J chapter 2 - cocoknya pake miniset

10K 441 6
                                    

"Akhirnya keperjakaan bibir lo ada yang ngambil" kata gio sambil tertawa tidak kalah kerasnya dari axel.

"Berisik lo berdua bikin makin bete"

"Berarti je yang jomblo ini udah punya pacar sekarang? Asiiik" kata axel sambil senyum menggoda je.

"Ya enggalah! Emang gue cowok apaan!" Je berteriak.

"Santai dong, kenapa lo ga mau sama gisca? Menurut gue dia cantik, suaranya juga enak didenger. Nih" Gio memperlihatkan ponselnya yang dilayarnya menunjukan akun instagram gisca yang sedang mengcover sebuah lagu yang berjudul Hapuslah Cinta yang dipopulerkan oleh Soulvibe.

Untaian kata darimu
Tak cukup waktu tuk ulangi masa-masa indah yg ada
Takkan ku ragukan lagi ku suka kamu
Dan kau merasakan hal yg sama
Namun ku tak bisa melakukan ini semua
Karena kini kau telah berdua

Hapuslah cinta antara kita berdua
Karena kau sudah ada yg punya
Biarlah diriku memendam rasa ini
Jauh di lubuk hatiku

"Beuh lembut banget suaranya, doi eksis juga di instagram" gio berkomentar.

"Gercep amat lo. Tetep aja dia ga masuk kriteria pacar idaman jevin. Lo lupa kriterianya? Nih gue bacain:

Kriteria pacar idaman Jevin:

1. Warna rambut hitam alami
2. Jago masak
3. Feminim tapi ga centil
4. Minimal 36 B
5. Make up natural, no alis logo nike
6. Bukan penganut kepopers

Gisca ga masuk kriteria gue sob" sahut je.

Axel yang sedang sibuk dengan ponselnya ikut angkat bicara "coba dianalisis satu-persatu.Yang pertama: warna rambut hitam alami. Dan warna rambut gisca merah. Yang kedua dan ketiga kita pending dulu, karena belom ketauan. Yang keempat: minimal 36 B. Hmmm"

"Jelas ga mungkin di atas itu, badannya kurus gitu. Ralat bukan kurus, tapi krempeng. Kira-kira ukuran gisca 32an" Je menjelaskan.

"Ya juga, gue liat dia ga sengiler gue liat manda" axel membayangkan badan manda, pacarnya.

"Emang ukuran manda berapa xel?" Tanya gio penasaran.

"Ukuran manda tiga.....woy lo ngapain nanya-nanya ukuran cewek gue. Balik lagi ke gisca" axel menjitak kepala gio.

Gio refleks memegang kepalanya "sakit gila!"

"Udah udah next lagi, yang kelima:make up natural, no alis logo nike. Gisca pake alis. Ga ada toleransi. Dan warna lipstiknya merah ngejreng" je melanjutkan analisisnya.

"Menurut gue gisca cocok sama dandanannya. Sekarang kan lagi musim alis je. Semua cewek pasti ngalis" bantah gio.

"Nah betul tuh, manda juga pake alis dan makin cantik" lagi-lagi axel bawa-bawa nama manda.

"Engga engga gue maunya natural" je bersikeras. Selera je untuk standar kecantikan perempuan memang agak kolot, ia maunya semuanya serba natural seperti ibunya. Sepertinya je lupa kalau ibunya bukan cewek jaman now yang sedikit-sedikit ngaca, sedikit-sedikit semprot parfum, sedikit-sedikit eyelash extension dan masih banyak lagi.

"Tau sendiri selera je kolot. Next aja yang terakhir bukan penganut kepopers. Ini juga belom ketauan" kata axel.

"Kalo dari timeline instagramnya ga ada opa-opa sipit berambut kuning" kata gio yang asik melihat satu-persatu foto dan video di akun instagram gisca.

"Kesimpulannya gisca ga memenuhi 3 dari 6 kriteria jadi pacar gue. Itu aja udah setengahnya. See? Bukan kriteria gue" je mengambil kesimpulan.

"Ya ampun je pastiin dulu yang tiga lagi, siapa tau gisca memenuhi. Kan ga mungkin lo dapet cewek yang menuhin ke enam kriteria lo itu" saran axel.

"Lo kenapa dukung banget gue sama gisca sih xel?" Je kesal.

"Menurut gue lo berdua bakal jodoh. Udah yuk cabut kantin, manda udah nungguin" ajak axel.

Ketiga sahabat itu tiba di kantin fakultas teknik. Ternyata benar manda pacarnya axel sudah menunggu di salah satu meja panjang yang tersedia di kantin. Mereka makan bersama dan je seperti biasa memesan bubur ayam makanan favoritnya.

Gisca sudah menyelesaikan kuliahnya, ia membuka ponselnya karena ada beberapa notifikasi di instagramnya. Saat sedang melihat sekilas ia terpaku pada sesuatu. Brandon mantannya gisca yang baru saja putus dengannya 1 bulan yang lalu menyukai postingan gisca saat gisca mengcover lagu soulvibe-hapuslah cinta yang ia unggah 3 minggu lalu. Dan sialnya lagu itu memang dimaksudkan untuk brandon yang menyelingkuhinya. Gisca menjadi kesal dan moodnya langsung berubah buruk. Gisca memutuskan untuk pergi ke kantin teknik untuk mengisi perutnya siapa tau kekesalannya pada brandon bisa cepat hilang.

Sekarang gisca sudah tiba di kantin fakultas teknik, ia langsung menoleh saat ada orang yang memanggil namanya.

"Gisca!!" Ternyata gio yang memanggil gisca. Gisca yang melihat gio dan beberapa orang yang baru ia kenali langsung berlari dengan semangat menghampiri mereka.

"Gio ngapain lo panggil sih?!" Je kesal.

"Gue penasaran mau tanyain 3 kriteria tadi" jawab gio.

"Haaaii!!" Sapa gisca ramah dan semangat. Gisca langsung lupa dengan brandon.

"Sini ca duduk kenalin ini manda pacar gue, manda ini gisca calon pacar je. Eh atau udah pacaran ya? Pokonya suka-suka mereka nyebutnya apa" gisca dan manda berkenalan dan bersalaman.

"Kaga. Bukan pacar enak aja lo" je membantah.

"Lo segitu bencinya sama gue?" Kata gisca dengan nada sedih.

"Gisca cantik jangan sedih dong, je bukan benci tapi dia punya kriteria khusus untuk jadi pacarnya" jelas gio.

"Kriteria khusus?" Gisca bingung.

"Iye. Nih gue sebutin:

Kriteria pacar idaman Jevin:

1. Warna rambut hitam alami
2. Jago masak
3. Feminim tapi ga centil
4. Minimal 36 B
5. Make up natural, no alis logo nike
6. Bukan penganut kepopers

Tadi kita udah nganalisis beberapa, ada 3 yang udah pasti ga sesuai sama lo" masih gio yang berbicara.

"Gue to the point aja ya ca, yang pertama rambut hitam alami. Rambut lo di cat merah" kata menjelaskan satu-persatu.

Gisca melihat rambutnya dan mengiyakan bahwa rambutnya memang di cat merah. "Terus terus?"

"Terus make up natural, no alis logo nike. Dan kalo gue melihat alis lo, gue yakin lo termasuk himpunan mahasiswi ngalis. Iya kan?"

"Iya sih tiap mau pergi gue pasti ngalis dulu. Habisnya ga pede kalo ga ngalis. Gue tetep cantik dengan rambut cat merah dan ngalis" kata gisca yang langsung mengambil cermin ditasnya dan langsung bercermin.

"Suka-suka gue dong, judulnya juga kriteria pacar idaman gue" je membela diri.

"Cowok aneh lo, hampir semua cewek jaman sekarang dandanannya kayak gini" gisca masih tidak setuju dengan je.

"Je emang kolot ca" gio memberitau gisca sekaligus mengejek je.

"Natural! Bukan kolot!" Je membela diri.

"Terserah deh, coba lanjutin" gisca penasaran.

"Selanjutnya.....36 B" je bingung bagaimana harus menjelaskannya, tiba-tiba gisca langsung memotong pembicaraan je.

"Emang lo kira ukuran gue berapa?" Tanya gisca yang langsung mengerti maksud dari 36 B.

"Eemmm.....32?" Jawab je ragu sekaligus merasa tidak enak.

"Oh 32? Biasanya orang-orang ngatain gue cocoknya pake miniset" jawab gisca enteng.

*******

25 OKT 2017

JOMBLO!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن