I

2.6K 410 99
                                    

Mobil yang dikendarai Yona sudah berhenti di depan pagar kosaan kita, Feni tertidur dengan Yona yang sekarang sedang membangunkan nya, aku membuka lockscren hapeku, disana terlihat jam sudah menunjukan pukul 10 malam, dan mobil Malvin baru saja keluar dari pagar kosaan kita.

Dia sempat membunyikan klakson mobilnya, mungkin dia sadar akan aku yang didalamnya, diotakku banyak sekali pertanyaan, dari hal yang masuk diakal sampai tak bisa aku fikir sendiri.


Selarut ini baru pulang, apa yang baru saja mereka lakukan selama itu berdua didalam kamar?

"Nal, bantuin Feni susah banget nih."

Aku jadi menoleh ke arah belakang, Yona terus menepuk-nepuk pipi Feni namun anak itu terus tertidur walau terkadang terusik tapi kemudian diam lagi melanjutkan tidurnya. Dia tidak tau kalau Yona sudah sangat kesal.

"Fen, bangun" kataku ikut menggoyangkan badan Feni, karna emang dasarnya anaknya susah untuk bangun ya jadi tetap diam saja.

"Feni gw tinggal nih ya!"

Aku tertawa karna Yona yang kesal, aku keluar dari mobil, Yona memang sedari tadi sudah dibangku belakang ya berusah membangunkan Feni. Aku membuka pintu belakang, aku menyuruh Yona keluar.

"Fen, bangun."

"Fen, lo mau tidur disini?"

"Nga...ntuk umi." Ucap Feni masih enggam membuka matanya.

"Iya bangun dulu, tidur nya pindah kedalem."

"Euhhh iya." Dia hanya menggerakan badannya kemudian tertidur lagi.

"Fen, mamahmu udah kesel tuh kasian di gigitin nyamuk."

"Euh..ngantuk."

"Feni buru deh! Jan manja!" Teriak Yona dari luar.

"Yuk keluar, liat tuh bentar lagi jadi maung."

"Kinal, gw denger ya!"

Aku hanya tertawa, Yona bersandar pada mobil terkadang terdengar tangannya menepuk kulitnya yang di gigit nyamuk.

Feni sudah terbangun dari posisi tidurnya, dia duduk dengan mata yang masih terpejam. Aku sedikit menarik tangannya agar keluar, anak ini kalau tidak dipaksa akan susah, sudah cukup badanku yang rontok karna menggendong Yona, bisa-bisa besok aku tidak bisa bekerja kalau harus menggendong Feni juga.

"Mamski tidur bareng sama kita ya." Tanpa rasa bersalah setelah keluar, Feni malah memeluk Yona yang masih terlihat bete. Mungkin itu salah satu trik Feni agar Yona tidak marah.

"Enggak."

Kita bertiga berjalan menaiki tangga lagi, dengan aku yang berada dibelakang mereka. Feni berjalan dengan merangkul Yona, terlihat sangat manja, melihat mereka yang seintim itu membuat mereka memang terlihat seperti seorang anak dan ibu.




Anak yang manja dengan ibu yang galak.




..
.
.




"Tidur bareng aku." Feni terus saja bergelayut manja pada Yona, meminta Yona agar tidur di kamar kita.

"Sempit bertiga." Kata Yona.

"Kalau lo mau tidur disini yaudah disini, gw yang tidur di kamar lo." Kataku mengucapkan solusinya.

"Ih gak gitu, aku maunya tidur bertiga."

"Sempit Feni, ogah gw!"

"Ih ka Yona gak usah sok-sokan gak mau deh."

Dibalik Layar [END]Where stories live. Discover now