yebin+jun (2)

312 71 6
                                    

focus: DIA's yebin, u-kiss's jun
warning: typos [!!]

++

"yebiiiiinnnn! senyum dong!!" seru mama.

yebin cuma mendengus. dia sama sekali gak gembira.

hari ini yebin sama keluarganya lagi menikmati liburan singkat di rumah neneknya yebin di cisarua. di cisarua, keluarga yebin memiliki perkebunan teh yang cukup luas. rumah neneknya pun tidak jauh dari perkebunan teh tersebut.

yebin sama sekali gak gembira semenjak putus sama giseok. padahal dia putus sama giseok udah hampir 2 minggu yang lalu tapi sampe sekarang gabisa move on. kerjanya murung terus dan nangis di kamar.

yebin sama giseoknya gimana? mereka benar-benar jauh-jauhan. gak ada satupun dari mereka yang berani menyapa satu sama lain, apalagi menghampiri satu sama lain. seakan-akan mereka sama sekali tidak punya kenangan dulu.

"yebin siap-siap ya! sebentar lagi kita kedatangan tamu. kamu ganti baju gih jangan kucel gini." kata papa.

"ih siapa sih pa????" balas yebin malas.

"dari IPB. mau penelitian di kebun teh." kata papa.

yebin berdecak. "yaudah sih pa, gak urusan aku juga mereka dateng. lagian ngapain aku harus ganti baju."



"permisi?"


mereka semuaㅡkecuali yebinㅡmenoleh ke arah pintu dan melihat seorang pria sedang berdiri dengan ransel besar di punggungnya.

"eeeehhh dari ipb ya? udah dateng? ayo masuk!" sambut neneknya yebin.

"iya nek, bu, pak. nama saya lee junyoung. panggil aja saya jun."

yebin yang asik menonton tv itu tak sengaja mendengar dan langsung menoleh. dan benar saja ia melihat jun, teman semasa SMA nya itu di sana.

"JUN?!!!" seru yebin.

jun yang ada di situ tak kalah terkejut. "loh?! yebin?!"

"AAAAAAA. jadi lo yang mau neliti di sini????" tanya yebin.

"iya. jangan bilang keluarga lo yang punya ini kebun teh..."

"iyalahh! menurut lo?"

gila. kebetulan macam apa sih.

seketika yebin menjadi antusias ketika melihat jun. rasa galaunya seketika hilang.

"oh kalian udah kenal...." kata papa.

"iya pa, ma, nek. ini jun. dulu temen aku waktu SMA." cerita yebin.








malam pun tiba. yebin sedang menikmati pemandangan di teras rumah sambil melamun. lagi-lagi ia melamuni giseok.

"melamun terussss! kesambet hantu cisarua baru tau!" kata jun yang mengejutkan yebin.

"bangsat kaget!" balas yebin.

jun pun duduk di sebelah yebin sambil memandangi indahnya pemandangan malam hari.

"daripada lo melamun, mending lo ngitung bintang sampe tidur." kata jun.

"apasih jun. gak penting." balas yebin.

jun tersenyum.

"kenapa bin? cerita sama gue. biar gue bantu." tanya jun.

"gue putus sama cowok gue. udah 2 minggu sih." jawab yebin.

"kenapa?"

"ya itu. udah pada bosen. tapi nyatanya... gue yang gagal move on." cerita yebin.

jun terlihat berfikir. "lo udah ngambil keputusan terbaik, bin. untuk apa coba mempertahankan hal yang tak bisa dipertahankan?"

"tapi jun, rasanya sakit banget kalo ngingat memori dulu." cerita yebin.

"ya makanya gausah diinget. masa depan lo masih panjang. yang lalu itu cukup dijadiin kenangan aja." kata jun.

"kesambet apaan sih lo jun haha. sejak kapan bijak gini?" tanya yebin.

jun tersenyum. dan secara tiba-tiba ia menggenggam telapak tangan yebin.

"bin. kalo gue yang bantu lo move on gimana?" tanya jun.

yebin bingung.

"perasaan gue... masih sama kayak dulu, bin. sejujurnya. tapi karena lo bilang lo udah punya pacar dulu, jadi gue diam aja." lanjut jun.

"maksudnya apa sih jun? mau nembak gue?" tanya yebin.

jun mengangguk malu.

"yang bener dong nembaknya. yang romantis." pinta yebin.

jun menghela nafasnya. "baek yebin!! pacaran yuk!!!"

yebin terlihat berfikir sejenak.

"bin kalo lo nolak gue, parah dah bin gue ditolak 2 kali sama lo." celetuk jun.

"kalo kebalikannya gimana?" tanya yebin.

"maksudnya?" tanya jun balik.

yebin mencium pipi jun sekilas dan akhirnya masuk ke dalam.

jun termenung.

apa itu artinya... ia sudah berpacaran dengan yebin?


++



halo maaf hilang tanpa update dikarenakan banyak hal yang harus dikerjakan.

poco a poco ✓Where stories live. Discover now