I

2.8K 398 122
                                    

Entah bagaimana, aku tidak bisa menggambarkan perasaanku sekarang. Mungkin dia tidak akan menyangka atau menganggapku berbohong kalau sekarang aku mulai mengaguminya.

Kalau aku telah menganggapnya berbeda di hatiku, dia bukan sekedar sahabat bukan sekedar teman lagi untukku.


Dia kekasihku.




Ya, Yona.


Dia terlihat serius menginstruksikan semua member team K3, acara baru saja selesai, mereka semua sedang mengevaluasi untuk perfom tadi. Yona tadi sempat marah-marah pada Gracia, aku tidak mengerti awalnya seperti apa karna tadi terlalu sibuk mengatur berjalan nya acara, tapi dari celetukan Beby, Gracia terlihat tak serius saat Yona sedang berbicara kepada mereka semua.

Menjadi seorang kapten memang bukan perihal mudah, selain dicintai resiko seorang pemimpin adalah dibenci.

Asal kalian tau, saat dulu aku menjabat sebagai kapten team K3, karna dulu aku memang belum terlalu mengenal mereka, itu rasanya berat sekali, apalagi harus mengurus member-member yang susah di atur seperti Lidya, Vieeny dan Yona tentunya.


Mereka itu trouble maker nya K3, aku hampir putus asa dulu mengurus mereka tapi ntah bagaimana mereka melunak dan pada akhirnya mereka lah yang benar-benar mendukungku menjadi kapten team K3, bahkan mereka seakan menjadi tamengku di team K3, saat semua orang-orang yang tak menyukaiku menghujat diluar sana, mereka lah yang memotivasi.

Sampai pada akhirnya mereka bisa mengerti arti dari memimpin, susahnya menjadi seorang yang harus berperan penting dalam team, mungkin Lidya memang belum menjadi kapten, tapi jiwa kepemimpinan nya selalu terlihat olehku.

"Oke makasih semuanya, di bis langsung pada tidur, karna besok kita ada teater show 1, cek lagi barang-barang nya jangan sampe ada yang ketinggalan."


"Ya Kapten!





Kini semua member bersiap untuk kembali kejakarta, sudah jam 11 malam, dan Bandung mulai gerimis.

"Siniin tas nya." Kataku menghampiri Yona.

"Gapapa gw aja, kalau mau bantuin tuh bantu Gre aja."

Aku jadi berjalan ke arah Gracia, dia masih duduk merapikan barang-barangnya, sedangkan yang lain sudah masuk ke dalam bis termasuk Yona.

"Sini, ka Kinal bantu." Ucapku langsung mengambil alih tas yang sedang di rapihkan Gracia.

"Eh, gak usah ka."

"Gapapa, ini kan berat."

Gracia memang diberi hukuman untuk merapikan seifuku yang baru mereka kenakan tadi,satu tas besar harus dia bawa sendiri, sadis juga Yona.

"Gapapa ka biar aku aja, nanti ka Yona liat di kira aku gak ngejalanin hukuman nya lagi."

"Ini Yona yang nyuruh kok."

Dahi Gracia mengerut. "Masasi? Dia kan marah sama aku ka."

"Marahnya bcanda doang, udah yuk nanti ketinggalan bis." Kataku yang kini menjingjing tas besar tadi yang harusnya di bawa Gracia, ini berat aku serius.

"Makasih ya ka."

Aku hanya mengurai senyum menjawab ucapan Gracia.

Setelah menaruh tas yang ku bawa tadi, aku melihat isi bis memastikan semuanya sudah masuk dan kini hampir semua member sudah tertidur. Aku berjalan dimana Yona duduk, disebelah nya masih kosong mungkin memang sengaja menyiapkan untukku.



Dibalik Layar [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum