jiwon+suwoong

357 94 20
                                    

focus: good day's jiwon, boys republic's suwoong

++

jiwon berjalan keluar lift dengan langkah yang lesu. ia berjalan menuju kamar apartement nya dengan lesu. kuliah memang melelahkan.

ketika hendak membuka kunci apartementnya, ia menoleh ke arah kiri dan melihat tetangga sebelah apartement nya itu hendak keluar.

"sore mas suwoong." sapa jiwon.

suwoong gak jawab. dia malah pergi gitu aja. jiwon jadi makin sebal. jiwon memasuki pintu apartementnya dan mengunci pintunya.

jiwon duduk di sofa. persetan dengan hari kuliahnya yang berat dan tetangganya yang sombong itu

yang tadi itu namanya suwoong. tetangga sebelah apartement jiwon yang cueknya nauzubillah. di mata jiwon, suwoong itu sombong. kayak anak autis. gak pedulian.

suwoong sama jiwon sebenarnya satu kampus tapi beda fakultas. fakultasnya jiwon sama fakultasnya suwoong jauh dari ujung ke ujung makanya jiwon gapernah ketemu sama suwoong di kampus. dan amit-amit.

setelah lulus SMA, jiwon diterima di salah satu kampus di kota bandung yang membuat jiwon tinggal sendirian di kota bandung ini.

kadang jiwon sangat merindukan jakarta. ia rindu keluarganya. mama. papa. timoteo. tapi dia gengsi bilang kangen bisa-bisa dia diledekin sama timo. jiwon juga rindu masa sekolah dan teman-temannya.

ah.......... tiba-tiba jiwon keingat hansol.

keingat hari terakhir mereka ketemu. hansol memeluk jiwon dan bilang "selamat ya jiwon. kamu hebat. semoga kamu baik-baik ya di sana. belajar yang bener."

hhhh jiwon jadi senyum-senyum sendiri. tapi sayang. hansol sudah milik orang lain.

malam telah tiba, jiwon hendak tidur untuk melepaskan penatnya. namun tiba-tiba ia mendengar suara ketukan dari pintu apartementnya.

jiwon berdecak sebal. "siapa sih?"

jiwon berjalan menuju pintu apartement dan membukanya. ia melihat suwoong berdiri di depan pintu apartementnya.

"oh. kenapa?" tanya jiwon cuek.

"ada titipan paket buat lo. sekalian aja gue anterin." jawab suwoong.

"oh. makasih ya mas." balas jiwon sambil menerima paket itu.

"lo itu kenapa sih manggil gue mas?" tanya suwoong.

"ya emang mas mas kan?" jawab jiwon apa adanya.

"panggil gue kak." balas suwoong.

"dih mau banget?" kata jiwon.

jiwon hendak menutup pintunya.

"won tunggu dulu!" sergah suwoong.

"nama gue jiwon! bukan won!" balas jiwon.

"ya karena nama lo jiwon makanya gue panggil won. kalo gue panggil wan berarti nama lo wawan dong!" kata suwoong tak mau kalah.

jiwon langsung menutup pintu apartemennya. berbicara dengan suwoong hanya membuatnya emosi.


keesokan paginya jiwon bangun sedikit terlambat. dengan buru-buru ia langsung turun ke bawah.

sesampainya di bawah ia lupa ia harus menyebrangi jalan raya yang besar dan banyak kendaraan yang berlalu lalang. jiwon bingung karena dia gabisa nyebrang.

tiba-tiba dia ngeliat suwoong yang lagi jalan dengan santai sambil main hp dan berhenti di samping jiwon. apa jiwon minta tolong ke suwoong aja ya?

"mas mau kuliah juga kan?" tanya jiwon.

"iya." jawab suwoong.

"bisa tolong sebrangin gak? gue gak bisa nyebrang." pinta jiwon

"oh. yaudah." balas suwoong.

mereka menunggu sebentar karena kendaraan masih ramai berlalu lalang. hingga lampu merah menyala dan kendaraan itu berhenti.

"ayo." ajak suwoong sambil menggandeng tangan jiwon dan berjalan melewati zebra cross hingga ke tepi jalan.

jiwon sih nurut aja digandeng sama suwoong. hingga ia tersadar sesuatu.

"mas tadi itukan lampu merah, berarti tinggal nyebrang aja dong?" tanya jiwon.

"iya. emang." jawab suwoong.

"tERUS KENAPA MAS PEGANG-PEGANG TANGAN SAYA?!"

poco a poco ✓Where stories live. Discover now