Epilog

8.8K 343 31
                                    

1 tahun kemudian

Memandangi pelaminan yang disana berada kedua mempelai yang sedang menyalami tamunya, Gisca hanya bisa duduk menahan sakit perutnya di belakang band yang sengaja disewa untuk memeriahkan acara tersebut.

Gisca mencekram lengan Je kuat seolah dapat menyalurkan rasa sakitnya.

"Pulang aja, ya?" Tawar Je pada Gisca.

"Masa nikahan sahabat sendiri pulang duluan" Tolak Gisca sambil meringiskan wajahnya.

"Terus aku harus ngapain biar kamu ga kesakitan lagi?" Hari ini adalah hari pertama Gisca menstruasi, oleh karena itu perut Gisca sakitnya minta ampun.

"Aku pengen es krim. Ambilin aku es krim sama air putih" Pinta Gisca pada Je, yang langsung dituruti oleh Je.

Disebrang sana Gio sedang berjalan-jalan mengelilingi gedung pesta yang megah. Tujuannya adalah berburu makanan dan berburu wanita. Siapa tahu pulang dari pernikahan Axel dan Manda Gio bisa membawa seseorang untuk diajak ke pelaminan.

Saat Gio baru saja mengambil Zupa Soup, ia melihat kaki gadis beralaskan heals disebelahnya tersangkut red carpet, gadis tersebut oleng. Dengan sigap Gio meletekkan Zupa Soupnya kemudian menangkap tubuh gadis itu.

Mereka berdua saling tatap selama beberapa detik sampai akhirnya gadis tersebut tersadar.

"Sorry" Sahut gadis tersebut dengan muka merah padam.

"Kamu ga apa-apa?" Belum sempat gadis itu menjawab, Gio sudah terlebih dahulu berlutut dihadapannya dan memakaikan heals yang sempat terlepas dari kakinya. Rasanya seperti cinderella yang sedang didatangi pangeran yang menbawa sebelah sepatunya. Bukan hanya itu, Gio juga menyempatkan membenarkan red carpet yang sempat tergulung keriting agar tidak menimbulkan korban lagi.

Ketika Gio berdiri gadis itu langsung mengucapkan terima kasih dan beranjak pergi.

Gio belum sempat menanyakan namanya, tapi satu informasi yang ia dapat. Gadis itu mengenakan seragam serupa dengan seragam keluarga yang dikenakan oleh keluarga Axel dan Manda. Itu tandanya akan memudahkan pencarian informasi mengenai cinderellanya.

Je kembali ke kursi dimana Gisca sedang menunggunya. Tak lupa ia membawakan es krim ditangannya.

"Ga mau kayak Axel sama Manda?" Tanya Je setelah menyerahkan es krim ke tangan Gisca.

Gisca terpaku kemudian Gisa memilih untuk menyuapkan sendok yang berisi es krim ke mulutnya. Setelahnya baru Gisca menatap Je lagi "Kamu ngajakin aku nikah?"

Je tidak menjawab, ia malah mengalihkan pandangannya dari tatapan Gisca. Sudah jelas maksud Je ke arah sana, Gisca malah bertanya ulang.

"Aku belum kepikiran untuk nikah" Jawab Gisca kemudian mengahbiskan es krimnya dengan cepat karena porsi es krim yang disediakan untuk tamu undangan memang hanya 3 scop kecil.

Mendengar jawaban Gisca Je menghela nafasnya kasar.

"Jangan salah sangka. Aku bukan ga mau kamu jadi masa depan aku. Aku hanya belum ingin maju ke jenjang yang lebih serius. Kamu tau sendiri, nikah itu bukan hanya kamu dan aku. Nikah itu menyatukan dua keluarga besar. Belum lagi tanggung jawab setelah nikah itu lebih besar"

Je tersenyum mendengar jawaban Gisca yang penuh pertimbangan.

"It's ok. Just asking" ujar Je.

Kemudian wajah Gisca maju dan ia mengecup pipi Je "I love you"

"I love you more" Balas Je sambil tersenyum melihat wanitanya.

Je, Gio, dan Gisca dipanggil ke pelaminan untuk foto bersama Axel dan Manda.

"Lo berdua ga mau nyusul kita?" Tanya Axel pada Je dan Gisca.

"Gue nunggu Gio dapet gandengan dulu. Biar dia ga lalu lalang sendiri di nikahan gue" Jawab Je penuh canda.

"Eits, sorry. Gue udah ada target. Tuh" Kata Gio sambil menunjuk gadis yang ia tabrak tadi dengan matanya. Gadis yang kebetulan sedang menatap Gio juga merasa malu karena mereka malah terlibat kontak mata cukup lama. Gadis itu pun pergi dengan malu-malu.

"Anjir itu sepupu gue! Ga sudi gue keluargaan sama lo" Jawab Axel menoyor Gio.

"Yes! Makin gampang gue deketinnya" Ujar Gio senang.

"Hei, malah ngobrol. Kasian fotografernya udah stand by daritadi" Ucap Manda menengahi mereka bertiga.

Mereka berlima pun berfoto bersama dengan berbagai pose.

×××××

Moral value:

*ceilah gaya banget ada moral valuenya hahaha*

Oke. Serius. Ehem ehem.

Yak moral value dari cerita ini sudah dijelaskan di chapter 26, bahwa keinginan dan kebutuhan itu berbeda. Tanpa kita sadari hal ini sering dan selalu terjadi dikehidupan kita sehari-hari. Jadi kalau kamu ngerasa apa yang kamu pengen belum terpenuhi, itu bisa dikarenakan dua kemungkinan, yang pertama bahwa belum waktunya kamu mendapatkan hal itu. Yang kedua karena Tuhan akan menggantikannya dengan yang lebih baik.

Percaya aja sama Tuhan secara kan kita mahluk ciptaanNya, jadi pasti kita akan diberikan yang terbaik. Tapi tetep harus doa sama usaha, yes. Jangan diem-diem bae nunggu wangsit.

Ini bukan hanya tentang pasangan hidup. Tapi tentang banyak hal, bisa tentang milih sekolah, cari kerja, atau kalo kita menginginkan sesuatu seperti laptop baru dll. Biar lebih gampang dimengerti dan lebih enak dibaca aku menyajikannya lewat cerita ini yang berjudul Jomblo!

Dicerita ini aku sengaja ga kasih watak antagonis. Cape ga sih baca cerita yang ada tokoh jahatnya? Karena masalah itu bisa timbul tanpa harus ada tokoh jahat, semua tokohnya dibikin baik-baik pun akan tetap ada masalah. Setuju? Gio bisa cium Gisca karena waktu itu Gio belum tau kalau Gisca suka sama Je dan Je suka sama Gisca. Alena juga gitu, dia ga tau kalau Je sama Gisca itu ada sesuatu yang Je sama Gisca juga ga sadari. Bahkan hubungan Axel dan Manda pun bisa sempat putus bukan karena orang ketiga. Nah itulah mengapa aku membuat cerita seperti ini.

×××××

YEEEY TAMAT!
Gimana kesan kalian sama cerita ini? Suka atau suka banget? Hahaha

Terima kasih untuk semua readers yang sudah setia sama cerita ini *kecup satu-satu 😚😚😚

Aku sebenernya khawatir kalian pada bosen duluan karena cerita dan konfliknya gini-gini aja. Aku ga tega bikin cerita yang complicated karena menurutku dunia nyata udah terlalu ngejelimet, LOL.

Udah ah, segini aja. Sampai jumpa dicerita berikutnya.

Once again thank you! :)
Ambil yang positif dan abaikan yang negatif dari cerita ini :)

-pv-

JOMBLO!Where stories live. Discover now