I

2.6K 444 252
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dikirimiin chat begini sm admin KiYon wkwkwkwk si admin jadi bilang makasih ama gw byk orng yg kiyon2an skrng haha , sedih ya tp seneng juga itu tandanya tulisan gw bener2 berhasil membuat kalian seakan ikut larut sama cerita ini😂

Gapapa mau KiYon atau VeNal kita masih bisa berteman kok😗


Happy reading!💙




______________________________




Aku pikir datangnya Yona ke Bogor akan ada perayaan khusus untuk ulang tahunnya, ternyata tidak, di dalam keluarganya memang tidak ada perayaan semacam itu, hari kelahiran cukup di syukuri saja, bersyukur kepada Tuhan yang masih memberikan umur sampai detik ini, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan keluargaku, tapi karna aku yang selalu menganggap hari kelahiran adalah hari paling spesial terkadang keluargaku memberi kejutan kecil, itu pun sudah membuatku bahagia.

Aku melupakan sesuatu tentang kado ulang tahunku untuk Yona. Aku sudah menyiapkannya tapi memang belum sempat aku berikan, Yona tidak meminta apapun mungkin karna terbiasa akan hari ulang tahun yang menurutnya biasa saja jadi dia juga tidak mengharapkan apapun.

Yona memang cuek, sampai hari kelahirannya pun dia anggap biasa saja, tak sepertiku yang akan gembar gembor meminta semuanya menyiapkan kado untukku.

Yona memang gadis berbeda, dia tumbuh dengan mandiri, tak terlalu tergantung dengan orang lain, tak sepertiku yang kemana-mana harus dengan teman, hidupku kalau tak dengan teman rasanya gila, mungkin.

"Yang."

Langit gelap merekah diujung sana,awan seakan gelisah memandang sinar yang tak datang seakan menyerah, langit memang terlihat mendung.

Aku memeluknya, dia sedang merapikan baju-baju didalam lemari, katanya lemariku berantakan dan dia tidak menyukainya.  kita memang sudah ada di Jakarta lagi, seakan tak mempunyai rasa lelah dia malah membereskan semua pakaianku, padahal malam nanti dia ada teater.

"Sayang..." Kataku lagi semakin memeluknya, menghirup aroma tubuhnya yang memabukan.

Dia selalu hadir membawa rasa yang selalu getarkan hatiku.
Lenguk pipi nya menabah menabur indahnya pesona wajahnya yang putih, kini dia membalikan tubuhnya,tatap mata nya tak getar-getarnya menusuk tepat kena palung menembus dada.

Kenapa tiap jengkal tatapan matanya trus membuat aku jatuh semakin dalam pada cintanya. Kesiap wajahnya membuat aku ingin semakin mengikis jarak dengannya.

"Kenapa bebeb?" Katanya dengan tangan yang menelungsup membelai pipiku.

Aku sedikit tertawa, hanya menggelengkan kepalaku trus tersenyum.

Pikiranku jadi mengingat saat kemaren kita memadu kasih, saat geliat tubuh nya mengundang aku untuk menjadi hal yang lain,
Saat mata nya mengerlip malu.
Saat rintih suara nya membuat aku menyungingkan senyumku.

Dibalik Layar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang