I

2.7K 436 134
                                    

Good Readers a like this!


Follow--» Read--» Vote--» Coment👌





------------------------------





Cinta adalah Kenyamanan, Kamu tau bahwa dunia kejam?
Tapi tak selamanya dunia ini kejam
Ada hal yang indah didalamnya,

Kamu.

Yang inginku ciptakan yaitu dunia yang sangat nyaman.
Nyaman untuk kau tempati.
Meskipun suatu saat nanti kau marah
Tak apa asal kau tak sampai berluka.

Aku memang mencintai Veranda tapi itu dulu sebelum aku tau ada kamu dibumi,

Yona.



"Makasih, Yang."

Dia langsung mentapku tajam, melirik Mamahnya yang berada tak jauh dari kita, aku hanya tersenyum, mangangguk mengerti, menguyah roti pemberian nya.

Pagi ini dia bangun terlebih dulu dariku, membangunkanku untuk sarapan dan sekarang, aku, dia dan mamahnya berada di meja makan. Papahnya sudah terlebih dulu berangkat untuk mengajar, mungkin sebentar lagi mamahnya juga akan berangkat karna pagi sudah hampir siang.

"Mau lagi?" Katanya menawarkan roti nya lagi.

Aku menggeleng. "Kenyang."

Sebenarnya bukan kenyang, aku memang tidak terlalu suka dengan roti, kalau saja sekarang yang dia tawari adalah nasi uduk atau nasi goreng mungkin aku akan mengangguk untuk menambah porsi makan.

"Kalian, mau pulang kapan?" Tanya mamahnya ikut duduk disamping Yona, sudah rapih dengan seragam gurunya, membawa secangkir teh hangat untuk dirinya sendiri.

"Sore paling Mah."

"Kenapa gak besok aja?"

"Kinal ada syuting Mah."

Sore ini aku memang ada tapping untuk acara Uya, acara itu masih sering menghubungiku, awalnya aku selalu menolak karna aku sudah benar-benar bertekad untuk tidak berada didepan layar, tapi masukan dari ka Melody membuat aku berfikir lagi, dan jadilah hari ini aku akan aktif di depan layar lagi, tapi itu hanya selingan saja aku tidak benar-benar fokus pada bidang ini. Aku tidak terlalu menyukainya.

"Kamu masih aktif syuting Nal?"

"Ya kalau ada yang nawarin ambil aja tan, rejeki gak boleh ditolak."

"Iya bener, lagian kamu tuh cantik berbakat, sayang aja kalau cuman di balik layar doang."

"Yah Kinal terbang dah." Kata Yona meliriku.

"Loh bener kan mamah? Kinal emang cantik dia juga bertanggung jawab, pekerja keras lagi."

Yona tersenyum menatapku yang berada didepannya, tatapanya mengisyaratkan kalau dia juga bangga akan sosokku.

"Kamu tuh harus banyak belajar dari Kinal, Vi."

"Iya mamah, tiap hari di ajarin sama Kinal kok, private." Kata Yona lagi tanpa melihat mamahnya yang berada disampingnya, dia malah memandangiku dengan senyum yang tak pernah hilang, aku jadi salah tingkah sendiri.

Mamahnya jadi menatap Yona yang sedang menatapku, sungguh aku tidak berani mengangkat kepalaku, aku berpura-pura terus fokus dengan roti yang sedang ku makan.

"Diajarin apa emang?"

Kali ini dia menoleh, suaranya sedikit tertahan, mungkin dia baru menyadarinya kalau mamahnya sedari tadi memeperhatikannya. "Ehm ya, yang Vivi mau tau, pasti Kinal ajarin."

Dibalik Layar [END]Where stories live. Discover now