5. Lembar Kelima

2.7K 399 77
                                    

Hari ini akan menjadi hari yang panjang untukku, urusan pekerjaan saja belum selesai, Veranda malah memintaku untuk menemaninya membeli buku, aku sudah menolak tapi yang bagaimana lagi, Veranda kalau sudah berkata A akan tetap A apalagi jika berurusan denganku, dan aku tentu tidak bisa membantahnya lagi.


Sekarang aku disini, di toko buku dengan Veranda yang sedang berkeliling mencari buku yang dia cari, beruntunglah untuk acara Della dan Cinndy, ka Nikita, ya manager dari Ve bisa menggantikanku, itu juga karna Ve yang meminta karna aku sempat mengatakan tidak bisa untuk menemani Cinddy dan Della.


"Udah, Yuk." Veranda membawa 2 buku di tangannya diberjalan menuju kasir dengan aku yang mengekor dibelakangnya. Setelah membayar bukunya kini kita keluar berjalan beriringan.

"Kebandung kapan?"

"Nanti jam 4."

"Pulangnya?"

"Seleasai acara langsung pulang."

"Yaudah kita makan dulu, kamu belum makan kan?"

"Iya"


Ntah kenapa bayangan saat Veranda begitu dekat dengan Malvin seakan terus berputar di otakku, aku membayangkannya dan itu menyakitkan.
Aku sampai jadi sedikit tidak berslera, walau Veranda sekarang didepanku tapi ntah kenapa rasanya berbeda tak semembahagiakan dulu.

"Nal?" Veranda menyentuh tanganku, kita memang sudah duduk disalah satu restoran untuk makan.

"Euh?" Kataku dengan tangan yang terus mengaduk Jus Stawberyku.

"Kamu kenapa sih? Dari tadi aku perhatiin diem trus, sakit?"

Dia menatapku begitu intens, wajahnya menampakan raut kekhawatiran, aku menggeleng menjawab tidak untuk pertanyaanya.

"Yaudah, dimakan dulu."

Aku mengangguk dan memakan makananku dalam diam, Veranda juga jadi ikut diam, mungkin dia bingung harus berbuat apa, selama ini kan jika sedang berdua memang lebih sering aku yang aktif bercerita.

Dia sedari tadi terus melihatku masih dengan tatapan khwatirnya.

"Aku gapapa, Veranda." Ucapku seakan menjawab tatapanya.

Dia malah menghembuskan nafasnya, seakan tidak percaya akan perkataanku.

"Serius deh, aku gapapa."

"Beneran?"

Aku jadi tersenyum, menatapnya, membalas genggaman nya pada tanganku. "Iya Ve."

"Gak biasanya kamu diem."

"Aku cuman kepikiran aja sama tugasku pagi ini, gak enak sama ka Melody."

"Kalau ka Melody marah gara-gara kamu gak nemenin Della sama Cinndy biar aku yang jelasin ke ka Melody."

"Kamu tenang aja."

"Heem, makasih ya."

Senyum yang seakan lega terukir dibibir Veranda, aku memang tidak berbohong ada rasa tidak enak dengan ka Melody karna pagi ini aku tidak menjalankan tugasku sesuai perintahnya.

"Aku anter ke Fx nya ya?"

"Iya."


Sudah hampir jam 4 sore dan aku dengan Ve baru saja sampai di teater, Veranda langsung di kelilingi member serasa sedang jumpa fans.

Mataku berkeliling mencari sosok Yona, ternyata dia sedang duduk dikursi dekat stasion tempat bajunya, dia menekuk kakinya menenggelamkan kepalanya, aku berjalan mendekat ke arahnya.

Dibalik Layar [END]Where stories live. Discover now