yebin+giseok (2)

246 72 21
                                    

focus: DIA's yebin, IM's giseok

++


"yebin?! muka lo kenapa?!" tanya genie yang terkejut ketika yebin masuk ke kelas.

"kenapa apanya sih?" tanya yebin balik.

"gila lo kayak gak tidur seminggu! kenapa??!" kata genie heboh dan menarik sahabatnya itu untuk duduk.

"gapapa." balas yebin.

"pasti mikirin giseok?" tanya genie.

"ya... mungkin sih." jawab yebin asal.

"lo kenapa sih sama giseok??? berantem???" tanya genie.

"ngga berantem." jawab yebin. "tapi gue lagi diem-diem an aja sama dia. gue bosen sih yang iya. dia juga bosen kayaknya."

"lah kok tau lo dia bosen?"

"buktinya dia gaada usaha tuh buat ngebujuk gue. ya kalopun dia bosen juga wajar. hubungan kita tuh kering banget tau gak kayak padang pasir!" kata yebin.

"lah tapi lo berdua sama-sama suka musik. lo juga berdua pacaran gara-gara minatnya sama?" tanya genie.

"awalnya. lama-lama ya gitu." jawab yebin.

"lo coba ngomong gitu sama dia. tanya kenapa. jangan saling diem gini." balas genie.

"ya masa gue yang nanya???" tanya yebin.

genie mendengus. "susah ya pacaran sama yang seumuran. untung gue sama brondong."






giseok meletakkan gitarnya di meja. ia menyudahi latihan bersama band nya karena sudah terlalu lelah dan bosan juga.

ketika hendak meninggalkan studio, giseok malah ngeliat yebin di sana.

"hai." sapa yebin.

"hai juga." balas giseok.

PLIS DEH YA. MEREKA TUH PACARAN. PACARAN MACAM APA YANG KAYAK GINI???????

"kamu haus kan? ini aku beliin minum." kata yebin.

"makasih." balas giseok sambil tersenyum lalu menerima minuman dari yebin.

"seok, kita bisa ngomong sebentar gak?" tanya yebin.

"bisa sih. mumpung lagi istirahat." jawab giseok.

giseok meraih tangan yebin dan berjalan menuju cafe di dekat studio musik tersebut.

mati-matian yebin menahan jantungnya yang berdebar cepat. padahal tadi pagi yebin baru saja sebal dengan giseok.

apa yebin masih sayang sama giseok?

"mau ngomongin apa, bin?" tanya giseok.

"tentang hubungan kita seok." jawab yebin to the point.

giseok terdiam sejenak.

"iya. aku ngerti." kata giseok. "kita lagi ngejauhin satu sama lain, kan? karena kita bosen?"

"iya seok. kamu... bosen juga?" tanya yebin.

giseok ngangguk. "sejujurnya iya."

"maafin aku ya." kata yebin.

"gak perlu minta maaf. aku juga salah. aku juga minta maaf." balas giseok.

yebin tersenyum.


"tapi bin, apa kamu sendiri masih sanggup buat pertahanin hubungan ini?" tanya giseok.

yebin terdiam.

"kenapa nanya aku?" tanya yebin balik.

giseok terdiam sejenak.

"karena jujur aku udah gak kuat, bin." jawab giseok.

rasanya hati yebin seperti terpotong-potong oleh pisau dapur.

"kita sama sekali gak cocok. kamu sadar gak?" tanya giseok. "kita emang sama-sama suka musik. tapi selain itu? kita sama sekali gak cocok, yebin. aku keras kepala, kamu lebih keras kepala. kamu egois, aku juga lebih egois."

mereka hening.

"coba udah berapa kali kita berantem karena hal sepele? kita gak berantem. kita malah diam-diaman tanpa ada seorang pun yang ngalah. kita sama-sama punya rasa egois yang besar." lanjut giseok.

hati yebin benar-benar sakit. rasanya ingin menangis. tapi yang giseok bilang semuanya benar. mereka sama sekali tidak punya kecocokan.





"yaudah. kalo gitu apa lagi yang mau dipertahanin? kita putus aja." kata yebin.

giseok terdiam sejenak.

"iya. aku juga merasa harus gitu." balas giseok.

yebin mencoba tersenyum. giseok juga. walaupun perih.... tapi ada rasa lega di hati mereka masing-masing.

mereka berdiri dari duduk mereka. giseok membawa yebin ke pelukannya. dan giseok dapat merasakan kalau yebin sedang menangis sekarang.

giseok mengusap punggung yebin untuk menenangkan gadis itu. dan saat itu pula saat terakhir seorang baek yebin menangis di pelukan jung giseok.

karena untuk apa mempertahankan hal yang tak bisa dipertahankan?



++




hobi ku adalah melayarkan kapal dan menenggelamkannya.




hatiku perih.

poco a poco ✓Where stories live. Discover now