II

1.9K 414 118
                                    

Ternyata berdiam diri tak ada suara menyebalkan dari sosok Kinal membuat dia jadi merasa bosan juga, dia pikir tak ada Kinal akan membuat hatinya sedikit tenang, hatinya memang masih terasa kecewa akan sikap Kinal terhadapnya, tapi dia salah, kini hatinya semakin tak tenang saat jauh dari Kinal, dia memutuskan untuk kembali ke Jakarta setelah beberpa menit Kinal meninggalkannya.

Dan sekarang dia membuka seat belt nya, turun dari mobil mengamati tempat latihan yang terasa sepi, baru saja tangannya ingin mengangkat handphonenya untuk menelpon Kinal tapi sapaan dari Desy membuat dia menurunkan handphonenya lagi.

"Ngapain lo ka? Liat-liatnya gitu banget, udah kek orang mau maling aja."

Desy datang dari arah samping rumah dengan tas gendongnya.

"Ini kok sepi sih?"
Yona masih terus mengamati tempat latihan yang memang sepi.

"Lah jodoh amat yak ni orang tang mentang ya, nanyanya jadi sama." Kata Desy lagi dengan suara medoknya.

Yona tak mengerti apa yang di maksud Desy dia tak terlalu memikirkannya juga.

"Paan si, ini pada kemana?"

"Emang gak ada latihan kapten, tadi ka Kinal juga pulang lagi, cancel katanya besok." Jelas Desy.

"Trus sekarang Kinal mana?"

"Oh lo kesini mau nyamperin ka Kinal doang?"

Yona seakan tertangkap basah oleh Desy, dia jadi tak bisa berkutik tak menajwab ucapan Desy lagi, Desy hanya menganggukan kepalanya mengerti.

"Tadi dia udah pualang lagi sih, tau gak? Tadi dia kesini sama-"

"Oh." Yona langsung menjauhkan dirinya dari Desy seakan tidak tertarik apa yang ingin Desy katakan, Desy hanya mendengus sebal melanjutkan jalannya karna ka Dony sudah menunggnya di mobil.

Yona sekarang sudah didalam mobilnya lagi langsung menelpon Kinal.

Suara Kinal terdengar sedikit berbisik, dan Kinal hanya mengatakan.

"Kenapa? Aku lagi latihan nih, udah dulu ya."

Dia mematikan panggilan Yona begitu saja sebelum Yona mengatakan apapun. Yona jadi mengerutkan dahinya. Latihan? Dimana? Itu yang sekarang ada dipikiranya.

Saat Yona masih saja berfikir kemana Kinal, mobil yang dinaiki Desy berjalan disamping mobilnya yang berhenti.

"Ka Kinal sama Ka Veranda loh." Kata Desy dengan senyum yang benar-benar menyebalkan, Desy masih menyungingkan senyumnya sampai mobilnya benar-benar hilang di tikungan jalan.

Yona jadi mengerti kenapa Kinal mematikan telponnya begitu saja. Dan Yona langsung mengetikan pesan untuk Kinal.

"Latihan dimana sayang?"

"Ditempat biasa Yang, kenapa?"

"Sibuk banget ya? Sampe telpon aku dimatiin gitu aja :("

"Hehe sory ya, sekarang udah lagi isitirahat kok, tapi telponnya nanti aja ya."


Yona mematikan hapenya, emosi nya benar-benar memuncak, Yona bukan gadis yang akan mengekpresikan kemarahannya dengan tidak elegan, dia tetap berusaha tenang, dia diam namun dalam diamnya menyimpan beribu kemarahan yang akan meledak pada saatnya.

Dia memutar stirnya, melajukan mobilnya lagi, kecewa kini yang Yona rasakan, Kinal benar-benar tidak bisa dipercaya. Kalau perkataan Desy benar dia datang dengan Veranda, sungguh Yona sakit hati dengan kebohongan Kinal. Dia melajukan mobilnya untuk mencari hal yang menyegarkan tenggorkannya yang kini terasa panas.






Dibalik Layar [END]Where stories live. Discover now