"cIYEEE MAU JUMPA MERTUA." ledek euijin. "santai ji. gue sama nc.a bakal bantuin lo dandan secantik mungkin sampe kak timo pangling!"

suji hanya tersenyum. padahal sebenarnya dia cemas nauzubillah.




suji turun dari mobil timo dengan kaki yang bergetar hebat. padahal tadi dia udah biasa aja, tapi pas udah nyampe di depan restoran suji jadi panik lagi.

"santai aja. jangan takut." kata timo.

YA GIMANA SUJI GAK TAKUT COBA.

"bentar bentar." kata timo.

"k-kenapa?" tanya suji sambil menghentikan langkahnya.

"kamu kok cantik banget sih....." puji timo.

suji cuma senyum pasrah. dah dah mulai dangdutnya.

mereka lanjut masuk ke restoran bintang lima itu dan berjalan menuju meja yang ternyata sudah diduduki oleh jiwon dan kedua orang tua timo.

"kami datang!!" kata timo.

ketiga orang itu spontan berdiri menyambut suji dan timo.

"wah ini pacarnya timo ya?" tanya papa.

"iya om. aku suji." jawab suji sambil senyum. ternyata papanya timo gak seseram yang dia pikir.

suji memperhatikan mamanya timo yang cuma tersenyum simpul. nah ini suji jadi takut lagi.

"halo tante aku suji." sapa suji.

mamanya timo tersenyum simpul. "saya mamanya timo. salam kenal ya."

"hai kak suji!!" sapa jiwon.

"halo jiwonnn." balas suji sambil senyum.

mereka semua mulai duduk di kursi masing-masing. suji jadi takut karena mamanya timo serem banget. di situ timo cuma bisa menggenggam tangan suji buat ngebuat suji tenang.

"jadi suji kamu masih kuliah? jurusan apa?" tanya papanya timo.

"iya om masih kuliah. jurusan bisnis juga om sama kayak kak timo." jawab suji sambil senyum.

"wah bagus tuh. kamu bisa juga belajar bisnis sama timo." balas papanya timo.

"iya om." kata suji.

timo lega karena suji keliatan santuy waktu ngobrol sama papanya.

"suji kamu umurnya berapa?" tanya mamanya timo.

timoteo and suji are panique karena nada suara mamanya timo yang serem banget.

"20, tante." kata suji.

"20? beda 5 tahun sama timo?" tanya mama.

"iya, tante." jawab suji.

ngedenger nada mamanya udah mengintimidasi timo jadi ketakutan.

"timo tahun ini udah 25 tahun. saya semakin tua. papanya timo juga makin tua. kami ingin ngeliat timo menikah secepatnya." kata mama. "tapi dengan umur kamu segitu, apa kamu siap dan yakin?"

suasana menjadi hening. suji cuma diam sambil tertunduk.

"saya tau kamu gak akan siap. cewe jaman sekarang pasti mau senang-senang dulu baru menikah." lanjut mama.

"mama. apaan sih." tegur jiwon.

"mama cuma bilang fakta, jiwon. ini juga pelajaran buat kamu." balas mama.

timo memijat kepalanya yang pusing. suji daritadi hanya tertunduk. suasana menjadi pahit seketika.

"maaf kalau ini menyinggung kamu, suji. tapi keinginan saya adalah timo menikah secepatnya dan mendapatkan anak." kata mama.

"ma. udah." tegur papa.

suji tersenyum lalu berdiri dari duduknya.

"terima kasih udah ngundang aku buat kesini. tapi aku mau pulang. permisi om, tante, jiwon, kak timo." kata suji sambil berjalan meninggalkan mereka.

timo membeku seketika.

"mama! kenapa mama ngomong gitu di depan kak suji?!" kata jiwon.

"mama cuma pengen yang terbaik buat timo. kalo suji gak pengen nikah, putusin aja." balas mama.

"udah ma! cukup!" kata timo.


"aku gak ada niatan buat nikah secepatnya. yang nikah aku. yang ngejalanin juga aku. kenapa harus mama yang repot?!" lanjut timo. "terserah mama. aku. cuma. mau. sama suji. aku. bakal. terus. nunggu. suji. sampe dia siap."

timo berdiri dari duduknya dan meninggalkan cafe.

jiwon berdiri dari duduknya. "mama jahat! aku mau pulang duluan aja. besok aku balik ke bandung."







suji berjalan dengan langkah lesu. hatinya hancur berkeping-keping. tiba-tiba dia nangis.

"suji berhenti dulu!" kata timo sambil mencegah tangan suji.

"lepasin kak. bener kata tante. bagusan kita putus aja." balas suji.

"ngga. aku gak akan mutusin kamu. aku gak akan nikah sampai kamu siap. aku bakal nunggu kamu." balas timo.

suji menghela nafasnya. timo langsung memeluk suji.

"aku gak peduli. mau setahun. dua tahun. atau 1000 tahun. aku bakal nunggu kamu." kata timo.

suji tiba-tiba ketawa. "dangdut ah kak."

timo juga ketawa. "nah gitu dong."

mereka melepas pelukan mereka.

"jangan khawatirin mama. aku bakal terus ngebujuk mama." kata timo.


+

+





iya untuk beberapa chapter ini topik nya adalah nikah nikah an. sekali sekali dong masa pacaran anak abege mulu wkwkwk

poco a poco ✓Where stories live. Discover now