Chapter 27 : Wanna be Free (Jisoo)

1.7K 200 4
                                    

Vote+comment😆😆😆




































Kriiiiiiiingggg~~~

Jam weker di kamarku hadiah ulang tahun dari Jimin saat kami masih berpacaran dulu berbunyi membangunkanku, sebenarnya aku yang salah men-setting alarm atau memang jam ini yang sudah tua dan jadi ngadat? Entahlah tapi sepertinya memang aku ditakdirkan untuk tidak menghadapi hari ini. Mingguku yang damai berubah menjadi hari yang melelahkan dan kupikir ini akan lebih melelahkan dibanding hari kerja biasa.

Aku pun bergegas mengambil handuk dan mandi secepat kilat sebelum Namjoon oppa kembali mengomeliku, namun saat aku keluar dari kamar mandi, aku tidak menemukan dress merah ku yang kemarin aku beli demi kenyamananku saat bersama dengan Seunghoon karena paksaan Namjoon oppa. Seingatku aku sudah menggantungnya di pintu lemari. Apa aku lupa menggantungnya? Mungkin masih di luar. Aku pun keluar dari kamar untuk mencari dress baruku itu.

"Cari ini?" Kata seseorang tiba-tiba. Aku benar-benar terkejut karena aku hanya mengenakan handuk yang tentu saja minim. Untung saja lelaki itu menghadap ke arah tv dan bicara padaku tanpa melihatku.

"Pake dress di bingkisan di atas meja atau nggak usah keluar." Kata Seunghoon.

"Yaudah aku nggak usah keluar." Balasku malas dan ia langsung melempar dress merahku yang ia bawa hingga mengenai gelas yang ada di ujung meja di depan sofaku sehingga terjatuh. Untung tidak pecah.

"Pake nggak?!" Katanya mulai berbalik dan aku secepat kilat masuk ke kamarku dan mengunci pintunya takut kalau ia memaksa masuk saat aku sedang tidak berpakaian.

"Aku udah beliin itu mahal-mahal masih nggak mau pake dan milih gaun murahan kaya gini? Kamu mau jatuhin aku di depan banyak orang, hah?"

"Arraseoyo." Balasku malas saat ia mulai marah-marah tidak jelas. Justru jika aku memakai dressmu ini aku akan di cap sebagai jalang yang memamerkan keseksian di segala tempat karena dress ini lebih mirip lingerie dari pada dress formal. Aku yang tidak terlalu tinggi dan kurus saja terasa sangat ketat dan pendek saat memakainya. Mau tau? Bahkan panjang dress ini hanya untuk menutupi pantatku dan shortku bisa saja terlihat jika aku duduk. Akhirnya aku memutuskan untuk memakai cardigan panjang dengan lengan sesiku agar bisa menutupi kakiku. Aku pun memoles sedikit make up ke wajahku dan saat akan mengaplikasikan lipstik di bibir seksiku, tiba-tiba orang diluar sana menggedor pintu kamarku dengan tidak manusiawi.

"Lama amat sih? Ngapain? Bunuh diri?" Kata lelaki itu sembarangan. Walau hidupku seberat ini setelah bertemu dengannya aku tidak berniat sedikitpun untuk bunuh diri. Sialnya aku menjatuhkan lipstik mahalku. Untung saja tidak hancur.

"Iya sebentar." Balasku pelan lalu kembali mengaplikasikan lipstikku perlahan dan melihat cincin pertunanganku di jari manis ini membuatku kembali teringat dengan mantan calon suami dan anakku yang entah nanti akan datang atau tidak.

TOK TOK TOK!!

"Iya sebentar." Jawabku lagi saat ia mengetuknya semakin keras. Dobrak saja sekalian pintu kamarku! Aku pun membuka pintu dan yang kulihat adalah smirk Seunghoon yang menyebalkan.

"Dasar gampangan." Gumamnya. Sial ingin kutampar saja wajah sok cool nya itu.

"Ambilin makanan." Perintahnya selagi kembali duduk di depan tv. Ingin rasanya aku memasukkan racun tikus ke dalam makanannya namun sayangnya aku tak punya. Apa perlu aku menghangatkan bayam kemarin untuk ia makan? Tapi betapa beruntungnya dia aku sudah membuangnya tadi pagi. Kenapa aku tidak punya racun di rumahku?!!

Daylight (JinSoo Ver.)Where stories live. Discover now