Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
sebin
++
sebin sedang membuka buku matematikanya. hari ini akan diadakan ujian matematika. maka dari itu di jam istirahat ini ia sedang mengulang pelajaran.
"sebin,"
sebin menoleh dan melihat kijoong sedang berdiri di dekat mejanya.
"iya? kenapa?" sahut sebin.
"lo bisa ajarin gue matematika gak? gue gak ngerti nih.... boleh gak?" tanya kijoong.
"oh boleh kok!" balas sebin.
kijoong duduk di kursi kosong tepat di sebelah sebin. tiba-tiba jantung sebin berdebar cepat.
sebin tidak bisa membohongi dirinya sendiri. sebin memendam perasaan suka kepada kijoong.
semua berawal karena hari itu.
sebin menggigiti bawah bibirnya cemas. ia bingung mau gimana. ia hanya bisa berdiri lesu di pintu toilet.
sial sekali nasibnya hari ini. hari ini ia mendapat tamu bulanan yang meninggalkan beberapa bercak merah di rok sekolahnya. mana bisa sebin balik ke kelas dalam keadaan begini?
tiba-tiba sosok pria jangkung melewatinya.
"k-kijoong!" panggil sebin.
kijoong yang dipanggil menyaut.
"eh sebin. ngapain di situ?" tanya kijoong.
sebin menggigiti bawah bibirnya. "kijoong... aku boleh minjem jaket kamu gak?"
"b-boleh sih. buat apa?" tanya kijoong sambil melepas jaketnya.
sebin panik. ya mana mungkin dia terus terang kalo dia lagi bocor???! "a-anu..... aku....."
"oh.... bocor ya?" tebak kijoong.
"i-iya." balas sebin. mati lah sebin. sebin mau buang muka ke wc rasanya.
kijoong memberikan jaketnya kepada sebin. "nih pake. lo balikinnya besok aja ya."
"iya. nanti aku cuci kok jaketnya." kata sebin.
"lo mau kemana?" tanya kijoong.
lagi-lagi sebin gagu. "m-mau beli.... anu....."
"pembalut?" tanya kijoong.
sebin mengangguk.
"yaudah sini gue aja yang beliin di koperasi. kasian lo nya." kata kijoong.
