" Gue bukannya gak mau bantu tapi lo tahu sendiri kan prilli itu punya trauma dan lagian dia sendiri juga menolak kalo dia suka sama ali "

" Ya tapi kan lo tahu kalo sebenarnya prilli itu suka sama ali cuma dianya aja yang gengsi pake alesan trauma segala lagi. Ayolah al bantuin gue " Mendengar yuki merengek al menghentikan aktivitasnya dan berbalik kearahnya.

" Oke sekarang gini kita udah tahu perasaannya prilli terus gimana sama ali? "

" Maksudnya? "

" Apa lo yakin dia juga punya perasaan yang sama kaya prilli " Tanya al yuki menunduk

" Kalo itu gue juga gak tahu " Lirihnya pelan.

" Yaudah gak usah ikut campur "

" Al.. " Rengeknya menatap al dengan pandangan memohon. Menghela nafasnya al bertanya.

" Yaudah terus lo mau ngapain? " Seketika yuki berbinar senang.

" Gue ada ide "

" Apa " Yuki lalu membisikan sesuatu yang membuat terbelalak.

***

Prilli mendengus sebal lagi lagi ia harus melihat kemesraan yang di tunjukan ali pada gadis cantik di sampingnya itu. Meskipun ia berusaha untuk tetap tenang namun hatinya sangat terluka melihat kedekatan mereka.

" Udah selesai sekarang lo gak bakalan jatuh " Kata ali setelah ia mengikatkan tali sepatu gadis yang disapa dinda itu.

" Makasih ya "

" Iya "

" Yaudah sekarang kita lanjut kemana nih " Ali bertanya sambil menatap sekitar

" Bani bilang sih dia mau jemput gue di taman "

" Oh "

" Kadonya gue titipin ke elo aja ya " Dinda menyerahkan belanjaannya pada ali.

" Kok ke gue sih. Kenapa gak di bawa aja " Ucap ali mengerutkan keningnya.

" Ck. Gimana sih nanti malah ketahuan sama bani. Gagal deh rencana kita. " Balas dinda sebal. Ali tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

" Mereka lagi ngomongin apa sih. Ih nyebelin gue gak bisa denger apa apa lagi " Ucap prilli yang tengah bersembunyi di balik tiang.

" Eh eh mau kemana lagi mereka. Gue harus ikutin " Dengan segera prilli menyusul ali dan gadis itu yang terlihat berjalan kearah luar mall. Prilli kesusahan mengejar ali karena beberapa orang yang berlalu lalang di sekitarnya menabraknya hingga ia sampai di luar mall prilli melihat gadis itu sudah sampai di sebrang jalan dan tengah memeluk seseorang siapa lagi kalau bukan ali terlihat dari postur tubuhnya dan jaket yang ia kenakan bisa di pastikan itu adalah ali. Ternyata mereka berdua memang berpacaran inernya. Prilli mencelos menatap nanar pemandangan di hadapannya dan tanpa sadar ia berjalan menyebrangi jalan tanpa melihat kiri kanan. Prilli terus berjalan sampai tiba tiba suara kelakson motor menyentaknya prilli  membelalak saat melihat motor dengan kecepatan tinggi melaju kearahnya.

" Aakhhhh "

Sreett greep

Prilli membuka matanya secara perlahan dan alangkah terkejutnya ia saat melihat ali dihadapannya dan tengah memeluk tubuhnya.

" A..ali "

" Lo udah gila HAH kalo lo ketabrak tadi gimana? Bosen hidup lo. Mau mati? lo gak mikir nyokap lo gimana di rumah " Sentak ali menatapnya marah.

" A..ali ali kok lo a..ada disini "

" Harusnya gue yang tanya sama lo ngapain lo disini? " Ali membalikkan pertanyaannya dengan emosi. Prilli hanya mampu terdiam melihat lelaki di hadapannya kini. Ia takut ia benar benar takut melihat ali saat ini.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ