J chapter 1 - cup

15.8K 589 12
                                    

"Ko ga ada?!" Sahut seorang gadis yang sedang mengobrak-ngabrik isi tasnya mencari suatu barang.

"Terakhir gue simpen di dompet, ko ga ada?" Ia sudah mengeluarkan semua isi tasnya di bangku taman belakang kampus yang dibuat dari aspal, karena belum menyerah ia mencari ke tempat sekitarnya "siapa tau jatuh" gadis itu sedang berjalan sambil menunduk siapa tau bisa menemukan benda yang dicarinya.

Ia pantang menyerah, bahkan ia mencarinya sampai ke tempat-tempat yang sedang banyak kerumunan mahasiswa di taman tersebut.

"Kalo yang nemu cewek bakal gue jadiin sahabat dan kalo yang nemu cowok bakal gue jadiin pacar" gadis tersebut menekatkan hal itu dalam hatinya, ia masih menyusuri taman yang tak terlalu luas untuk mencari benda kesayangannya.

Je baru menyelesaikan kuliahnya, saat ini ia sedang duduk di taman belakang kampus menghirup banyak udara segar karena pasokan udara dalam tubuhnya serasa menipis akibat dosen killer yang mengajar di kelasnya tadi. Saat sedang bersantai ia melihat seorang gadis yang sepertinya sedang mencari sesuatu.

Je melihat ada benda segitiga bersisi tumpul berukuran pipih dan terbuat dari plastik di dekat sepatunya, lalu ia mengambilnya.

"Lo cari ini?" Ia bertanya kepada gadis yang belum ia tau namanya sambil menunjukkan benda yang ia temukan.

Mata gadis tersebut langsung berbinar dan berlari menghampiri je dan duduk disebalahnya "iya iya! Lo nemu dimana?"

"Tuh disitu deket kaki gue" sambil menunjuk ke arah kakinya.

"Thank yo so much much much, ini salah satu barang kesayang gue. Hampir kejer gue kehilangan ini" sekarang benda tersebut sudah di genggam gadis berambut merah itu.

"Itu kan cuma pick gitar" ya barang yang dicari gadis tersebut adalah pick gitar.

"Ini bukan sekedar pick gitar, ini pick gitar punya ed sheeren yang doi lempar pas lagi konser" jelas gadis tersebut.

"Pantesan lo cari sampe segitunya. Gue ga dapet imbalan?" Tanya je bercanda.

Pertanyaan je membuat gadis itu menyadari ia sempat berjanji jika yang menemukan pick gitarnya adalah perempuan akan ia jadikan sahabat, jika laki-laki akan ia jadikan teman.

"Ada kok" kata gadis itu sambil tersenyum. Kemudian ia mendekatkan wajahnya pada lelaki dihadapannya dan....

"Cup"

Ia mendaratkan bibirnya di bibir lelaki yang baru ia kenal. Ia mengecup singkat bibir lelaki itu.

Je kaget bukan main. Baru saja bibirnya dicium oleh gadis yang belum ada satu jam ia kenal. Bukan hanya dicium, tapi gadis itu mencuri first kissnya.

"Apa-apaan lo?!" Kata je setengah berteriak.

"Nyium" jawab gadis tersebut seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Kita belom kenal satu jam dan lo udah berani cium bibir gue?" Kata je sambil melotot.

"Itu sebagai imbalan"

"Gue cuma bercanda, lagian gue ga bakal minta cium juga" jawab je kesal.

"Gue udah bertekad kalo yang nemu pick gitar gue cowok bakal gue jadiin pacar dan sekarang lo pacar gue"

"Gila! Lo cewek tergila yang pernah gue temui. Lagian siapa juga yang mau jadi pacar lo" tolak je.

"Gue ga peduli lo mau atau engga jadi pacar gue, gue udah terlanjur janji sama diri gue kalo gue ingkarin nanti gue malah kena sial"

"Sialnya malah pindah ke gue" kata je bersungut-sungut.

"Oiya nama lo siapa? Nama gue gisca melody biasa di panggil gisca" kata gadis yang ternyata namanya adalah gisca (dibacanya gisca, pake C bukan giska) sambil menjulurkan tangan kanannya sebagai tanda perkenalan.

"Bahkan lo baru tanya nama gue setelah lo cium bibir gue" kata je yang masih cerewet karena ia sudah dicium sembarangan.

"Makanya gue tanya siapa nama lo"

"Gue jevin anggara, panggil aja je. Gue ga mau salaman sama lo nanti lo nyosor lagi"

Gisca menurunkan tangannya dengan lesu.

"Janji deh ga akan nyosor-nyosor lagi" janji gisca pada je.

Kondisi saat ini seakan-akan terbalik dari kondisi-kondisi kisah pada umumnya. Biasanya si lelakilah yang akan melakukan sesuatu yang membuat si perempuan jengkel dan ngomel-ngomel. Pada kondisi di taman belakang kampus ini, malah je yang ngomel-ngomel pada gisca.

Kemudian je berdiri dari duduknya.

"Eh lo mau kemana?" Tanya gisca sambil mencegahnya.

"Cabutlah ngapain gue disini lama-lama" je melangkah pergi dengan santai.

"Eh tunggu-tunggu, gue ikut!" Gisca langsung menuju bangku taman tempatnya semula dan memasukan semua barang-barang yang sempat ia keluarkan ke dalam tasnya kemudian berlari mengejar langkah je.

'Hari ini sial banget, tuh cewek pake nyuri first kiss gue segala' gerutu je dalam hati.

Je dan gisca sudah sampai tempat dimana je dan teman-teman lainnya biasa berkumpul. Disitu sudah ada gio dan axel sahabat je.

"Wih bawa siapa lo? Kenalin dong ke kita-kita" kata gio semangat melihat sahabatnya akhirnya membawa seorang wanita.

"Bukan gue yang sengaja bawa dia, tapi dia yang ngikut" kata je dengan muka bersungut-sungut.

"Kenalin gue gisca" gisca berinisiatif sambil tersenyum memperkenalkan diri pada kedua teman je dengan mengulurkan tangannya terlebih dahulu.

"Gio" kata gio sambil menyambut uluran tangan gisca.

"Axel" axel juga melakukan hal yang sama.

"Muke lo kenapa nekuk je?" Tanya axel.

"Gue bete gara-gara si biangkerok ini" kata je sambil menunjuk gisca.

"Sebenernya ada apaan? Lo berdua bikin gue makin penasaran" kata gio.

"Tanya aja sama tuh bocah" jawab je malas, ia menarik kursi kemudian duduk.

"Gue ceritain deh, jadi tadi gue ketemu je di taman terus..." Gisca terhenti dari perkataannya saat ia melihat jam pada pergelangan gio. Ia menarik tangan gio dan memerhatikan jam tersebut dengan seksama.

"Sekarang jam 10.10?! Gue lupa gue ada kelas! Dah" gisca langsung berlari meninggalkan je, gio, dan axel. Mereka bertiga hanya terheran-heran melihat tingkah gisca.

Karena sifat gio yang sangat kepoan ia bertanya lagi pada je "cerita dong je, kepo gue"

"Dasar lambe turah, kepoan. Jadi gini...." je menjelaskan kronologis kejadian di taman. Tanggapan kedua sahabatnya hanyalah tertawa sekeras-kerasnya.

"Anjir jago juga lo pagi-pagi langsung dapet ciuman" kata axel tertawa.

"Bukan cuma ciuman. First kiss gue dicuri dengan cara yang tidak berperi kebaperan. Gue bete" kata je kesal.

"Akhirnya keperjakaan bibir lo ada yang ngambil" kata gio sambil tertawa tidak kalah kerasnya dari axel.

"Berisik lo berdua bikin makin bete"

"Berarti je yang jomblo ini udah punya pacar sekarang? Asiiik" kata axel sambil senyum menggoda je.

"Ya enggalah! Emang gue cowok apaan!" Je berteriak.

*******

Gimana, suka ga ceritanya? :)

15 OKT 2017

JOMBLO!Where stories live. Discover now