jadi aku dibagian mana P ? Apa bagian Produksi ?" Tanya Arthit berharap bisa ditempatkan dibagian produksi selain bagian pembelian.

"Produksi ? Bisa dibunuh aku sama suamimu. Aku tak mau itu. Aku masih mau mengaet laki-laki tampan hahaha..."

"Jadi aku dibagian mana ?"

"Management." Ucap Durian tersenyum dan meminta Arthit untuk mengikutinya.

Arhit mengikuti P'Durian dengan patuh walau masih bingung. P'Durian berhenti di salah satu ruangan dengan plat terpampang Asisten CEO. Whattt ?? Kenapa keruangan asisten CEO. Jabatanku naiknya ketinggian.

Tok...tok...tok...

"Masuk." Terdengar suara yang sangat familiar di telinga Arthit dan itu suara suaminya.

"Permisi Nong Kong, saya mengantar Nong Arthit." Durian memberikan salam kepada asisten CEO walaupun notabenenya masih mahasiswa tingkat akhir.

"Terima kasih P."

"P Permisi dulu Nong Kong. Nong Arthit." Durianpun berlalu pergi meninggalkan satu pemuda yang ingin mencakar suaminya dan pemuda lainnya melihat geli tatapan istrinya atau suaminya jika dikantor.

"Apa maksudmu Kong ??" Kata Arthit Geram menyelidiki rencana Kongpop dibalik semua ini.

"P Khap.. ayo duduk dulu." Kata Kongpop yang mendekati dan menarik tangan Arthit untuk mengikutinya duduk di sofa.

"Kong..." kata-kata Arthit terpotong saat Kongpop memberikan isyarat untuk diam karena sedang menelepon seseorang.

"Panggil mereka masuk." Perintah Kongpop pada seseorang diujung panggilan sana. Tak lama dua pemuda masuk yang membuat Arthit makin bingung.

"Duduklah..." Perintah Kongpop kepada dua pemuda itu.

"Kong, apa-apaan ini ?" Tanya Arthit tak sabar. Kongpop hanya nyengir melihat Arthit kebingungan.

"Aim dan Tew juga intern disini P." Jelas Kongpop hanya sepenggal.

"So ???"

"Mereka asistenmu selama bekerja disini."

"Whattt ??? Kenapa bisa begitu. Aku ini tak perlu asisten Kong, aku bisa bekerja sendiri. Sebelum hamil, mereka mengakui hasil kerja kerasku kok."

"Benar P, Marahin saja." Kata Aim kesal karena Kongpop memaksa dia dan Tew untuk menjaga Arthit selama Arthit bekerja. Kongpop mendelik marah dan Aimpun merapatkan bibirnya. Tew hanya bisa pasrah daripada Kongpop cari masalah.

" Tentu saja P perlu asisten karena jabatan P sudah tinggi diperusahaan ini."

"Asisten CEO ??" Tanya Arthit bingung. Hey, dia belum mempelajari bagaimana mengurus sebuah perusahaan.

"Bukan, aku yang menjadi asisten CEO."

"Terus kenapa meja kerjaku ada diruanganmu, bahkan disamping meja kerjamu."

"Karena P adalah asistennya asisten CEO."

"Hah ???? Lalu mereka ?"

"Mereka adalah asistennya asisten asisten CEO."

"Mana ada jabatan seperti itu." Sanggah Arthit tak terima.

"Ada, aku baru meresmikannya sekarang."

"FUCK"

"P, kau lagi hamil tidak boleh mengumpat."

***

ARTHIT POV

Baru tiga hari Arthit bekerja tapi ia sudah merasa sangat kesal. Pasalnya Arthit bekerja di sebelah meja Kongpop dan menyaksikan orang yang masuk keluar untuk minta advise ataupun tanda tangan dari Kongpop.

Dan asal kalian tahu 70% yang masuk keruangan Kongpop adalah kebanyakan wanita dan 50% dari mereka memakai rok mini ataupun baju yang dengan sengaja memperlihatkan dada mereka. Apalagi setelah ia mendengar percakapan mereka di pantry secara tak sengaja.

FLASHBACK ON

"Huhh bos kita membawa istrinya, lebih baik melihat kita daripada istrinya. Dada rata. Perut buncit. Mana udah gendut. Mana bisa dia memuaskan Kong." Kata salah satu wanita yang bernama Misa bagian pembukuan.

"Benar, buat apa ia disini. Mending dirumah saja apalagi ia lagi hamil." Ana memyetujui perkataan Misa.

"Heii.. hentikan saja godaan kalian. Tak mungkin kalian bisa mengeser istrinya." Kata P'John yang dulu satu bagian denganku. Terima kasih sudah membelaku. "Lagipula ia tak tertarik dengan wanita, lebih baik aku yang maju menggodanya. Kong pasti senang mendesah denganku. Aku ahlinya." Fuck, nyesel aku sudah berterima kasih tadi ternyata sama aja. Sesama jenis ular pasti berkumpul.

"P'John kami tak menjadi istrinya juga tak apa-apa, yang penting sudah merasakan keperkasaannya. Jiwa muda. Semangatnya pasti membara." Kata P'Som yang menjadi sekretaris Kongpop.

FLASHBACK OFF

Kurang ajarrrr... Kita mulai perang hari ini. Mata dilawan dengan mata. Gigi dibalas dengan gigi.

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now