J chapter 7 - homo?

6.1K 324 7
                                    

"Ca, lo begadang? Kantong mata lo kayak kantong emaknya kangguru. Gede banget" je dan gisca sedang berjalan bersisian di koridor kampus setelah kuliah usai. Hari ini gisca meminta je untuk mengantarkannya ke rumah sakit lagi, tidak ke rumah.

"Masa sih segede kantongnya kangguru? Perasaan cuma segede kantong saku seragam anak SD" Gisca melihat matanya melalui kamera depan di hpnya.

"Ya intinya mata lo berkantong"

"Kayanya gara-gara gue susah tidur. Kemaren kan gue nungguin papah di rumah sakit, terus malem-malem kebangun, terus susah tidurnya"

"Oooh-" je jadi merasa tidak enak karena sudah meledek gisca "-gimana keadaan bokap lo?"

"Tadi pagi udah keluar dari ICU, sekarang udah di ruang rawat inap"

"Semoga bokap lo cepet sembuh ca"

"Aamiin"

'Kira-kira gisca udah makan apa belom? Kalo keadaan kayak gini harus bulak-balik ke rumah sakit pasti lupa sama makan. Gue khawatir gisca malah sakit. Gimana cara gue taunya ya dia udah makan apa belom, apa gue ingetin langsung? Eh, jangan nanti malah dikira perhatian'

Je dan gisca sudah berada diparkiran.

Akhirnya je mempunyai akal untuk mengangkat tema makan pada gisca "Ca, gue laper" je harap-harap cemas menunggu jawaban yang keluar dari mulut gisca. Saat ini je sedang memancing gisca untuk mengetahui keadaan gisca sudah makan atau belom.

"Lo mau makan?"

Je mengangguk.

"Sekarang?"

Je mengangguk lagi seperti anak kecil yang sungguh-sungguh menginginkan mainan mobil-mobilan.

"Yaudah. Makan dulu" gisca mengambil helm dan memakainya "gue juga belom makan"

Mendengar perkataan gisca je merasa lega, selega orang yang baru buang air kencing setelah lama menahannya untuk dikeluarkan di rest area berikutnya karena sedang berada di jalan tol cipularang.

"Oke. Mau makan dimana?" Dengan semangat je bertanya pada gisca.

"Di rumah makan padang aja gimana? Lagi pengen sambel ijonya" je agak terkejut, ia kira gisca akan mengajaknya makan di kafe atau mall. Ternyata rumah makan padang.

"Boleh tuh" je setuju dengan ide gisca.

Gisca menguap sehingga mulutnya menganga sangat besar, melihat gisca seperti itu je langsung menutup mulut gisca dengan punggung tangannya.

"Tutup. Ntar tikus masuk situ loh"

Gisca bengong melihat je.

"Kenapa? Gue ganggu kegiatan nguap lo?" Je bertanya cuek, cuek sekali sambil mengambil tangannya dari mulut gica mengalihkannya pada helm kemudian memakainya.

"Ga. Gapapa" gisca memalingkan wajahnya ke arah lain. Perlakuan je lah yang membuatnya terbengong-bengong. Entah kenapa gisca merasa sedikit salah tingkah setelah je menutup mulutnya saat menguap tadi.

×××××

Je dan gisca sudah sampai di rumah makan padang, kini gisca sedang menyendokkan nasi dan sayur nangka ke mulutnya. Tiba-tiba hpnya je berdering menandakan ada panggilan masuk.

JOMBLO!Where stories live. Discover now