" Gue.. Jatuh cinta sama al? " Ucapnya tak percaya. Yuki terkekeh pelan entah mengapa ia merasa sangat aneh saat mengucapkannya.

" Apa iya yah? " Tanyanya ragu

" Akh masa sih? Tapi kenapa gue seneng yah " Yuki terkikik geli

" Hahaha tapi kalo ternyata benar gimana? Apa al juga ngerasain hal yang sama sama gue? "

" Dia cinta apa gak yah sama gue? "

' Owh adik kakak yang polos dan juga sedikit lemot. Udah mulai sadar toh akhirnya perasaan al terbalas juga '

Ucapan hito terngiang di telinganya seakan menjawab pertanyaannya.

" Maksud perkataan kak hito tadi apa yah? " Yuki merengut lalu berpikir keras beberapa detik kemudian ia membelalak

" Haaa... apa jangan jangan al punya rasa sama gue dari dulu terus gue gak tahu tapi kak hito tahu " Ucapnya terkejut.

" Ya ampun kalo itu benar gue oon banget dong. Masa gue gak sadar sih? "

" Emm gue rasa gue harus ngomong hal ini sama al "

" Hehe jadi gak sabar buat ketemu besok " Setelah mengucapkannya yuki pun tertidur dengan boneka kropi di pelukannya.

***

Hito dan gadis yang bernama febby itu pun tengah terduduk di kursi taman yang tak jauh dari kompleks rumahnya.

" Gimana kabar lo " Ucapnya berbarengan. Mengundang tawa geli keduanya.

" Aku baik baik aja. Kamu gimana kabarnya? "

" Gue gak baik " Jawab hito pelan dengan raut wajahnya yang berubah serius. Febby menatapnya dengan perasaan bersalah.

" Gue kangen sama lo. Hampir aja gue jadi bujang lapuk gara gara lo. " Guraunya mengundang tawa geli namun juga menyesakan. Hito menghirup udara dengan sedikit rakus menahan sesak di dadanya.

" Udah bukan hampir lagi sih. Gue udah tua sekarang " Lanjutnya mengalihkan pandangannya. Dengan perlahan febby meraih jemarinya lalu menggenggamnya.

" Bukan tua tapi kamu bertambah dewasa " Ucapnya membuat hito menatapnya lagi.

" Kenapa lo pergi? Kenapa lo ninggalin gue disaat gue butuh lo di samping gue? " Hito bertanya dengan suara berat matanya menujukan sinar kesedihan yang mendalam.

" Maaf.. Aku pikir akan lebih baik jika kita berpisah " Jawab gadisnya dengan suara serak hendak menangis.

" Apa lo merasa bersalah " Febby menganggukkan kepalanya sebagai jawaban nya.

" Um " Hito menarik gadisnya kedalam pelukannya.

" Bodoh. Gue hampir mati gara gara lo. Udah cukup gue kehilangan sahabat terbaik gue. Gue gak mau kehilangan lo "

" Maaf hiks maaf "

" Jangan tinggalin gue lagi " Lirihnya pelan. Ia menghirup aroma chery yang sangat ia rindukan.

***

" Bunda pikir ayah mengerti al tapi ternyata ayah ayah sama sekali gak mengerti ayah gak sayang sama al " Ucap maia yang kemudian berbalik melangkah pergi.

" Bunda " Panggilan dani menghentikan langkahnya lalu berbalik menatapnya.

" Udah cukup! Bunda gak mau bicara lagi sama ayah. Bunda kecewa sama ayah " Ucap maia dengan raut wajahnya yang terluka. Perlahan tapi pasti maia pun menghilang di balik pintu.

" Maafkan ayah bunda "

***

Keesokan harinya yuki dengan tergesa gesa menuju kamar al setelah sebelumnya ia menunggu keyna di depan RS.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang