10. Lembar Kesepuluh.

2.4K 428 121
                                    

Syuting hampir seharian penuh di pantai, aku rasa sekarang kulitku jadi menghitam, aku baru saja selesai mandi, sekitar 20 menit yang lalu aku dan Veranda baru sampai di hotel. Seharian ini aku tak bisa menghubungi Yona, karna syuting tadi berada di pantai daerah yang cukup susah sinyal di tambah hapeku kehabisan batre.

Sekarang giliran Veranda yang sedang membersihkan dirinya, aku hanya bisa melengkungkan senyumku saat aku membaca semua chat masuk dari Yona.

Ternyata dia mencariku.

11.09 AM
Udah sampe Bali? Jangan lupa makan Nal, aku udah masukin vitamin ke koper kamu diminum ya.

15.23 PM
Udah mulai syuting ya? Aku juga baru beres teater, sekarang lagi nunggu Shania.

16.15 PM
Mas-mas tukang potonya genit sama aku masa yang :( tapi mas-masnya ganteng :(

16.45 PM
Tapi tenang, biarpun kamu pas-pasan, gw setia kok (: , cepet pulang ya :)

17.00 PM
Yang? Masih sibuk? mau ngomong kangen takut kamu geer.

17.11 PM
Baru kali ini gw ngerasa lo ngangenin :(

19.54 PM
Aku lagi makan sama Shania, pulangnya nanti nebeng Shania juga, kamu kalau udah nyampe hotel kabariin ya, no nya gak aktif, pasti lupa bawa powerbank deh, bego di biasaiin si :(

21.02 PM
Yang? Udah jam 9 loh ini belum nyampe hotel juga? Aku aja udah nyampe kosaan.

21.09 PM
Sok sibuk lo, awas aja :(

21.15 PM
Buaya! :(

Yona benar-benar membuatku ingin segera pulang lalu memeluknya, di Bali sudah pukul 10 malam, perbedaan waktu Bali dan Jakarta memang 1 jam, sudah dipastikan Yona masih terjaga menunggu kabarku, karna chat terakhirnya dia mengatakan pukul 9 malam waktu Jakarta.

Aku langsung menekan tombol Vidio Call untuk menghubunginya, rasanya benar-benar rindu, mungkin ini yang mereka rasakan saat berhubungan jarak jauh, rasa rindu terasa berbeda terasa lebih menggebu dan menyenangkan.

"Udah deh gak usah sok-sokan ngegambar."

Dia baru saja menerima panggilan Vidio callku, disana dia terlihat sibuk dengan berbagai kanvasnya, semenjak berpindah jurusan Yona memang terlihat sibuk dengan segala tugas kuliahnya.

Dia diam saja, tetap memfokuskan dirinya pada kanvas putih yang sekarang aku tak bisa melihat dia sedang menggambar apa. Kalau saja dekat dia sudah ku peluk, Yona akan terasa lebih menggemaskan jika sudah badmood aku suka melihat dia yang menekuk wajahnya dia terlihat lucu.

"Jangan buat aku pengen pulang sekarang juga Yon, belum bisa pulang."

Dia terus saja diam, suaraku seakan tak dia dengar. Bahkan aku tak bisa melihat wajahnya karna dia yang sedikit menunduk karna menggambar.

"Iya aku tau aku salah, aku minta maaf, tadi hapeku lowbet susah sinyal juga disana."

Tangannya memindahkan kanvas yang sudah penuh dengan gambar menggantinya dengan kanvas kosong, dia masih belum mau bicara.

"Yang? Diem terus, mau berubah jadi maung ya?"

Dia mendengus, dan akhirnya menegakan kepalanya, aku jadi bisa melihat wajahnya yang benar-benar ditekuk, kini matanya menatap ku dengan wajah kesal.

"Hehe masih Yona ternyata, kiraiin udah berubah jadi macan. Aku minta maaf ya baru bisa ngabarin."

"Heem."

Dibalik Layar [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum