" Aduh ya ampun lama banget sih nih angkot bisa telat nih gue " Decaknya sebal. Tak berapa lama sebuah angkutan umum berhenti di hadapannya.

" Ayo neng naik " Ucap sang supir angkot.

" Iya bang " Dengan itu prilli menaiki angkotnya. Namun seketika prilli menatap bingung sekelilingnya. Bagaimana tidak angkutan itu ternyata sudah penuh hanya tersisa sedikit tempat duduk yang kosong.

' Duh gue duduk dimana nih masa di pojok sebelah bapak bapak gendut itu sih bisa bisa gue remuk jadi kerupuk ancur dah gue ' Tiba tiba seorang pemuda yang tidak di ketahui wajahnya menggeser tubuhnya di samping lelaki bertubuh bongsor itu. Melihatnya prilli bernafas lega iapun kemudian mendudukkan pantatnya di samping lelaki yang bertopi serta berjaket hitam itu.

' Nih cowok aneh banget deh baju item topi item tas item sepatu item. Jangan jangan dia teroris lagi ' Inernya menatap waspada lelaki di sampingnya.

Tiba tiba sang supir angkot mengerem mendadak membuat tubuh prilli terdorong ke depan dan membuat lelaki di sampingnya menghimpit tubuh mungilnya.

' Ya ampun bau baunya kaya gue kenal deh.. Kaya bau ali banci apa jangan jangan yang di samping gue ini si tengil itu lagi ' Inernya prilli menatap curiga pada pemuda yang ternyata ali yang tengah mencoba menutupi wajahnya dengan topi hitamnya.

' Gawat kayaknya dia mulai curiga nih sama gua '

Skip

" Duh al mana sih udah jam berapa ini " Kata yuki dengan raut cemas yang menghiasi wajahnya. Tiba tiba sebuah motor sport menghentikan laju jalannya tepat di hadapannya.

' Siapa sih nih orang main berhenti aja di depan gue ' Seakan mengingat sesuatu yuki membelalak takut.

' Haa.. Apa jangan jangan dia orang jahat lagi. Dia pasti begal kalo gak penculik ' Lelaki yang memakai helm itu meraih pergelangan tangannya menariknya untuk mendekat.

" Eh eh lo mau ngapain mau ngapain " Panik yuki mencoba melepaskan diri.

" Iihh lepasin gue tolong ada begal.. " Seketika al terbelalak

" Yuki "

"  Ada begaaal tolongin gue " Yuki berteriak histeris tanpa mengindahkan al yang mencoba menenangkan.

" Yuki " Panggilnya sedikit membentak. Membuat yuki mengendurkan rontaannya.

" Ini gue " Al membuka helm hitamnya.

" Eh al " Ucapnya terkejut. Tiba tiba seorang bapak bapak menghampirinya dengan raut penuh tanya.

" Eh neng ada apa neng teriak teriak " Tanyanya menatap al curiga.

" Enggak apa apa pak.. Gak apa apa. Tadi sayaaa cuma akting iyah cuma akting doang pak ngerjain dia " Yuki menjelaskan dengan gugup sambil melirik al yang menatapnya sebal.

" Ohh kirain ada apa " Setelah mengatakannya bapak bapak yang tidak di ketahui namanya itu pun berlalu pergi.

" Yuk lo bener bener keterlaluan tau gak. Coba kalo gue tadi gak lepas nih helm bisa bisa gue di keroyok masa "

" Yaa maaf al abisnya lo tiba tiba narik narik gue. Terus juga gue kan gak tahu kalo ini itu elo " Al menghela nafasnya menghadapi kepolosan yuki.

" Yaudah ayok cepetan naik udah telat nih "

" Iya iya "

" Eh tunggu " Al menghentikan yuki yang hendak menaiki motornya.

" Apaan lagi sih "

" Nih pake helmnya dulu " Ucapnya menyodorkan sebuah helm bermotif keropi di tangannya. Helm yang sempat ia beli dulu sewaktu yuki berulang tahun. Namun karena al belum memiliki kendaraan bermotor iapun mengurungkan niatnya memberikan helm itu dan menyimpannya di almarinya. Dan sebagai gantinya ia memberikan jam weker berbentuk keropi untuk yuki.

Love That Can't Be Erased (Tamat)Where stories live. Discover now