16.Lembar Keenambelas.

Start from the beginning
                                    

Shania yang mendengar jadi tertawa. "Nantilah nunggu dia balik dari Jepang."

Shania menaikan turunkan alisnya, aku mengerti siapa yang dia maksud, siapa lagi kalau bukan Yona, sang penghuni ulung hatiku sampai saat ini.

"Siapa? Akimoto sensei?" Cibirku malas.

Shania semakin tertawa. "Udah ah gw cabut dulu, Kasian Feni gw tinggal di mobil."

Shania keluar dari ruanganku, pasti sekarang Feni sudah menekuk wajahnya.




.
..
.



Menjadi seseorang yang semakin tua dan dewasa bukan perihal mudah, banyak hal yang harus difikirkan salah satunya tuntutan akan menikah dan mempunyai anak oleh keluarga membuat aku benar-benar frustasi, wajar saja sih sekarang umurku sudah menginjak 26 tahun tapi aku masih tetap sendiri, ntah menunggu apa, bukan karna tidak ada laki-laki yang mau denganku, aku sudah mencobanya dengan beberapa laki-laki yang Jeje kenalkan tapi semuanya sama sekali tak ada yang bisa masuk ke hatiku.

Ya mau bagaimana lagi, dia masih betah dihatiku.

Sudah 2 jam saat Shania meninggalkan ruanganku, kini aku sudah mulai lelah, bosan juga hanya berdiam diri sendiri membuat otakku semakin dipenuhi bayang-bayang masa lalu. Ntah kenapa dia sangat senang bersarang disetiap pikiranku.

Aku memutuskan untuk menyusul Shania dan Feni, aku sama sekali tidak pernah tertarik dengan lukisan berfikir untuk mendatangi sebuah pameran saja tidak pernah ada, tapi kini mataku sudah melihat berbagai lukisan yang cukup menarik perhatian.

Diujung sana ada beberapa kerumunan wartawan dan mereka yang menggemari seni lukis, disana ada seseorang yang sedang diwawancarai, mungkin lebih tepatnya dia lah pelukis dari semua gambar yang dipamerkan disini.

Sekarang tubuhku berdiri didepan lukisan, setangkai bunga dahlia dengan daun nya yang gugur, membicarakan tentang dahlia aku jadi mengingat bunga dahlia yang Yona tanam dikamarnya, apa bunga itu masih mekar setelah di tinggal Yona?

Mungkin bunga itu bisa saja masih ada, walau Yona tak lagi merawatnya, seperti aku yang sampai sekarang masih berharap Yona kembali, walau itu tak mungkin.

"Dan aku juga mau ngucapin makasih buat Feni sama Shania yang udah bisa hadir disini, mereka sahabat aku di JKT48 dulu."

Disini memang ramai tapi telingaku tak lagi bermasalah untuk mendengar suara apapun, Aku mendengar suaranya, iya suara Yona, kurasa ini bukan suara dari masa laluku ini terlalu nyata untuk dikatakan hanya sebuah suara dari pikiranku.

Aku membalikan tubuhku menerobos masuk dari celah-celah orang yang memang sangat ramai dan sekarang aku melihat Feni dan Shania yang duduk dikursi paling depan dengan dia yang sedang berbicara menjelaskan tentang lukisannya.

Benarkah itu Yona?"

"Untuk JKT48 sendiri, menurut lo sgimana nih tanggapannya? Apalagi sekarang kan JKT48 operation team selain Melody juga ada Kinal, menurut lo gimana si? Apa peran Kinal berpengaruh untuk perkembangan JKT48?"

Ya tuhan itu benar Yona, rambutnya yang terurai ikal dengan warna coklat diujungnya membuat dia terlihat sangat dewasa, dia memakai dres puith terusan dengan sepatu hels yang tak terlalu tinggi, dia terlihat begitu cantik, warna kulitnya semakin memutih, udara di Jepang membuat warna kulitnya jadi berubah.

Aku melihat dia tersenyum saat si pembawa acara dengan logat khas anak muda yang santai melontarkan pertanyaan perihal tentangku pada Yona, aku jadi memasang telingaku, menunggu jawabannya.

"Ya.... JKT48 keren si."

Aku sedikit kecewa mendengar jawabanya, padahal si MC menanyakannya begitu panjang dia hanya menjawab empat kata saja. Sungguh Yona tak pernah berubah dengan sikap cueknya.

Aku memundurkan lagi tubuhku menjauh dari kerumunan orang, aku melihat pameran ini akan berlangsung hingga malam nanti dan dua hari kedepan, yang ku ketahui si pelukis akan hadir hingga acara selesai, jadi bisa kupastikan Yona selalu ada disini.

Aku pergi dari tempat ini bukan ingin menjauh dari Yona, hanya ingin menetralkan debaran jantungku yang sudah tak terkontrol  karna melihat senyumnya, malam nanti aku akan kembali kesini, untuk menemui nya.







Terimakasih sudah kembali, Yona.




























Bersambung

#TeamVeNalID

Akuh lg dines malem adakah yg melek?

Dibalik Layar [END]Where stories live. Discover now